Share

Bab 7 - Gaun

Author: Bintang Hamal
last update Last Updated: 2023-05-28 01:23:23

Ini bukan tubuhku. Tapi kenapa aku bisa tiba-tiba berada di tubuh wanita ini? Apa yang terjadi? Okay, Carla. Tenang... Jangan panik. Pertama, aku harus memperjelas situasinya terlebih dulu, dengan begitu aku bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi... Carla mengatur napasnya, berusaha untuk menenangkan diri yang semula panik bukan main.

"Carla!" Cruz menyadarkannya dari lamunan. Wanita itu melirik Cruz dan beradu tatap dengannya lewat cermin. Dari cermin itu, dirinya bisa dengan sangat jelas melihat pria itu berdiri di sampingnya sambil menatapnya. Menyadari hal itu, Carla lantas berbalik ke arahnya.

"Katakan sekali lagi!" ujar Carla, yang seketika membuat Cruz kebingungan dengan kalimatnya. Carla mendekatkan tubuhnya sambil kembali berujar. "Katakan sekali lagi! Panggil namaku."

"Carla, kau benar-benar bersikap aneh. Cepat katakan apa yang sebenarnya sudah dilakukan oleh si berengsek itu padamu? Akan aku berikan dia pelajaran karena sudah membuat tunanganku bersikap aneh begini?!"

Ya..., Namaku memang Carla. Tapi itu artinya, wanita ini memiliki nama yang sama denganku? Bagaimana bisa? Jadi dengan kata lain, aku berada dalam tubuh wanita yang memiliki nama yang sama denganku? pikir Carla. Wanita itu masih cukup kesulitan untuk mengerti posisi dan situasinya sekarang ini. Rasanya masih sangat membingungkan bagi Carla. "Okay, tunggu sebentar. Ini masih terasa tidak masuk akal untukku. Biar aku perjelas dulu situasinya. Panggil namaku sekali lagi, dan tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi..."

"Kau benar-benar membuatku cemas. Sudah jelas-jelas namamu adalah Carla Harper De Ophelia, dan kau adalah tunanganku. Marquis Cruz Odin Spencer!" Cruz menghela napas panjang, dia mulai khawatir dengan sikap Carla yang mendadak berubah aneh. Bahkan sejak tadi, wanita itu seolah tidak bisa mengingat apa-apa. Seolah-olah Carla yang ada di hadapannya bukanlah Carla tunangannya yang dia kenal. "M-marquis kau bilang? Tunggu, dimana ini? Tahun berapa sekarang?"

Carla sungguh terkejut dengan pengakuan dari Cruz barusan. Bagaimana tidak? Di tahun tempatnya hidup, negera yang ditinggalinya sudah tidak lagi menggunakan sistem pemerintahan berbentuk kerajaan, melainkan sudah beralih ke dalam bentuk republik di tahun jauh-jauh sebelum dirinya lahir. Dan seingat yang dia baca dan pelajari ketika sekolah dulu, sistem kerajaan sudah di tinggalkan karena beberapa hal yang terjadi di masa lalu. Carla mengedarkan pandangannya, berharap bisa menemukan kalender atau semacamnya yang bisa menjelaskan situasinya sekarang. Sayangnya dia tidak bisa menemukan apapun di sana yang bisa menjadi petunjuk. Tidak lama kemudian perhatian Carla tertuju pada pakaian Cruz. Pakaian pria itu, di tambah dengan gaya interior kamar yang mereka tempati sekarang, cukup untuk menjawab semua pertanyaannya bahwa sekarang entah bagaimana caranya, namun dia sungguh telah berpindah ke dimensi lain. Dimensi yang sepertinya sangat jauh di masa lalu, di mana sangat jauh dari tempatnya berasal. Carla terdiam untuk sesaat, pikirannya berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi. Dia harap dengan menelusuri kembali jejaknya sebelum berpindah, mungkin dia bisa menemukan alasan kenapa dirinya bisa ada di sini. Sayangnya Carla sama sekali tidak bisa mengingat apa-apa. Hal terakhir yang dia ingat hanyalah ketika dirinya berniat pergi bersama sahabatnya, Crystal. Lalu secara mengejutkan, Carla mendadak terbangun di ruangan yang di mana Enrique berusaha melecehkannya. Bagaimana bisa aku ada di sini? Padahal terakhir kali aku sedang bersama Crystal. Apa yang sebenarnya terjadi

"Jangan membuatku cemas. Katakan apa yang sebenarnya telah terjadi sampai kau bersikap sangat aneh begini!" Cruz masih berusaha menanyakan apa yang sebenarnya terjadi selama Carla bersama Enrique. Sama seperti sebelumnya, nada bicara lelaki itu nyaris tidak berubah sama sekali. Cruz cenderung bicara dengan nada datar. Ya... walaupun kalimat yang terlontar dari mulutnya begitu lembut. "Aku tidak ingat bagaimana kejadian persisnya. Tapi saat aku sadar, aku tiba-tiba terbangun dengan lelaki tadi di atasku."

