Share

Bab 42

Bab 42

09092022

Ajeng melawan dengan galak. Dia balas menampar pipi lalu menjambak rambut waria itu dengan kasar hingga tubuh kerempeng yang berdiri dihadapannya terhempas ke aspal.

“Bedhes! Siapa yang merebut area kamu!” Mata Ajeng berapi – api memukuli waria tersebut tanpa ampun, menumpahkan amarah yang meletup – letup membakar isi kepalanya. “Apa kamu tahu aku baru saja menerima kemalangan beruntun?”

Waria itu gagap menerima serangan membabi buta dari Ajeng. “Ampun – ampun. Maaf Mba saya tidak tahu,” jeritnya sambil berusaha membalas dengan cakaran ke wajah Ajeng yang menimbulkan goresan – goresan dalam dan panjang.

Ajeng kian kalap menghajar waria tersebut hingga babak belur. Perkelahian semakin sengit.

Waria itu terdesak, ia mencari cara untuk menyelamatkan diri dari kebrutalan Ajeng. Selanjutnya ekor matanya melihat sebuah batu seukuran bola golf tak jauh dari tangannya.

Dengan cepat waria itu mengambil batu itu lalu memukulkannya dengan keras ke kening Ajeng.

“Aduh!” Ajeng meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status