Tergoda Gadis Muda
Bab 36Kepala kang Udin bergerak, ia menatap Lala dan menyentuh tangannya."Lala, maafkan Bapak. Maaf," ucapnya dan tak sadarkan diri."Bapak!"teriak Lala memeluk dada bapaknya yang berbulan-bulan menghilang. Kakiku melemas, untung saja seorang ibu-ibu menahan tubuhku. Noda merah menetes di keningnya. Lala terisak dan aku hanya menatap mereka.**Ruangan bernuansa putih terlihat di mataku, para petugas berseragam biru muda dan seorang lelaki paruh baya sibuk dengan alat yang menempel di telinganya. Sedangkan wanita muda mendampinginya dengan setia. Mengambilkan alat yang di butuhkannya.Wajah anakku terlihat sedu, memang salah kami yang tidak memberitahu orang-orang kalau Kang Udin suamiku. Apa mereka tidak mendengar panggilan bapak kepada lelaki yang mereka kejar. Terkadang, orang lain mengambil keputusan sepihak tanpa memikirkan kebenarannya.Wajah lelaki yanTergoda Gadis Muda Bab 37"Akang, bagaimana keadaannya?" tanya aku mengalihkan perhatian."Alhamdulillah, baik," jawabnya lemah."Bagaimana keadaan kandungan kamu?""Alhamdulillah, baik." Perutku terasa bergerak, mungkin anak yang dalam kandungan, mengetahui keberadaan bapaknya. Aku mengelus pelan, tak berhenti bergerak masih lincah."Eni, maafkan Akang." Tubuhnya bangkit dari tidurnya. Duduk menyandar di pinggir ranjang rumah sakit."Aku sudah memaafkan Akang. Tapi, berjanjilah tak akan pergi dari kami. Apapun yang terjadi tetaplah di sisi kami." ujarku menatap wajahnya."Maaf, Akang tak bisa menjagamu dan Lala dengan baik. Akang tidak punya apa-apa lagi.""Akang tak perlu khawatir, mulailah dari nol," nasihatku kepadanya. Agar dirinya bangkit dari ketepurukkannya.Kang Udin menahan sakit di bagian perut, dan wajahnya yang di keroyok. Aku mendekatinya, membarin
Tergoda Gadis MudaBab 38"U-umi," panggil kang Udin dengan air mata yang sudah mengalir. Melihat ibunya duduk di atas kursi roda. Raut mukanya terlihat terpuruk."Udin," lirihnya pelan." Kamu!" ucapnya dengan nada tinggi.Kang Udin bersimpuh di kaki ibunya. Aku menyaksikannya merasakan hal yang sama. Suara isakan dari mereka membuatku ikut meneteskan air mata.Tangan kanan umk hendak di angkat, tapi tidak bisa karena terkena stroke. Matanya berbinar melihat kepulangan anaknya.Berbulan-bulan mengharapkan kehadirannya. Kerinduan seorang ibu kepada anak kini telah terobati.Sebuah pelukan diberikan kang Udin. Mereka saling memeluk dan terisak. Tangan kanan Umi tidak bisa bergerak hanya tangan kiri memeluk tubuh kurus suamiku. Rindu telah terobati, kini batin tak tersiksa lagi."Umi maafkan Udin. Aku adalah anak durhaka.""Jangan berkata begitu. Umi akan selalu memaafkanmu."
Tergoda Gadis MudaBab 39"Inalilahi wa inalilahirojiun ...." Suaranya bergetar, wajahnya terkejut, dan tangan menutup wajahnya.Matanya memerah."Anak yang di kandungnya bagaimana?" tanyanya.Aku mengeleng pelan."meninggal dala kandungan."Kang Udin terlihat shock dan lemas. Tatapanya kosong, mengusap wajahnya dan meremasnya kasar.Aku menceritakan kecelakaan itu dan umi yang memgalami stroke. Suara isakan terdengar menusuk dadaku.Aku memberi kekuatan untuknya agar tak menyalahkan dirinya. Semua sudah kehendak, kita manusia hanya bertaqwa dan meminta ampun padanya. Kehidupan yang kekal hanya ada di akhirat.**Kang Udin tinggal di rumahku karena aku masih sah istrinya. Belum ada kata talak yang terucap, tapi apakah masih ada cinta di hatiku.Diri ini tak tega, jika Umi ikut kang Udin. Suamiku tak mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal. Mertuaku harus rutin berobat demi kesembuhannya.