"APA?!" Cruz mengepalkan kedua tangannya erat. Amarahnya semakin memuncak mendengar ucapannya barusan. Bagaimana tidak? Cruz paling tidak suka kalau ada seseorang yang dengan berani dan sengaja berusaha merebut sesuatu atau menyentuh miliknya. Hal yang paling tidak bisa dia maafkan atas kejadian ini adalah karena lelaki yang melakukan hal itu adalah Enrique. Pria yang menjadi musuh bebuyutannya. "Jadi, si berengsek itu mencoba untuk menyentuhmu?"

Carla bisa dengan jelas ekspresinya berubah merah padam. Cruz terlihat sangat emosi begitu mendengar ucapannya barusan. Terlebih ketika Cruz melihat kedua tangan lelaki itu terkepal erat, Carla sangat yakin pria itu cemburu. Sepertinya dia sangat marah, lebih baik aku ceritakan semuanya agar dia tidak semakin emosi atau salah paham. Kalau sampai semakin marah hanya karena salah paham, bisa-bisa aku berada dalam masalah. Terlebih kalau aku perhatikan lagi, sepertinya dia dalah tipikal orang yang sangat protektif, dan sangat tidak suka kalau ada yang menyentuh apa yang dia sukai...

"Iya..., Tapi aku berhasil melarikan diri—" Carla baru saja bicara beberapa patah kata, tapi secara tiba-tiba Cruz dengan tanpa permisi menarik gaun yang tengah dia kenakan hingga gaun itu sobek, dan Carla sungguh terkejut dengan apa yang baru saja dia lakukan terhadapnya.

Srakk!

Carla bergerak mundur. Bagian lengan gaunnya sobek cukup besar hingga membuat korset yang dia kenakan terekspos dengan jelas. Carla yang syok spontan menutupi dadanya dengan kedua tangan. Dia melongo menatap Cruz yang kini memegangi sebagian sobekan dari gaunnya. "APA YANG KAU LAKUKAN!" bentak Carla.

"Lepaskan gaun itu sekarang juga!" tukas Cruz penuh penekanan. Lelaki itu sudah mendekat, tampak siap untuk menarik kembali gaunnya. Carla yang sadar akan hal itu spontan bergerak mundur dengan penuh ketakutan. "Apa kau gila? Aku tidak mau. Memangnya apa yang ingin kau lakukan?"

"Aku tidak suka kau mengenakan gaun itu. Lepaskan gaun itu agar aku bisa membakarnya."

"Tidak! Aku tidak mungkin melakukannya dihadapanmu!"

"Lepaskan sekarang juga!" Cruz semakin menekan kalimatnya. Pria itu kian mendekat sampai-sampai membuat Carla semakin panik. Terlebih dari raut wajahnya, Carla rasa Cruz tidak akan berhenti sebelum benar-benar merobek seluruh gaunnya, dan menelanjanginya secara paksa seperti keinginannya. Tidak ingin hanya tinggal diam dan membiarkan Cruz melakukan semua itu, Carla langsung berbalik dan berlari menjauh dari Cruz. Seperti dugaannya, pria itu tidak menyerah begitu saja. Dia langsung mengejar Carla. Hal itu membuat Cruz kejar-kejaran dengan Carla yang masih berjuang mempertahankan tubuh berbusananya. Kejar-kejaran mereka baru berakhir setelah Carla berusaha keluar, tapi dengan cepatnya Cruz menarik tangannya dan mendorong Carla ke arah pintu yang sempat di tutupnya.

Brakk!

Cruz mengurung tubuh Carla di antara kedua tangan besarnya. Posisi tangan wanita itu kini di tahan di atas kepala oleh Cruz, hal itu membuat Carla tidak bisa berbuat banyak. Terlebih lelaki itu terus memojokkan dirinya, mendorong Carla semakin mendekat ke pintu. Carla berulang kali berusaha memberontak, sialnya semua usahanya selalu berakhir gagal. "Jangan membuatu marah putri Carla Harper De Ophelia! Lepaskan gaun ini sekarang juga!"

