Share

Bab 3

Penulis: Yoyo
Lembaga pengujian DNA dipilih oleh Yarji sendiri. Karena dia khawatir aku akan melakukan manipulasi, jadi dia pun memilih lembaga pengujian forensik tingkat nasional paling bergengsi.

Aku mendengkus dingin, merasa Yarji sok pintar.

Petugas lembaga pengujian ini pun mengambil sampel darah dari aku, Lisha dan Aisha. Setelah itu, aku juga meminta mereka sekalian mengambil sampel darah Yarji juga.

Yarji menatapku dengan wajah tidak percaya. "Yuni, apa kamu gila? Tidak diragukan lagi, Aisha itu anakku!"

Aku melengkungkan bibirku hingga terlihat senyuman yang licik. "Hei, karena kamu sudah di sini, lebih baik lakukan saja!"

Aisha memang tidak mengerti kenapa aku melakukan ini, tetapi dia tahu kalau aku punya motif tersembunyi.

Jadi, dia pun memainkan emosinya dan meminta Yarji untuk melakukan tes DNA juga.

Sekarang Yarji sangat menghargai dan menghormati perasaan Aisha, jadi mau tak mau dia pun menuruti permintaan Aisha.

Saat kami meninggalkan kantor lembaga pengujian, Joni putranya Lisha baru terlihat datang. Dia datang agak terlambat, sambil memegang sebuket bunga segar.

"Kakak!" Dia memanggil Aisha dengan akrab, lalu menyerahkan bunga dan mengisyaratkan dirinya hendak memeluk Aisha. Aisha merasa jijik bukan main, langsung mendorong Joni menjauh.

"Jangan sentuh aku!"

Anak laki-laki itu lebih tinggi setengah kepala dibanding Aisha, tetapi penampilannya cukup menjijikan.

"Aisha, dia adikmu!" desak Lisha cepat-cepat. "Kita sekeluarga harus saling sayang menyayangi!"

Aisha mengerlingnya. "Jangan sembarangan ngaku-ngaku keluarga, toh hasil tes DNA belum keluar!"

"Aku nggak akan mengganggu kalian sekeluarga bersayang-sayangan," kataku dengan tenang.

"Yarji, ayo sekarang kita pergi ke Kantor Dinas Catatan Sipil untuk membuat akta cerai."

Karena kami berdua sudah tidak memiliki aset apapun, juga tidak ada hak asuh anak yang perlu dinegosiasikan, Yarji dan aku sudah tidak perlu menandatangani surat perjanjian cerai. Jadi, kami bisa langsung pergi ke Kantor Dinas Catatan Sipil untuk mengajukan perceraian dan mendapatkan akta cerai.

Mata Lisha terbelalak senang.

Dia tidak menyangka perceraian kami akan berlangsung secepat ini. Dia pikir, aku akan bersikukuh bertahan dan menolak cerai.

Namun Aisha berdiri kokoh di sampingku. Melihat betapa mesranya aku dengan Aisha, Lisha pun kembali cemberut. Setelah Aisha pergi ke tempat parkir untuk mengambil mobil, akhirnya Lisha mengambil kesempatan untuk mengejekku yang sedang sendirian.

"Yuni, Yarji nggak pernah mencintaimu! Tahukah kamu kenapa Aisha diberi nama Aisha? Itu karena namaku ada 'isha' di dalamnya!"

Yarji memeluk Lisha dengan ekspresi puas di wajahnya.

"Setelah hasil tes DNA keluar, Aisha pasti akan kembali ke kita!"

Joni yang berpenampilan polos dan penurut di depan Aisha, juga berubah sikap menjadi arogan.

"Sekarang semua uang itu sudah menjadi milik kakakku! Nanti setelah hasil tes DNA keluar, kamu akan menjadi gelandangan!"

Aku tidak repot-repot menanggapi provokasi mereka yang terlihat konyol itu.

Melihat aku tidak menanggapi mereka, Yarji semakin yakin kalau semuanya berjalan sesuai keinginannya, dia pun menunjukkan sifat aslinya.

