Share

Bab 2 - Pelarian

"ARGHH! DARWIN!" Enrique berteriak penuh amarah. Memanggil lelaki yang menjadi orang kepercayaannya untuk segera masuk ke dalam kamarnya. Darwin yang menjadi tangan kanan atau orang kepercayaannyaitu bergegas melangkah masuk bersama anak buahnya. Wajah mereka tampak panik. Terlebih saat mereka sadar suara teriakan dari tuannya merupakan bukanlah sebuah pertanda baik. Dalam artian, telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di dalam sana. Begitu tiba di dalam kamar, Darwin mengedarkan pandangannya ke sekeliling, berusaha mencari Enrique dan Carla yang semula mereka tinggalkan berdua di dalam sana.

"Tuan..." Wajah mereka kian berubah cemas begitu menyadari tuannya itu hanya seorang diri di dalam sana dengan keadaan berdiri di dekat jendela.

"DIA MELARIKAN DIRI! CEPAT CARI DAN TANGKAP DIA BAGAIMANAPUN CARANYA!" pekiknya penuh emosi. Mendengar hal itu spontan membuat Darwin dan anak buahnya panik. Segera mereka berlari keluar kamar setelah mendengar Enrique memberitahukan kalau Carla berlalu menuju salah satu kamar yang posisinya persis bersebelahan dengan kamar tersebut. Mereka berlari dan dengan segera berusaha untuk masuk ke dalam kamar tersebut.

*

Tep!

Carla mendarat di dalam kamar yang berada bersebelahan dengan kamar tadi. Beruntung jendela kamar tersebut dalam keadaan terbuka dan di dalamnya kosong. Sepertinya orang yang menyewa kamar di sana sedang pergi dan lupa untuk menutup jendela. Begitu menyadari kamar dalam keadaan kosong, Carla bergegas lari ke arah pintu keluar. Dia berniat untuk lari menuju tangga atau lift begitu keluar dari kamar tersebut. Sialnya begitu tiba di depan pintu, Carla baru menyadari bahwa pintunya dalam keadaan terkunci. Tak lama setelah Carla menyadari pintunya terkunci, wanita itu mendengar suara beberapa orang yang berlarian di koridor. Suaranya semakin jelas mengarah ke kamarnya. Sial! Aku seperti mendengar suara beberapa orang berlari. Apakah jangan-jangan yang berlarian itu adalah penjaga yang dimaksud oleh si mesum tadi? Kalau itu benar, maka aku tidak mungkin bisa melarikan diri lewat pintu ini. Aku harus mengubah rencanaku!

Carla kembali menghampiri jendela dan kembali melompat keluar. Bersamaan dengan dirinya yang telaj berhasil keluar, Carla mendengar suara pintu dan teriakkan dari arah kamar, Carla yakin itu adalah suara dari para penjaga yang dimaksudnya. Carla berniat melarikan diri ke arah kamar lain. Namun itu adalah satu-satunya jendela yang terbuka. Carla mau tidak mau harus memikirkan cara lain untuk lari, dan kemudian Carla melihat ada sesuatu yang mungkin bisa dipergunakan untuk melarikan diri.

Carla menatap ke bawah untuk pertama kalinya dan menyadari betapa tingginya dia berada sekarang. Namun tidak ada waktu untuk rasa takutnya. Carla berusaha mengambil ancang-ancang, sebelum akhirnya melompat menuju sebuah alat semacam tenda yang biasa digunakan untuk berdagang.

Brukk!

Tepat ketika Carla menjatuhkan diri ke bawah sana, tubuhnya langsung merosot jatuh di depan toko tersebut. Pemiliknya melongo saking terkejutnya saat melihat seorang wanita tiba-tiba saja jatuh dari atas seperti seorang bidadari yang seolah baru saja turun dari khayangan, namun dengan posisi jatuh yang tidak sempuna alias gagal. Bukan hanya si pemilik toko, tapi begitu juga dengan para pengunjung toko yang tengah berbelanja di sana. Mereka sama kagetnya melihat Carla jatuh di hadapan mereka.

Setelah sempat membuat semua orang kaget dengan kemunculannya, Carla lalu bergegas bangun sambil membersihkan pakaiannya yang kotor.

"Dia di sana!" Tiba-tiba saja Carla mendengar suara Darwin dari arah gedung tadi. Dia mendengarnya dari salah satu jendela yang sepertinya berada di koridor. Sadar akan masalahnya yang belum usai, Carla kembali melangkahkan kedua kakinya dengan tergesa-gesa tanpa memperdulikan ucapan dan tatapan heran semua orang. Aku benar-benar tidak mengerti dengan semua yang terjadi. Siapa sebenarnya mereka, dan kenapa mereka menculikku?

Carla terus berlari dengan sekuat tenaganya. Tetapi beberapa saat berikutnya Carla mulai mendengar suara derap kaki kuda yang berlari dengan begitu cepat. Arahnya tepat berasal dari belakangnya. Carla menoleh. Dia begitu ia melihat ke belakang.  Carla melihat Enrique yang kini mengejarnya dengan menggunakan kuda. Pria itu mengejarnya bersama Darwin dan kedua anak buahnya yang tadi berteriak dan mengejarnya.

Sial. Kenapa mereka harus menggunakan kuda? Dasar curang. Kalian pikir aku juga tidak akan bisa berbuat curang hanya karena aku tidak bisa berkuda?! Lihat saja, aku akan membuat kalian kebingungan! Carla terus melangkah masuk ke dalam pasar. Berjalan di antara keramaian sambil terus menyelinap ke dalam gang-gang kecil yang ada. Carla memanfaatkan tempat itu untuk melarikan diri, ia lantas mengambil arah secara acak agar mereka tidak bisa menemukannya.

***

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Kikiw
keren banget ya.. ngalir aja bayangnya
goodnovel comment avatar
Abigail Briel
semangat kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status