Share

Bab 152

Bab 152

BRUK!

Sontak Reynard terkejut melihat tubuh ramping Amina melorot ke lantai. “Amina! Amina!” teriaknya sambil menepuk pipi wanita cantik itu.

Bik Susi yang selesai menjemur baju, mendengar teriakan Reynard. Wanita paruh itu tergopoh – gopoh mendatangi kamar Amina.

“Bik Susi, cepat ambilkan minyak telon,” perintah Reynard sambil membopong tubuh Amina ke pembaringan.

Bik Susi dengan cepat mengambil minyak telon dan mengoleskannya ke dekat hidung Amina. “Ibu, kenapa ini Mas?” tanyanya panik.

“Saya tidak tahu, tadi dia menerima telepon, setelah itu dia pingsan.” Reynard berpikir keras, apa yang membuat Amina pingsan.

Telepon Amina berdering lagi. Dari wali kelas Ayang.

Pria itu mengangkangkatnya. “Halo…”

“Apakah Ibu Amina baik – baik saja, tadi saya mendengar suara teriakan,” kata Ibu Rosi - wali kelas Ayang di seberang.

“Amina pingsan. Maaf, memangnya ada apa? Apakah Ayang dan Fahri nakal di sekolah?” Reynard bertanya dengan hati – hati.

Ibu Rosi kaget. “Aduh, mungkin dia terkeju
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status