Share

BAB 6

Eliza mengusap lembut rambut adiknya yang kini wajahnya terbakar akibat cairan alkohol.

Air mata wanita itu jatuh berlinang, merasakan sakit luar biasa melihat adiknya seperti sekarang ini.

"Sean, kenapa kamu terus memberontak sih. Sekarang Daddy sudah tidak ada, melindungi kita," ucap Eliza terisak-isak kecil.

"Tolong, jangan buat pengorbanan kakak sia-sia," lanjut Eliza mencium kening Sean yang bagian terbakar.

Ia sama sekali tidak merasa jijik dengan luka adiknya itu.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka, tanpa ada ketukan sama sekali. Membuat Eliza menoleh dengan perasaan kesal. Terlihat di sana ada Evan yang menatapnya tajam.

"Apa kau tidak punya sopan santun! Kenapa di tempat ini, semua orang tidak punya sopan santun dan rasa peduli sama sekali. Kalian semua bajingan!" ucap Eliza kesal.

Evan bersedekap dada, sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan Eliza.

"Nona Martinez, Tuan kami memanggilmu," ucap Evan.

"Mau apa lagi dia?" sentak Eliza kesal, namun tetap bangkit untuk mengikuti
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status