"Kamu sudah mengendalikan Gunardy Grup selama bertahun-tahun. Sekarang giliran aku yang mengambil alih perusahaan!"

"Ternyata kamu memang memanfaatkan Aisha untuk mengambil alih Gunardy Grup." Aku mencibir.

"Memang begitu, lantas kenapa?" tanya Yarji acuh tak acuh.

"Sekarang semua aset sudah dialihkan ke Aisha. Kita tinggal menunggu hasil tes DNA saja. Setelah itu, aku akan menjadi pemilik Gunardy Grup yang sebenarnya!"

"Kalau begitu, aku akan menunggu dan melihat apakah kamu cukup beruntung untuk menjadi pemilik Gunardy Grup." Sorot mataku sedingin es.

Rencana mereka berjalan mulus, mereka mengira sudah pasti menang.

Namun mereka tidak tahu kalau mereka sudah tidak punya peluang untuk menang sejak awal.

Saat aku sedang serah terima tugas perusahaan, Joni muncul di perusahaan dan mengusir manajer umum keluar.

Kemudian dia duduk di kursi kulit dengan angkuh dan menyilangkan kakinya. Dia berkata kalau president direktur adalah saudara perempuannya dan dia sendiri adalah manajer umum.

Tidak seorang pun yang berani menghentikannya. Jadi, aku memberinya pelajaran.

"Usir dia keluar dari sini!"

Beberapa petugas keamanan langsung maju, mencoba membopong Joni.

"Beraninya kalian menyentuhku?" Joni langsung berdiri.

Sambil menunjuk-nunjuk para petugas keamanan itu sambil berteriak, "Kakakku adalah President Direktur perusahaan ini! Aku adalah adik kandungnya! Dasar antek-antek, coba saja kalau berani sentuh aku!"

Dia juga berteriak padaku, "Dasar wanita jalang, kamu telah didepak keluar dari keluarga Gunardy. Kamu nggak berhak memerintah karyawan Gunardy Grup lagi!"

Dia mendorong petugas keamanan dan mencoba untuk memukulku.

Apa yang terjadi di sini benar-benar sudah keterlaluan!

Sampai kemudian, Aisha tiba.

"Ada apa ini?" tanya Aisha dengan dingin.

"Kakak, kamu datang tepat waktu!" Joni langsung memasang ekspresi seperti orang yang tertindas.

"Wanita tua ini memanggil petugas keamanan dan mengusirku!"

"Ini perusahaan, bukan tempat kamu berbuat onar!" Aisha memelototi Joni dengan dingin.

"Lagipula, aku bukan kakakmu."

"Aisha, bagaimana kamu bisa berbicara seperti itu pada adikmu, sih?" Lisha juga bergegas datang.

"Kalian itu saudara kandung. Kelak, adikmu juga harus membantumu mengurusi urusan perusahaan. Kalau tidak, kamu seorang wanita bila tanpa dukungan keluarga ibu, pasti akan ditindas."

Aisha mencibir, "Usir mereka berdua keluar dari sini!"

Melihat pendekatan lembutnya tidak berhasil, Lisha pun mulai merengek. Dia tidak mau disentuh para petugas keamanan.

"Aku adalah istri Yarji Gunardy, pewaris Gunardy Grup! Aku juga ibu kandung Aisha Gunardy! Perusahaan ini juga milikku!"

Aku mencibir, "Depak mereka keluar! Jangan biarkan mereka mengotori perusahaan!"

Para petugas keamanan itu mengerti siapa pemilik perusahaan sekarang, mereka pun membopong kedua idiot itu dan menyeret mereka keluar.

Lisha masih berteriak dengan sombong.

"Yuni, awas kamu! Tunggu saja saat hasilnya keluar besok, aku akan membuatmu berlutut dan memohon sedekah padaku!"

Menatap rupa Lisha yang terlihat menyedihkan, aku pun buka mulut.