Carla semakin panik. Terlebih mata Cruz tampak menyeramkan kalau sedang dalam ekspresi marah seperti ini. Tangan Cruz mulai bergerak mencengkram bagian gaunnya yang semula telah sobek. "Aku tidak suka kau mengenakan gaun jelek ini. Gaun ini sudah di sentuh oleh pria lain, dan aku tidak menyukainya! Jadi lepaskan sekarang juga!"

Cruz hampir menariknya, tapi Carla yang paniknya bukan kepalang seketika berkata," Tu-tunggu! Tunggu! Jangan lakukan itu. Aku mohon. Okay-okay! Akan aku lepaskan. Tapi tolong jangan merobeknya dan jangan memaksaku untuk melepaskannya dihadapanmu!"

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terbangun di Tubuh Tunangan Marquis Obsesif   AFTERWARDS 9

    Waktu berlalu. Sejak pertemuannya dengan pria misterius yang memberikannya sebuah ramalan itu, Carla sama sekali tidak pernah bisa berhenti memikirkannya. Terkadang ada momen dimana Carla terus dibuat kepikirkan dengan setiap kalimat yang terlontar dari bibir lelaki itu, terlebih ramalannya mengenai musuh yang selama ini mengintai.Carla terus bertanya-tanya, siapa yang sebenarnya dimaksud oleh pria itu, dan apakah benar dirinya memiliki musuh. Semua pertanyaan itu bermunculan, dan setiap kali dia merasa kepikiran dengan semua itu, Carla malah jadi semakin bingung, terlebih di tubuhnya saat ini, sama sekali tidak ada ingatan sedikitpun yang berhubungan dengan musuh keluarganya.Hari berganti, dan bulan pun berlalu. Sudah banyak waktu yang Carla lalui, dan semakin lama, kandungannya semakin membesar hingga membuat Carla tidak bisa bergerak dengan bebas. Dia harus ekstra hati-hati dalam melakukan segala kegiatannya karena tidak ingin sampai membuat kandungannya mengalami hal yang tidak

  • Terbangun di Tubuh Tunangan Marquis Obsesif   AFTERWARDS 8

    Carla melangkah dengan langkah yang cepat. Berjalan menyusuri jalan kecil di desa. Saat ini dirinya sedang jalan-jalan sembari menghirup udara segar di desa yang tenang, menikmati langit senja yang memerah dan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan. Langit senja memberikan sentuhan keemasan pada pemandangan sekitarnya. Dia menikmati kesunyian dan ketenangan, terbuai oleh keindahan alam. Di belakangnya, Hélie dan Susan tampak sangat kesulitan untuk menyamai langkahnya karena Carla berjalan terlalu cepat. Bahkan kini Hélie dan Susan tampak tertinggal jauh di belakang.“Memang tidak ada yang lebih baik dibandingkan berjalan-jalan sambil menikmati sore,” gumam Carla dengan suara pelan. Ketika wanita itu berniat untuk berbelok di jalan di hadapannya, Carla secara tidak sengaja menabrak seorang pria tua hingga membuatnya hampir saja jatuh.“Astaga, maafkan aku,” ucap Carla dengan cemas. “Aku sungguh tidak sengaja. Apakah kau baik-baik saja, tuan?”"Tidak apa-apa, nona. Aku baik-baik saja.” Pria

  • Terbangun di Tubuh Tunangan Marquis Obsesif   AFTERWARDS 7

    Dua bulan berlalu sejak mereka berdua mendapatkan kabar kehadiran buah hati mereka, dam setelah Carla mulai terbiasa dengan kondisinya, Cruz lantas menggelar pesta seperti apa yang mereka inginkan. Malam pesta pun tiba, acara malam itu dihiasi dengan lentera-lentera gemerlap dan bunga-bunga yang melimpah. Rumah Carla dan Cruz berubah menjadi tempat magis yang penuh kebahagiaan. Tamu-tamu yang datang sudah mulai berkumpul, dan suasana pesta terasa semakin meriah.Carla, mengenakan gaun yang memperlihatkan kebahagiaan dan kesejahteraannya, memandang sekeliling dengan mata penuh sukacita. Cruz berdiri di sisinya, menatapnya dengan bangga. Mereka berdua berencana untuk membuat pesta ini tak terlupakan."Kau terlihat begitu cantik malam ini," ucap Cruz sambil mencium pipi Carla."Terima kasih, Cruz. Aku tidak sabar untuk mengumumkan kabar baik kita pada semuanya," ujar Carla dengan senyuman bahagia.Pintu rumah terbuka, menyambut kedatangan tamu-tamu yang datang dengan penuh antusiasme. Me

