Share

Bab 21. Tidur Satu Ranjang

Aldin segera menutup buku harian Sisil saat ada yang mengetuk pintu. Ia segera mengusap sisa air mata yang membasahi pipinya. Kemudian ia segera membuka pintu.

“Nggak usah repot-repot, Bu!” ucap Aldin saat membuka pintu kamar, ibu mertuanya berdiri di depan pintu sambil membawa secangkir teh dengan asap yang masih mengepul.

“Nggak apa-apa, Nak,” ucap Bu Lastri sambil tersenyum. “Matamu kenapa merah seperti itu?” tanya wanita yang sudah berumur lebih dari setengah abad.

“Aku udah ngantuk, Bu,” jawab Aldin pura-pura menguap. “Aku boleh numpang bersih-bersih?” tanyanya dengan sopan pada sang mertua.

“Boleh, Nak. Anggap aja rumah sendiri, walaupun rumah Ibu nggak sebagus rumahmu,” jawab Bu Lastri sambil tersenyum.

“Terima kasih, Bu,” jawab Aldin.

“Ya udah sana bersih-bersih!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Senja Merindu
g sabar nunggu kelnjtn ny
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status