"Jangan khawatir, aku juga sedang menunggu hasilnya!"
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Tentu Saja Dia Putri Kandungku   Bab 9

    Aisha menyaksikan tragedi pertumpahan darah yang terjadi di hadapannya itu dengan ngeri, sementara aku menikmatinya sambil menyesap teh panas dengan puas.Tidak berselang lama, Polisi pun datang dan membawa Yarji pergi.Dengan linglung Aisha bertanya, "Bu, inikah drama yang Ibu minta aku tonton itu?"Aku meletakkan cangkir teh dan menjelaskannya dengan penuh perasaan."Aisha, hari ini ibu mengajarimu satu hal, jangan iba saat menghadapi musuhmu.""Yarji dan rekannya itu mencoba merampas aset kita, kita bisa mengusirnya saja, kenapa harus begitu kejam?" tanya Aisha bingung."Karena sewaktu ayahmu terluka di lokasi konstruksi, itu bukan murni kecelakaan biasa. Yarji yang telah menipunya pergi ke sana. Sedangkan truk yang lepas kendali itu, karena talinya telah dipotong Lisha."Aku berusaha untuk tetap tenang, tetapi masih terdengar ada nada kebencian yang tersirat dalam suaraku.Sampai sekarang, aku masih tidak bisa melupakan perasaanku saat melihat Yogi bersimbah darah.Setiap hari sela

  • Tentu Saja Dia Putri Kandungku   Bab 8

    Yarji dan Lisha yang tidak berhasil mendapatkan uang pun saling menyalahkan.Setelah seratus juta itu habis dipakai, Yarji sudah tidak punya uang lagi.Lisha tidak mungkin mau mengeluarkan tabungan pribadinya yang hanya tersisa beberapa ratus juta itu untuk menghidupi Yarji. Jadi, Lisha pun mendesak Yarji mencari pekerjaan. Kalau tidak, Lisha akan mengusirnya.Lalu aku dengan maksud baik menelepon seorang agen pencari kerja. Aku memintanya mencari pekerjaan untuk Yarji.Beberapa waktu kemudian, aku mengundang Aisha untuk makan bersama.Dalam perjalanan ke restoran, aku pun bersenandung.Aisha bertanya padaku kenapa aku terlihat begitu senang.Aku berkata, "Karena nanti kita bisa menonton drama bagus."Kami duduk di lantai dua di dalam kamar VIP restoran dengan dapur terbuka. Aisha duduk di samping jendela dan melihat melalui kaca transparan.Dia bisa melihat Yarji yang dulunya pemalas, berseragam koki sedang memasak di lantai satu. Aisha mengangkat sebelah alis memandang ke arahku, "Ha

  • Tentu Saja Dia Putri Kandungku   Bab 7

    Aku mencibir Yarji dan mengeluarkan laporan tes DNA lain dari tasku."Ini laporan tes DNA Aisha dengan Yogi."Aku membuka laporan itu dan menunjukkannya kepada semua orang. "Kalian tidak perlu percaya. Yoga ada di ruang perawatan rumah sakit dan Aisha juga berada di sini. Kalian bisa mengambil sampel dan melakukan pengujian langsung di tempat, lewat lembaga pengujian DNA tingkat nasional."“Aisha memiliki garis keturunan keluarga Gunardy. Aku yakin semua orang puas dengan hasil ini!"Lisha dan putranya tercengang.Mereka tidak pernah membayangkan kalau Aisha sebenarnya adalah anaknya Yogi.Nyonya Besar keluarga Gunardy masih tampak tenang dan tak bergeming, tetapi terlihat air mata melintas sekilas di matanya.Kerabat keluarga Gunardy lainnya pun mulai mendiskusikan masalah ini."Ternyata Aisha adalah anaknya Yogi!""Kalau begitu, Aisha barulah pewaris sejati keluarga Gunardy!""Yarji si anak haram ini tampaknya sudah tidak punya peluang untuk merebut kekayaan keluarga Gunardy!"Mereka

