Share

Bab 54 Ayo Pindah

Penulis: Nia Masykur
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-18 02:18:55
"Ada apa?"

Baru saja Farrel akan terlelap setelah memastikan Rhona nyenyak tidur di atas tubuhnya. Kini dirinya terusik karena Jessi berusaha menyingkirkan pelukannya pada tubuh Rhona.

"Rhona sudah tidur, jadi aku mau memindahkannya ke dalam kamar. Setelah itu, pergilah dari rumah ini."

Meski suara Jessi pelan. Namun, Jessi tetap menekan Farrel agar menjauh dari hidupnya dan Rhona.

Farrel bangun perlahan. Mana mungkin ia mau membiarkan Jessi menggendong Rhona seorang diri. Sekalipun Rhona sudah lelap, Farrel tidak ingin perdebatannya dengan Jessi berada diantara Rhona. Segera Farrel memindahkan Rhona ke dalam kamar.

"Pergi sejauh mungkin dari hidup kami. Soal Rhona, aku bisa mengurus semuanya!" Jessi berucap demikian seolah melupakan kalau baru saja Rhona sakit karena mencari keberadaan Farrel.

"Apa yang bisa aku lakukan buat kamu, agar kamu beri aku kesempatan? Aku ingin memberikan kasih sayangku, dan juga identitas untuk Rhona." Farrel terdiam sesaat sambil menatap
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Nia Masykur
mayan, hidup terjamin. semua buat rhona kalau g dihamilin lg jhahaha
goodnovel comment avatar
Nia Masykur
mau kasian tp y gmn hahaha
goodnovel comment avatar
Dewie Rara
nah kan di saat jessi pen jauh dari farrel ekh yg punya rumah dtang jhahahaaa dah jes ikut pindah aja ke kota lagi sama farrel,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 77 Akibat Lelaki Khayalan

    Sudah sejak 3 jam yang lalu Rhona lelap di dalam kamar yang kini sudah menjadi kamar Rhona. Secara khusus Regan persiapkan kamar tersebut agar Rhona betah di rumahnya ini. Sedangkan Regan dan Carla sudah sejak 2 jam yang lalu memasuki kamar mereka. "Cantik," puji Carla menatap wajah lelap Rhona. Setelah memastikan Regan sudah lelap, Carla memilih melihat Rhona. Hati Cara sangat terusik akan kehadiran Rhona. Namun, keangkuhan Carla juga masih ada. Rasa-rasanya Carla masih belum percaya kalau keturunan keluarganya terlahir dari perempuan yang memiliki latar belakang seperi Jessi. Namun, Carla tidak bisa memungkiri kalau Rhona adalah gadis kecil yang pintar. "Siapa yang menduga, wajah tampan anakku ada diversi wajah kecil ini." Meski ragu, pada akhirnya Carla mengusap kepala Rhona secara perlahan. Sesungguhnya Carla takut kalau Rhona sampai terusik akan perbuatannya. "Kami hidup berkecukupan sejak dulu. Sedangkan kamu sejak lahir hidup seadanya. Sungguh miris." Setelah cukup puas Car

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 76 Mabuk

    "Mama di mana?" tanya Regan setelah Carla menerima panggilan suaranya. "Baru saja Mama selesai arisan. Kenapa, Pa?" "Papa sama Rhona sudah ada di rumah." "Papa suka sekali membawanya ke rumah kita?" Ucapan Carla memang sinis. Tapi langkahnya semakin cepat untuk segera sampai mobil. "Besok Rhona libur sekolah. Jadi Papa ingin menghabiskan banyak waktu dengannya. Kalau Mama tidak mau, ya biar Rhona sama Papa saja." Hati Carla seperti terbakar api cemburu. Ia segera memasuki mobil. "Pak, kita ketoko buah biasanya." "Loh, bukannya kemarin si mbak sudah belanja buah ya, Bu." "Sudah, jangan banyak protes!" Sungut Carla kesal. "Ayo cepat. Aku ingin cepat sampai rumah." 2 jam sudah berlalu. Barulah Carla sampai rumah. Sedangkan supir segera membawa buah belanjaan Carla kedapur. "Ini sama ibu buahnya disuruh segera dibersihkan dan dimasukan ke kulkas," ucap supir. "Buah apa ini?" tanya Art sambil membuka kantong belanjaan. "Buah strowberi? Buah ini kan kesukaan n

