Share

Ini belum seberapa

Penulis: Mak_Gabut
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-02 23:16:58

Sementara di tempat lain, tak biasanya Arya pulang lebih awal dari biasanya, jam enam sore dia sudah sampai ke rumahnya, seperti biasanya tak ada interaksi atau obrolan apapun antara Arya dan Jasmin meski kini mereka berada dalam satu kamar yang sama.

Jasmin asik mematut diri di cermin, sementara Arya yang baru saja selesai mandi pun langsung mengenakan pakaian rapi dan formal.

Namun sayangnya Jasmin tak tergoda untuk bertanya kemana suaminya itu akan pergi, terserahlah, toh kalau di tanya pun jawabannya paling akan sinis dan menyakitkan, pikir Jasmin.

"Aku ke rumah ibu, kak." pamitnya asal.

"Tunggu!" seru Arya saat Jasmin menyambar cluth nya dan hendak keluar dari kamar itu, membuat Jamin menghentikan langkahnya di ambang pintu.

"Kita kesana bersama, aku juga di undang ayah mu untuk menghadiri acara anniversary abang mu, akan terasa aneh dan menjadi pertanyaan jika kau datang sendiri tanpa aku." ucapnya lagi seraya menyusul Jasmin keambang p
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terbelenggu Dendam   Selamat tinggal

    Tiiiiit,,,,,,,Suara panjang terdengar dari alat monitor jantung yang terpasang di dada Arya, garis horizontal panjang juga tampak di layar monitor, menandakan jika tidak ada lagi pergerakan pada jantung pasien.Dokter di temani beberapa perawat datang ke ruangan itu untuk memeriksa keadaan Arya, setelah mereka susah payah menyaret keluar Maya yang tidak mau beranjak dari sisi ranjang suaminya sambil terus meraung-raung, namun Jasmin sepertinya tidak sekejam itu, dia merasa tidak tega melihat Maya yang sepertinya begitu terluka, dia meraih pundak Maya dan mencoba menenangkannya."Aku tau ini tidak mudah untuk mu, tapi kita harus percaya,,, apapun yang menjadi takdir Tuhan, itu pasti yang terbaik," ujar Jasmin mencoba menenangkan meski nyatanya Maya tidak menghiraukan kata-katanya dan masih tetap meraung-raung di depan pintu yang kini tertutup.Tidak sampai lima menit kemudian, para petugas medis itu keluar dari ruangan Arya, mereka menyampaikan be

  • Terbelenggu Dendam   Maaf

    Langkah Jasmin terasa berat, perasaannya gamang saat kakinya menyusuri lorong rumah sakit menuju ruangan dimana Arya dirawat."Tenangkan diri mu, aku hanya tidak mau kamu menyesal jika ternyata Arya tidak dapat bertahan dan belum medapatkan maaf dari mu. Sudah waktunya kamu melepaskan dan mengikhlaskan semuanya." ujar Niko.Tidak ada sepatah kata pun keluar dari bibir merah Jasmin yang kini hanya berjalan dengan pandangan matanya yang terus saja tertuju pada ubin rumah sakit, pikirannya terasa tidak menentu, memikirkan apa yang akan di katakannya saat berada di hadapan Arya nantinya."Ini ruangannya, kamu mau masuk sendiri atau aku temani?" tanya Niko menghentikan langkahnya tepat di depan pintu salah satu ruang rumah sakit yang bertuliskan ICU.Terlihat juga Maya berdiri di samping kanan pintu, matanya sembab dan lingkaran hitam di bawah matanya tampak sangat jelas, bisa dipastikan jika wanita itu pasti tidak tidur dalam beberapa hari terakhir in

  • Terbelenggu Dendam   Pengorbanan

    "Anak mu memang tidak bersalah, namun kau yang bersalah! Seharusnya kau tidak menikah dengan Arya, seharusnya kau tidak usah lagi muncul di kehidupan kami, lihatlah,,, kehadiran mu membuat rumah tangga kami menjadi hancur, dia ingin kembali mengejar mu, dan ingin meninggalkan ku! Kau sialan!" maki Maya pada Jasmin sambil mendorong Nirel dengan penuh emosi ke arah luar pagar pembatas, membuat Jasmin akhirnya tidak kuasa menyaksikan semua itu dan dia menjerit histeris dibuatnya. "Nirel,,, tidak,,,!!" jerit Jasmin terdengar pilu.Namun tanpa di duga Arya justru berlari secepat kilat menangkap tubuh mungli Nirel yang hampir saja terlempar dari pagar pembatas balkon, membuat Maya semakin di kuasai emosi karena merasa suaminya lebih membela Jasmin, bahkan rela mengorbankan apapun demi anak mantan istrinya itu."Sialan kau Arya, masih saja kau membela dia, kenapa selalu dia,,, dia,,,dan dia, aku memang bersalah, tapi tidak seharusnya aku di perlakukan tidak adil

