Share

48. Masih Merasa Tak Aman

Napas Saga tertahan ketika bayangan itu kembali memenuhi kepalanya. Ia begitu terlena dengan kebahagiaannya bersama keluarga kecilnya hingga tak menyadari bahaya semacam ini pasti akan ada di depan sana. Perlahan keduanya menuju ke sana, tanpa terhentikan.

“Saga?!” Suara Sesil lebih kuat dan menggoyangkan lengan pria itu.

Saga mengerjap, tersadar dari lamunannya dan menatap wajah Sesil yang diselimuti keheranan. “Y-ya?”

“Aku memanggilmu dua kali. Apa yang kau pikirkan?”

Saga menggeleng. Bangkit berdiri dan menarik selimut menutupi kaki Sesil lalu berkata, “Istirahatlah. Aku harus ke ruang kerjaku.”

Kening Sesil berkerut tetapi tak mengatakan apa pun untuk menahan Saga pergi.

***

Saat bangun sore harinya, Sesil merasa pegal di kedua kakinya belum juga mereda. Bahkan rasanya semakin kaku. Ia pun memutuskan untuk ke kamar mandi dan menyiapkan air hangat untuk merendam kakinya.

Kakinya sedikit bengkak, tetapi tadi dokter mengatakan itu

“Apa yang kau lakukan?” sergah Saga yang tib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status