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 75 Rumah Sakit

    [Aku baru dapat kabar dari Rika kalau anaknya masuk rumah sakit. Apa aku boleh menjenguknya?] Hingga beberapa kali Farrel membaca pesan singkat dari Jessi. Membuatnya tidak fokus dengan meeting siang ini. 'Dia pamit denganku? Aku tidak salah membaca kan?' Pipi Farrel sampai merona. Ia bahkan tersenyum dan jadi salah tingkah sendiri. "Rencana yang sudah kita perbaiki hingga 3 kali ini, apakah sekarang Pak Farrel setuju?" Semua orang menatap Farrel. Mereka jadi keheranan sendiri dengan calon pengganti Regan tersebut. Padahal ini proyek besar mereka. Tapi semua orang merasa kalau Farrel tidak fokus. 'Kalau seperti ini terus, aku jadi mengira kalau kamu sudah menerimaku sebagai suamimu, Jessi. Terlalu banyak yang berubah darimu akhir-akhir ini,' batin Farrel. "Pak! Pak Farrel. Pak!" "Iya!" Farrel terkejut karena orang didekatnya memanggil dengan suara begitu keras. "Ada apa?" "Maaf, apakah semuanya perlu saya ulang? Menurut saya ..." "Setuju. Besok ajukan dana p

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 74 Album foto

    "Opa hebat," puji Rhona sambil mengacungkan kedua jempolnya. Begitu sampai rumah, Regan mengajak Rhona makan lalu bermain. Entah sudah berapa permainan yang Regan ikuti. Meski dirinya tidak bisa, tapi Regan berusaha untuk mengikuti arahan Rhona. Apapun akan Regan lakukan agar dirinya bisa dekat dengan Rhona. Hingga sekarang Regan dan Rhona baru saja selesai bermain basket. Meskipun Regan sangat menjaga kebugaran tubuh, tapi usia memang tidak bisa bohong. Meski Rhona masih kecil, tapi Rhona seperti tidak kenal lelah. Bermain basket saja Regan hanya ala kadarnya. "Benarkah? Padahal Rhona yang sangat hebat. Sudah sabar dan mau mengajari apa yang tidak bisa Opa lakukan." "Rambut Opa sudah ada yang putih. Opa kan sudah tua. Tapi sejak tadi Opa temani Rhona bermain tanpa merasa lelah. Padahal teman Rhona di kampung, kakeknya tidak ada yang bisa diajak bermain bola begini. Itu artinya Opa hebat." "Karena setiap orang punya kesehatan dan ketahanan tubuhnya masing-masing. Kalau R

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 73 Suami Jessi

    "Saya tidak percaya karena Bapak mempromosikan nama saya untuk naik jabatan. Saya sangat-sangat berterima kasih." Selama bertahun-tahun Rika menjadi seorang Office Girl. Meski beberapa teman seangkatan Rika sudah naik jabatan sejak beberapa tahun yang lalu, tapi dipindah tugaskan dikantor cabang, berbeda dengan Rika yang masih tetap begitu-begitu saja. Namun, meski begitu Rika tetap bertahan. Karena setiap tahun gajinya naik. Rika sampai berprasangka gajinya naik karena Farrel selalu merepotkannya dengan segala pertanyaannya tentang Jessi. Untuk karyawan seperti Rika, bukan hal mudah untuk bertemu dengan Farrel, kecuali jika dipanggil. Namun, kali ini Rika memberanikan diri meminta izin untuk menemui Farrel setelah dirinya resmi naik jabatan. "Saya juga berterima kasih padamu, Rika. Maaf, karena beberapa tahun terakhir, saya sudah merepotkanmu." Tidak masalah bagi Rika. Karena repot yang dilakukan Farrel pada akhirnya memberikan hasil yang tidak disangka-sangka. Namun, waja

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 72 Ada Yang Mulai Berubah

    Karena Farrel sedang di kantor dan Rhona sedang sekolah, Jessi memutuskan untuk membeli kebutuhannya sendiri. "Ini sedikit lebih baik kan?" gumam Jessi sambil memperhatikan beberapa baju tidur dan baju santai lainnya. Setelah mendapatkan beberapa pakaian yang Jessi inginkan, ia berniat segera membayar semuanya. "Eh!" Jessi terkejut dan spontan menyempar tangan seseorang yang menyentuh lengan tangannya tanpa permisi. "Maaf, siapa ya?" tanya Jessi sambil memberikan tatapan tidak suka pada perempuan bertubuh indah dan begitu seksi. "Apa kamu Jessi?" "Maaf, apa kita pernah bertemu?" Jessi terkejut karena perempuan yang dadanya terlihat begitu menonjol itu terlihat sinis menatapnya. "Kita memang tidak pernah bertemu, tapi kamu sudah berhasil menghancurkan hidupku dan rumah tanggaku. Dasar perempuan murahan." "Tolong bicara yang sopan ya. Kita tidak saling kenal tapi bisa-bisanya anda mengatai saya." Jessi jadi geram sendiri. "Namaku Dania." "Dania?" Untuk beberapa

