Short
Terapis Pembawa Petaka

Terapis Pembawa Petaka

Oleh:  Iffat NauraTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
2.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Ketika suamiku datang ke tempat pemulihan pasca persalinan untuk menemaniku, terapis pasca persalinan yang selalu tidak banyak bicara tiba-tiba menjadi antusias dan bersemangat. Awalnya, dia memuji suamiku yang tinggi dan tampan. Dia masih muda, tetapi sudah menjadi manajer umum perusahaan. Kemudian, dia berasumsi bahwa aku bisa menikah dengan orang kaya dengan mengandalkan operasi plastik yang aku lakukan. Ketika dia melakukan pijat laktasi kepadaku, dia juga menasihatiku bahwa aku tidak bisa memberikan asi kepada anakku karena aku menggunakan implan di payudara, karena itu tidak baik untuk bayi. Aku terlalu malas untuk meladeninya, jadi berdiskusi dengan suamiku tentang nama anak kami nanti. Suamiku mengatakan bahwa ini adalah anak pertama kami, jadi dia harus memikirkannya dengan baik. Namun, terapis pasca persalinan berseru, "Ah, Kak, bukankah sebelum ini kamu sudah pernah melahirkan?"

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Ketika suamiku datang ke tempat pemulihan pasca persalinan untuk menemaniku, terapis pasca persalinan yang selalu tidak banyak bicara tiba-tiba menjadi antusias dan bersemangat.

Awalnya, dia memuji suamiku yang tinggi dan tampan. Dia masih muda, tetapi sudah menjadi manajer umum perusahaan.

Kemudian, dia berasumsi bahwa aku bisa menikah dengan orang kaya dengan mengandalkan operasi plastik yang aku lakukan.

Ketika dia melakukan pijat laktasi kepadaku, dia juga menasihatiku bahwa aku tidak bisa memberikan asi kepada anakku karena aku menggunakan implan di payudara, karena itu tidak baik untuk bayi.

Aku terlalu malas untuk meladeninya, jadi berdiskusi dengan suamiku tentang nama anak kami nanti.

Suamiku mengatakan bahwa ini adalah anak pertama kami, jadi dia harus memikirkannya dengan baik.

Namun, terapis pasca persalinan berseru, "Ah, Kak, bukankah sebelum ini kamu sudah pernah melahirkan?"

...

Sahabatku yang bernama Intan membuka tempat pemulihan pasca persalinan dan menghabiskan banyak uang untuk mempekerjakan terapis pasca persalinan. Dia mengatakan bahwa terapis pasca persalinan yang bernama Tiara adalah orang yang baik hati, manis dan sangat terampil.

Untuk meramaikan bisnisnya, aku memesan satu ruangan di tempat pemulihan pasca persalinan yang dikelola oleh Intan.

Awalnya, suamiku berjanji akan menemaniku ketika aku melahirkan anak kami.

Namun, ketika usia kehamilanku memasuki 37 minggu, suamiku pergi ke luar negeri untuk mengurus proyek penting dan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya di sana.

Dalam panggilan video, suamiku menangis. "Valeri, aku ingin kembali sekarang juga. Kenapa aku nggak bisa nemenin kamu di saat penting begini?"

Aku tersenyum dan menghiburnya, "Sayang, aku baik-baik saja. Aku hanya melahirkan, apalagi ada orang tuaku yang menemaniku, jangan khawatir."

Pada hari ketiga setelah melahirkan, aku dipindahkan ke tempat pemulihan pasca persalinan milik Intan.

Intan sedang berada di luar kota untuk melakukan riset pasar, jadi salah satu terapis terbaik di tempat pemulihan pasca persalinan yang menyambut kedatanganku.

Saat pertama kali mendengar kalau aku adalah teman bosnya, terapis itu tersenyum cerah, dengan antusias mengatur ruangan untukku dan memperkenalkan layanan yang ada.

Setelah melihat ayahku mengenakan celana panjang pantai dan ibuku mengenakan pakaian linen polos saat menemaniku, senyum terapis itu langsung memudar. Dia bahkan terkesan acuh saat aku menanyakan beberapa masalah yang aku hadapi.

Setelah orang tuaku pergi, aku mencoba untuk mengatur rencana pemulihan setelah melahirkan. Namun, terapis itu menjawab dengan tidak sabar, "Kak, layanan ini sudah penuh untuk hari ini, jadi aku nggak punya waktu untuk melayanimu."

Setelah itu, dia pergi dan meninggalkanku sendirian.

Selama dua hari berturut-turut, aku bertanya kepadanya kapan dia akan mengatur jadwal untukku. Namun, dia begitu acuh dan tidak sabar saat menghadapiku.

Setelah diabaikan selama hampir empat hari, aku mulai kesal. Hari ini, ketika aku ingin mendapatkan jawaban pasti darinya, dia tiba-tiba tersenyum cerah, bahkan nada bicaranya berubah menjadi sedikit manja.

Aku sedikit bingung, tiba-tiba suara seksi suamiku terdengar, "Valeri, aku pulang."

Suamiku, Dirga, berdiri di depan pintu dengan setelan jas mewah berwarna abu-abu perak.

Sinar matahari menyinari sosoknya melalui kaca, menambah aura elegan dan misterius dalam dirinya. Dia seperti bunga yang sedang mekar sempurna, menunggu untuk dipetik.

Detik berikutnya, bibir Dirga mendarat di keningku. "Sayang, kamu pasti sangat menderita dalam beberapa hari ini."

Aku baru akan mengomel tentang sikap arogan dan kasar terapis yang bertanggung jawab atas diriku, tiba-tiba terapis itu menghampiriku dengan sikap antusias, memeriksa kondisi tubuhku.

"Kak, aku akan memeriksa kondisimu, baru nanti kita jadwalkan layanan pemulihan pasca persalinan yang akan disesuaikan dengan kebutuhanmu nanti."

"Aku sendiri yang akan melakukan dua kali program laktasi untukmu. Kamu bisa memanggilku Tiara."

Ternyata namanya Tiara, terapis pasca persalinan yang sangat ingin dipekerjakan oleh Intan.

Mengingat penghargaan Intan yang begitu tinggi terhadapnya, aku menganggukkan kepala tanda setuju dan memintanya untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan pada tubuhku.

Ketika memeriksa kondisiku, Tiara juga mengamati Dirga, secara sadar mencari topik pembicaraan dengan Dirga.

Kening Dirga menunjukkan kelelahan, tetapi dia menanggapi dengan sopan.

Melihatku menatapnya dengan penuh curiga, Tiara tersenyum canggung. "Kak, suamimu tampan sekali."

"Kak, buka bajumu. Aku ingin memeriksa kondisimu dengan lebih teliti."

Tanpa memberiku waktu untuk bereaksi, Tiara langsung membuka bajuku, mengabaikan fakta bahwa pintu kamar masih terbuka lebar.

Aku sedikit tidak senang, tetapi masih menahan diri ketika teringat bahwa tempat ini milik Intan.

Tiara mulai meraba-raba tubuhku dan berbincang denganku, "Kak, apa suamimu pimpinan di sebuah perusahaan? Dia tampan dan berwibawa."

"Apa pekerjaannya?"

Aku mengangguk tidak sabar, "Dia manajer umum di sebuah perusahaan."

Tiara berkata dengan penuh semangat, "Kak, kamu beruntung sekali."

Setelah mengatakan itu, Tiara dengan kasar memelintir daging lembut di dadaku. Aku menjerit kesakitan dan langsung duduk, mendorongnya menjauh. "Apa yang kamu lakukan?"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status