Share

Bab 54

Bab 54

Jarak antara Amina dan Eril begitu dekat. Hingga Eril bisa membaui napas wanita itu.

Aroma mint menyeruak menerjang pembuluh darah otak Eril.

Seketika saraf - saraf tubuh lelaki itu menegang! Sial! Dia menginginkan sebuah ciuman.

Eril berusaha menahan diri. "Aku tersanjung dengan kata - kata manismu itu," ungkapnya ringan.

Dia mengulum senyum. " Tapi percayalah aku tidak kesepian. Jujur, kehadiran kalian berdua telah membuat hidupku lebih berwarna."

Saat itu juga sebenarnya Eril mau membeberkan semua perasaan yang dipendamnya selama ini.

Namun, hal itu tidak ia lakukan. Eril khawatir keterus - terangannnya akan mengacaukan kenyamanan Amina bersamanya.

Eril diam - diam mengamati pipi Amina yang bersemu merah. "Kita sebaiknya mengobrol di luar. Aku takut pembicaraan kita mengganggu tidur Ayang."

Pria itu menggandeng tangan Amina ke ruang tamu. Dia membuka jendela dan korden lebar - lebar, membiarkan angin malam bebas masuk.

Hal tersebut ia lakukan untuk menjaga pikirannya tetap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status