Tergoda Gadis Muda Bab 40Suara ketukan pintu mengagetkanku. Kubuka pintu perlahan sambil mengendong Titan. Lala dan Eki sedang tidur siang. Umi ada di kamarnya sedangkan baby sister Eki meminta izin keluar.Aku terkejut melihat tiga lelaki bertubuh kekar dan besar. Wajahnya sangar seperti preman. Tato menempel di lengan mereka. Mata mereka terlihat merah. Pandangannya menatapku sangar seakan aku adalah mangsanya.Suhu tubuhku berubah dingin, ingin menjerit, tapi tak bisa. Suamiku sedang bekerja. Kepada siapa aku meminta tolong. Mendekap anakku dengan perasaan takut. Ya Allah lindungilah kami."Kami ingin bertemu bu Eni?" "Saya Eni. Kalian siapa?" "Oh, jadi kamu yang menerima panggilan saya," tanyanya dengan melipat tangan. "Apa yang kalian lakukan? Lepaskan tangan kalian dari tubuhku!" ucap aku mendekap tubuh anakku.Mereka menyentuh lenganku dan menariknya. "Rumah ini disita! Kalian tidak pernah menye
Tergoda Gadis Muda Bab 41Kang Udin pulang ke rumah, melihat mereka masuk ke mobil."Mereka siapa, De?" tanya suamiku menatap mobil yang melaju pelan."Mereka rentenir Kang," jawabku. Wajahku terlihat panik dan tegang. Keringat dingin membasahi tubuhku."Rentenir! Siapa yang Meminjam uang?" tanya kang Udin heran."Rini, Kang." Aku masuk ke dalam dan duduk di sofa tanganku masih mengendong Titan. Menceritakan semua perkataan sang rentenir."Astaga! Bagaimana Rini bisa mengambil surat itu?" "Aku gak tahu, Kang," ucapku pelan. Menutup wajah dengan satu tangan. "Kita harus bagaimana, Kang. Aku gak punya uang sebanyak itu. Rumah Umi sudah terjual dan uangnya hanya ada 100 juta. Bagaimana ini?" "Rini selalu membuat masalah. Aku tak menduga ia licik bagaikan ular." "Dia ular dan kamu tergoda olehnya. Tergoda gadis muda polos dan kamu mengorbankan kami," sungutku kesal.
Tergoda Gadis MudaBab 42Ketukan pintu mengagetkan kami yang sedang berkumpul di ruang tengah. Umi sudah mengetahui masalah yang terjadi.Kang Udin bangkit dan membuka pintu perlahan. Rentenir itu kembali lagi. Dengan tiga orang bodyguard berbadan besar dan kekar."Kalian sudah siap angkat kaki dari rumah ini?" tanya bos rentenir dengan tangan di masukkan ke dalam saku celana."Maaf Pak, tolong kasih waktu kami untuk membayar utang Rini. Istri saya Rini sudah meninggal beberapa bulan lalu. Saya mohon beri kami waktu." ucap kang Udin mengiba kepada bos rentenir." Kami sudah mendapatkan uangnya akan tetapi, istri saya di rampok.""Alasan kalian!""Maaf kami sudah memberi toleransi kepada kalian. Kalian harus pergi dari rumah ini.""Bagaimana kalau 50 juta dulu Pak? Sisanya akan kami lunasi.""Oh, tidak bisa. Rumah ini sudah ada yang nawar. Lebih baik kalian angkat kaki dari rumah in
Tergoda Gadis MudaBab 43 "Apa kabar kalian, apakah merindukanku," tanyanya dengan senyum sinis. Wajahnya terdapat luka goresan di bagian pelipis. Luka memanjang menggores wajah cantiknya. "Ri-rini, kamu masih hidup," tanya kang Udin dengan suara yang bergeta dan terkejut. Suara tawanya yang mencekam membuat Lala memeluk tubuh rampingku. Memanggil namaku lirih. "Aku masih hidup!""Bagaimana kehidupan kalian setelah aku mati." Tersenyum sinis dengan mata yang melotot. Ia melangkahkan kaki mendekati aku dan anak-anakku. "Ternyata, anakmu sudah lahir," ucapnya menyentuh kepala Titan, tatapannya menatapku sinis melihat tubuh Lala bergetar. Menghampiri kang Udin dan menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki."Ri-rini, apa yang terjadi denganmu?" tanya suamiku menatap istri kesayangannya."Mengapa kamu menjadi seperti ini dan berubah kasar." "Akang--Rini yang polos dan lugu telah mati. Ist
Tergoda Gadis MudaBab 44Aku menunggu kang Udin di depan teras kontrakan. Lelaki itu sudah pergi hampir satu jam. Aku takut telah terjadi sesuatu dengan lelaki yang dipanggil Bapak oleh Lala.Kang Udin berjalan dengan gontai. Bajunya kotor, wajahnya bernoda merah."Astaghfirullahaladzim, Kang! teriakku menutup mulut dengan kedua tangan.Mengapa keadaan suamiku seperti itu.Mendekati lelaki itu dengan perasaan khawatir. Untuk kedua kalinya, aku melihat dirinya terluka.Akang Udin masuk dengan langkah sempoyongan. Wajahnya babak belur. Plastik yang di bawa robek di bagian pinggirnya. Aku menghampiri suamiku."Akang, apa yang terjadi? Mengapa seperti ini?" tanya aku khawatir melihat kondisi kang Udin."Akang, dipukulin orang," rintihnya memegang perutnya. Noda merah menetes di hidung suamiku. Membawa masuk tubuhnya ke dalam, menyandarkan di dinding"Siapa yang mukulin Akang?" Me