Share

Bab 34

“Mas, Yudis,” panggil Laila ragu-ragu.

Perempuan yang sudah tak mengenakan hijab saat di dalam kamar itu berdiri di hadapan Yudis yang duduk di sofa khusus di dalam kamar. Mata pria itu fokus pada layar Ipadnya yang menampilkan gambar grafik.

Yudis menoleh pada Laila tanpa ekspresi. “Ada apa?”

“E, itu Mama pergi dari kemarin malam.”

“Terus?”

“E, sampai saat ini mama belum kembali.”

“Lantas, apa urusannya denganku?”

“Bisakah mas Yudis menghubungi mama dan memintanya pulang?” Laila menatap penuh permohonan pada pria yang menatapnya tajam.

Sebenarnya Laila ingin menyampaikan soal kepergian Miranda itu sejak kemarin, akan tetapi ia menunggu waktu yang tepat, saat Yudis sedang tak disibukan dengan pekerjaan kantor. Namun, kenyataannya Yudis tidak pernah bisa lepas dari pekerjaannya di mana pun. Bahkan seperti saat ini, padahal sudah waktunya mengistirahatkan tubuh, ia justru sibuk dengan benda pipih di tangannya itu.

Kepergian Miranda Laila ketahui dari mbok Darmi. Wanita tua itu memberit
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status