  • Terbelenggu Dendam   Penculikan penuh drama

    Bugh,,,,Pukulan telak yang mengenai wajah Arya itu membuat pandangan Arya sedikit kabur akibat kecangnya tinju yang di layangkan Niko, beruntung dia hanya terhenyak ke sandaran jok mobil yang empuk, jika itu terjadi di luar mobil, ceritanya akan lain, mungkin dia akan tersungkur di tanah."Apa-apaan ini?" teriak Arya kesal, sambil memegangi hidungnya yang kini mengeluarkan darah segar akibat pukulan Niko.Rupanya tinju Niko tepat mengenai tulang hidung Arya sehingga seketika cairan merah kental itu mengalir dari kedua lubang hidungnya."Dimana Nirel? Kembalikan dia pada kami!" geram Niko dengan tangannya yang mencengkeram kasar bagian kerah baju Arya."Nirel? Apa maksud mu? Kenapa kau menanyakannya pada ku? aku bahkan baru saja sampai ke tempat ini!" Arya menyingkirkan tangan Niko dari hadpannya."Ini--- kau yang mengirimkan pesan ini pada kami bukan? Jika bukan kau, siapa lagi? Mengapa kau tidak pernah puas menyakiti ku? Bukank

  • Terbelenggu Dendam   Pesan misterius

    Jasmin dan Niko di buat kalang kabut mencari-cari keberadaan Nirel yang tiba-tiba menghilang dalam sekejapan mata saja, ada sedikit rasa sesal dalam hati keduanya karena mereka tadi mereka malah bermesraan sampai tidak sadar jika Nirel yang mereka kira aman-aman saja bermain di area halaman rumah, nyatanya kini menghilang begitu saja."Sebaiknya kita lapor polisi." ujar Jasmin pada Niko yang sebenarnya tidak kalah paniknya dari Jasmin, namun pria itu berpura-pura terlihat tegar agar tidak semakin membuat Jasmin panik."Tapi laporan kehilangan orang baru bisa di terima jika tang bersangkutan sudah menghilang 1X24 jam." jawab Niko dengan lemas. Selain tubuhnya yang terasa lelah karena sudah mengemudi selama berjam jam lamanya, pikirannya juga tidak kalah lelahnya karena harus di peras memikirkan dimana keberadaan Nirel yang tiba-tiba menghilang."24 jam? Bagaimana jika ternyata dia tersesat di hutan, lantas bertemu dengan hewan buas? Mana bisa kita menungg

  • Terbelenggu Dendam   Memulainya dari awal

    "Tidak perlu memaksakan diri untuk berusaha mencintaiku, percayalah,,, aku tidak akan kemana-mana. Aku akan tetap menunggu hingga kamu benar-benar mencintai ku." Goda Niko pagi itu saat mendapati jasmin yang sudah berada di dapur dengan wajah yang terlihat berkeringat karena menyiapkan bebrapa menu masakan.Hari ini, karena weekend Niko ingin mengajak Jasmin dan Nirel untuk pergi ke salah satu villa milik keluarganya yang berada di pegunungan, Niko ingin membuat jasmin melupakan kesdihan dan ketegangannya akibat pertengkarannya dengan Arya tempo hari, jadilah hari ini Jasmin memasak lebih banyak dari hari biasanya karena sebagian makanannya akan dia bekal untuk pejalanan yang mungkin akan di tempuh selama tiga sampai empat jam itu.Mendengar ucapan Niko, Jasmin menoleh ke arah sumber suara sambil tersenyum lebar. "Orang bilang memikat pria itu harus di mulai dari perutnya, setelah itu maka dia akan menaklukan hatinya." celoteh Jasmin, membuat kini Giliran Ni

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status