  • Tentu Saja Dia Putri Kandungku   Bab 6

    Ibu mertuaku yang biasanya terlihat tenang, mulai pulih dari keterkejutannya.Dia tidak mengubris Yarji sama sekali, ekspresinya rumit dan tidak seorang pun bisa memahaminya.Dia sangat jarang terlihat lepas kendali. Dengan suara gemetar, dia bertanya, "Yuni, benarkah itu?"Melihat rupanya yang seperti ini, air mata tiba-tiba menggenang di mataku."Memang benar, Bu."Yarji yang tidak puas dengan reaksi ibu mertuaku pun segera meraih tangan wanita tua ini, "Bu, cepat umumkan kalau Joni adalah pewaris keluarga Gunardy!"Setelah menenangkan diri, Ibu mertuaku pun menepis tangan Yarji dan bertanya dengan tenang, "Apakah kamu tahu siapa mantan pacar Yuni?"Yarji menggaruk kepalanya dengan cemas. "Siapapun dia, bukan urusanku. Intinya, Aisha bukan keturunan keluarga Gunardy!""Mantan pacar Yuni adalah abangmu, Yogi Gunardy. Jadi, Aisha masih keturunan keluarga Gunardy. Dia juga satu-satunya pewaris sah!"Ucapan ibu mertuaku ini terdengar bagaikan sebuah bom granat yang dilontarkan ke muka um

  • Tentu Saja Dia Putri Kandungku   Bab 5

    Petugas yang memeriksa berdeham dan mulai membacakan hasilnya."Berdasarkan perbandingan DNA, Nona Lisha Barito dan Nona Aisha Gunardy..."Petugas itu sengaja berhenti sejenak, membuat Lisha dan Yarji semakin tegang. Mereka menjulurkan lehernya tinggi-tinggi, seakan-akan telinga mereka kurang dekat dengan mulut petugas yang membacakan hasil itu.Para kerabat keluarga Gunardy lainnya yang berada di sekeliling juga menahan napas. Masing-masing menunjukkan ekspresi yang berbeda, mereka ingin melihat leluconku."...Tidak memiliki hubungan orang tua dan anak."Atmosfer di sekeliling terasa membeku.Mata Yarji melebar, dia berteriak histeris seperti orang yang kehilangan kewarasannya, "Mustahil! Ini pasti ada kesalahan!"Lisha juga berteriak, "Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bagaimana mungkin tidak ada hubungan orang tua dan anak, sih?"Wajahnya langsung memucat, bahkan riasan wajahnya yang rapi pun tidak mampu menyembunyikan kengerian yang terpancar di wajahnya."Apakah kamu rabun tua,

  • Tentu Saja Dia Putri Kandungku   Bab 4

    Hari yang ditunggu-tunggu Lisha akhirnya tiba.Aku bangun pagi-pagi, berdandan dengan baik dan memakai riasan tipis.Lagipula, aku harus berpenampilan sebaik mungkin untuk melihat bagaimana Lisha menanggung malu.Selain ibu mertuaku, Yarji juga mengundang seluruh kerabat keluarga Gunardy ke kantor lembaga pemeriksaan forensik sebagai saksi mata. Dia mungkin ingin lebih banyak orang melihat aku malu.Hegh, dia sungguh naif.Dia ingin semua orang menertawakanku, tetapi sebenarnya dialah yang paling konyol.Sebelum melihat hasilnya, aku bertanya pada Yarji sambil tersenyum tipis."Kamu sendiri yang memilih lembaga pemeriksaan forensik ini, kamu nggak akan keberatan dengan hasilnya, ‘kan?"Yarji menegakkan punggungnya dan berkata dengan percaya diri."Tentu saja nggak keberatan. Aku selalu menepati janjiku!"Aku hampir tertawa terbahak-bahak.Dia tidak akan menyesal sebelum tahu hasilnya.Sebelum petugas pemeriksa kembali, Lisha sudah mulai bertingkah. Dengan mesra, dia merangkul lengan Ya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status