Share

8. Pernikahan

Akhirnya hari yang Rara benci datang juga. Terlintas di benaknya melarikan diri, tetapi mengingat pesan Aslan tentang kebahagiaan orang tua, ia mengurungkan niat buruknya itu.

"Masya Allah cantik banget ciptaan Tuhan satu ini," goda Loli tetap membuat muka Rara terlihat masih kecut.

"Loli lo nyebelin! Bukan bantu gua mikir, malah ngeledek gua lagi," protes Rara.

"Yaelah, jangan marah-marah, mau nikah juga."

"Yaiyalah gua marah, lo datang ngeledek. Balik sana lo!"

"Ngambek melulu lo, lebih baik lo pikiran malam pertama lo." Loli mengidik geli membayangkan Rara melakukan malam pertama bersama Aslan, mereka berdua kan musuh buyutan, bisa seperti kapal pecah ranjang mereka.

"Eh, mikir apa lo? Enggak akan pernah perawan gua sama Aslan."

"Kali! Pak Aslan kan bakal jadi suami lo, bebas dia mau ngapain lo. Ibarat kata nih, lo itu udah di beli Pak Aslan, lo otomatis milik dia seutuhnya."

Rara mencebik sejenak memikirkan nasibnya setelah ini. Yang Loli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status