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 71 Tawaran berbisnis

    "Emmm, masakan Mama selalu juara," puji Rhona sambil mengacungkan jempolnya. Jessi melirik ke arah Regan dan Carla sebentar. "Terima kasih, Sayang. Sudah, kita makan dulu." "Enakkan Opa masakan mama?" "Enak sekali. Jessi memang suka memasak? Papa suka sama rasa sambalnya." "Bukan yang suka sekali sih, Pa. Hanya kalau memungkinkan, saya usahakan untuk masak." "Kamu tidak memberikan Art untuk istrimu, Farrel?" "Ada, Pa. Hanya saja Art khusus untuk bebersih dan mengurus pakaian saja. Itu juga tidak setiap hari datang ke sini. Papa jangan salah paham ya. Jessi tidak selalu memasak. Kami juga sering beli makanan." "Baguslah. Jangan sampai kamu menikahi perempuan hanya untuk kamu jadikan tukang masak." "Mau yang ini?" tanya Farrel karena menolong Jessi yang tidak sampai mengambil salah satu menu. "Lagi?" "Cukup. Terima kasih." Tindakan Farrel pada Jessi tidak luput dari perhatian Carla. Ia jadi merasa kalau anaknya memang sudah cinta buta pada Jessi. "Sambal ini sepertinya cocok

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 70 Makan Malam

    'Kenapa perasaanku seperti ini?' Begitu Farrel pergi, Jessi segera membereskan belanjaannya. Awalnya Jessi akan mengikuti perintah Farrel untuk memesan makanan. Namun, pada akhirnya Jessi memutuskan untuk memasak beberapa menu. "Kamu masak?" "Eh!" Jessi sampai terkejut. Apalagi sekarang Farrel berdiri dibelakannya. Jarak yang begitu dekat, membuat tubuh mereka bersentuhan. Jika dulu, saat momen seperti ini Farrel akan langsung memeluk Jessi dan mengusik pekerjaan Jessi, hingga terbengkalai. Sekarang, hal itu justru menjadi ingatan yang membayangi benak Jessi. "Iya," lanjut Jessi. Ia gugup tapi berusaha biasa saja. 'Apa yang kamu pikirkan, Jessi?' Jessi berusaha menyadarkan diri sendiri. "Kenapa kamu suka sekali merepotkan diri? Apa yang bisa aku bantu?" Farrel mulai melipat lengan kemejanya. "Aku bingung mau memesan makanan apa. Aku juga tidak tahu makanan kesukaan papamu apa. Lagipula aku tadi sudah janji mau memasakkan sesuatu untuk Rhona. Jadi sekalian saja."

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 69 Rencana Makan Malam

    "Yang diajak pergi sama opa itu tadi siapa, Ma?" tanya Rhona. Meski Jessi sudah menarik Rhona agar mereka segera ke atas, tapi Rhona masih menoleh kebelakang. Dan sekarang Rhona terkejut dan menahan rasa kecewa karena Regan pergi tanpa berpamitan padanya. "Opa?" gumam Jessi. Dirinya masih sangat terkejut dengan situasi yang baru saja terjadi. Sampai detik ini, Jessi bahkan belum pernah berkhayal akan bertemu dengan orang tua Farrel. Atau bahkan berharap diterima mertuanya tersebut. Karena Jessi cukup sadar diri. "Padahal opa belum selesai bermain dengan Rhona. Siapa orang tadi, Ma? Kenapa orang tadi sepertinya memarahi papa?" "Itu ..." Jessi bingung mau menjawab apa. Kalau dirinya memberitahu Rhona siapa Carla, Rhona pasti terkejut. Mau sekarang ataupun nanti, Rhona pasti akan tetap terkejut. "Itu oma, Sayang. Omanya Rhona." "Farrel." Jessi tidak percaya kalau Farrel akan langsung berkata jujur. "Oma? Tapi kenapa oma memarahi Papa?" "Oma marah ke Papa karena Papa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status