  • Terbangun di Tubuh Tunangan Marquis Obsesif   AFTERWARDS 6

    Suasana senja menyelimuti rumah Carla dan Cruz dengan kehangatan. Cruz, yang baru saja mengetahui bahwa Carla mengandung anaknya, begitu bersemangat untuk memberikan kejutan yang tak terlupakan. Dengan senyum cerah di wajahnya, Cruz mengajak Carla ke ruang makan yang dihiasi dengan lilin-lilin beraroma wangi dan bunga-bunga segar."Aku ingin membuat malam ini istimewa untuk kita berdua," ucap Cruz sambil menarik kursi untuk Carla begitu mereka tiba di sana."Apa yang ada di pikiranmu?" Cruz senyuman misterius. Mereka duduk di meja yang indah dengan cahaya lilin yang lembut memancar. Cruz memandang Carla dengan penuh cinta, "Sebenarnya, aku sangat senang mengetahui kita akan menjadi orangtua.""Aku juga, Cruz. Ini berita yang luar biasa.""Ketika aku tahu tentang kehamilanmu, aku ingin memberikan yang terbaik untukmu. Jadi, malam ini adalah permulaan dari serangkaian momen romantis yang akan kita alami bersama."Makan malam mereka disajikan dengan hidangan favorit Carla dan Cruz. Setia

  • Terbangun di Tubuh Tunangan Marquis Obsesif   AFTERWARDS 5

    Sesampainya di rumah setelah bulan madu yang penuh kebahagiaan, Carla dan Cruz kembali ke rutinitas keseharian mereka. Cruz mulai sibuk dengan pekerjaannya yang memakan banyak waktu dan energi. Namun, di sela-sela kesibukannya, ia selalu menyempatkan diri untuk mencurahkan perhatian kepada Carla.Sementara itu, Carla dengan sabar senantiasa menanti kepulangannya di rumah. Setelah menikah, dia kini jadi memiliki tujuan lain dengan menanti kepulangan Cruz setiap saat.Malam tiba, suasana rumah mereka berdua diisi dengan cahaya lilin lembut. Carla duduk di sofa, membaca buku sambil menunggu kepulangan Cruz. Setelah sepanjang hari berkejaran dengan tugas dan pertemuan, Cruz akhirnya tiba di rumah dengan senyuman lelah namun penuh cinta."Kau merindukan aku?" tanya Cruz begitu tiba di rumah. Pria itu berjalan menghampiri Carla dengan senyuman di wajahnya. Tiba di dekatnya, Cruz memeluk Carla seraya mencium keningnya. Carla mengangguk dengan wajahnya yang langsung berseri-seri begitu meliha

  • Terbangun di Tubuh Tunangan Marquis Obsesif   AFTERWARDS 4

    Pulau kecil yang belum tersentuh oleh keramaian, sebuah surga tersembunyi di tengah lautan, menjadi destinasi liburan romantis bagi Carla dan Cruz. Cruz dengan senyuman misteriusnya memandu Carla keluar dari dermaga, mengungkapkan pemandangan keindahan pulau tersebut.Pulau yang mereka kunjungi terletak di semenanjung barat kerajaan yang memang sudah sering menjadi tujuan wisata untuk para bangsawan dari berbagai kerajaan. Tempatnya yang nyaman di tambah dengan pemandangan yang indah selalu bisa membuat setiap mata terpikat melihatnya."Selamat datang di pulau impian kita," ucap Cruz dengan mata yang berbinar melihat kekaguman di wajah Carla. Wanita itu tampak begitu takjub begitu menyaksikan pemandangan pulau yang tampak begitu indah. Dia bahkan baru sampai, dan Carla sudah bisa melihat keindahan pulau itu.Begitu turun dari kapal, Carla dan Cruz lantas berjalan sebentar. Mereka berdua melewati jalan setapak yang dikelilingi oleh bunga-bunga warna-warni, sampai akhirnya mereka tiba d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status