Share

Bab 85. Perfect Ending

Beberapa bulan berlalu …

Tangis Bonita terdengar begitu kencang di kala melihat Morgan ingin berangkat bekerja. Bayi cantik itu meraung digendongan Xena tak mau diam. Dua tangan mungilnya terulur pada Morgan berharap ayahnya itu menggendongnya. Mata dan hidung Bonita memerah, serya menatap Morgan penuh harap, meminta ayahnya untuk menggendongnya.

Ya, inilah kebiasaan Bonita yang sering sekali drama jika Morgan berangkat bekerja. Terkadang bayi perempuan itu menurut, tak menangis jika Morgan berangkat bekerja, tapi jika sedang manja, maka dia akan mengamuk tak mau ditinggal.

“Sayang, Daddy harus berangkat bekerja dulu. Nanti sore Daddy pulang, Nak.” Xena menimang-nimang Bonita, berusaha membujuk agar Bonita tak menangis.

Namun, sayangnya Xena gagal membujuk Bonita. Bayi perempuan cantik itu menangis semakin keras. Bahkan terus meronta-ronta digendongan Xena. Bonita ingin digendong oleh ayahnya.

“Come to Daddy, Little Girl.” Morgan mengambil alih Bonita yang ada digendongan Xena, dan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status