Tergoda Gadis Muda
Bab 15Sore pun telah tiba. Tubuhku terasa lelah setelah menyelesaikan laporan akhir bulan yang harus aku serahkan.
"Sus, aku pulang duluan," pamitku padanya.
"Wajahmu kenapa, pucat sekali?"
"Entahlah, badanku terasa sakit semua."
"Apa suamimu memukulimu?"
"Kamu ini nanyanya aneh banget!"
"Kali aja, sikapnya berubah 180 derajat. Namanya lelaki kalau sudah dapat daun muda lupa sama yang lain."
"Insya Allah, aku bisa jaga diri."
"Hati-hati, kalau ada apa-apa hubungi aku."
"Iya, Bos. Aku duluan. Dada debay. Jangan rewel, ya!" Mengelus perut Susi yang semakin membesar.
"Gak rewel cuma pengen meong." Kami terkekeh.
"Meong mulu. Kuda-kudaan dong!"
"Kuda pasti. Biar lancar jalannya." Susi tertawa terbahak-bahak begitu juga aku.
Melambaikan tangan ke teman-teman karena mereka akan
Tergoda Gadis MudaBab 16"Eni, mukamu pucat sekali. Lebih baik istirahat di rumah." Umi menatapku di meja makan ketika kami sarapan bersama."Aku gak apa. Hanya pusing biasa. Nanti, juga sembuh. Umi, aku masak sayur lodeh campur tahu goreng." Menyendokkan sayur ke dalam mangkok bergambar ayam. Mertuaku suka dengan sayur lodeh buatanku."Biar Umi ambil sendiri." Menolak untuk melayani keperluannya."Gak papa. Umi, ibu aku juga," ungkapku dengan wajah tersenyum manis."Ah, Umi malu kalau ingat Udin. Kecewa dan sedih." Raut wajahnya berubah sedih."Sudahlah Umi. Jangan dibahas. Kita makan dulu."Entah mengapa hari ini kepalaku terasa sakit dan nyeri. Tubuhku pegal dan berat.Menunggu ojek online datang di teras rumah. Tak berapa lama lagi, datang pengendara motor dengan jaket hijau menyapaku dengan ramah.Sampai juga aku di restoran. Suasana masih sepi karena mereka datang jam sembilan sedangkan aku
Tergoda Gadis Muda Bab 17 "Apa kamu bilang. Saya tuman!" bentaknya ketika aku berbicara sendiri. Ternyata, dia mendengar cacianku.Aduh gawat, aku pikir tak terdengar ternyata pendengarannya begitu tajam. Lidahnya juga tajam melebihi pisau umi yang biasa digunakan untuk memotong ayam kampung."Eni!" panggilnya dengan suara tinggi.Malang sekali nasibku, dapat bos super galak begini." Iya, Pak." Menundukkan kepala tak berani menatap matanya.Ia menghebuskan napas kasar lalu melangakah pergi ke luar tanpa melanjutkan lagi perkataannya. Kulihat dari kaca besar dalam ruanganku. Sang bos masuk ke kitchen. Satu persatu staf kitchen terkena tegurannya. Begitulah bos besar, jika tak suka dengan cara kerja karyawannya akan menegur secara langsung. Hari ini begitu lelah, aku melangkah pulang dengan mengunakan ojek online yang kupesan diaplikasi orange. "Lala, Ibu pul
Tergoda Gadis Muda Bab 18"Aku takut. Kamar mandinya seram," ungkap Rini dengan wajah pucat."Sebentar, gantian." Aku dan Lala menganti pakaian dengan baju renang yang berwarna senada. Membuka pintu dan keluar kamar ganti. Rini berdiri tepat di hadapanku.Rini terperangah melihat kami. Matanya tak berkedip sedikitpun. Ia berlari menuruni tangga menuju kang Udin yang menunggu kami. Ada apa dengan dirinya.Aku menyusulnya dan meletakkan tas ransel dekat tubuh suamiku."Akang, Rini mau baju itu." Tunjuknya ke arah baju renang berwarna hitam putih dengan rok diatas lutut." Masa aku cuma pake celana pendek saja dan kaos oblong." Aku tak menyangka wanita itu merengek seperti anak kecil. Meninggalkan mereka dan masuk ke dalam kolam renang dengan ketinggian satu meter. Lala hanya menatap kang Udin dari jauh." Bu, teh Rini kayak anak kecil. Gak malu, ya!" "Sudahlah, jangan ikut
Tergoda Gadis MudaBab 19Umi menarik bahu kang Udin kasar dan melayangkan tangannya ke udara mendarat tepat di pipi anak pertamanya. "Udin! berani sekali kamu menuduh mantu Umi. Tega sekali kamu, berbuat berkata kasar kepadanya. Umi enggak terima, kamu sudah melukai hati Eni. Kamu bukan anakku! Kamu bukan Udin anak Umi, kamu sudah berubah," pekik umi. Tatapannya penuh kebencian dan kekecewaaan."Kamu sudah termakan rayuan gadis pelakor itu, sadarlah! sadar!" teriaknya menatap mata anaknya."Rini gak bersalah Umi, ini gak ada hubungannya dengan istriku," tungkasnya.Umi memukul tubuh kang Udin. Emosinya tidak terkendali. Aku berusaha menenangkan Umi. Kang Udin mendorong tubuh Umi ke tembok."Jangan !" Aku menghalangi tubuh Umi agar tidak terbentur. Hampir saja, tubuh umi terlalu rentan, bahaya bagi tubuhnya jika terkena benturan keras."Akang!" Kupeluk tubuh umi dari bela
Tergoda Gadis Muda Bab 20Diary Ungu DianaAku membuka lembaran-lembaran dengan pelan. Sesuai anjuran mertuaku, membaca dimulai tanggal 13 September 2018.Buku Diary terlihat kusam dan ada beberapa bagian tersobek. Menenangkan diri sebelum membaca.Tanggal 13 September 2018Hari ini aku menunggu kang Rohim di persimpangan jalan. Aku berdandan secantik mungkin agar kang Rohim menyukaiku. Entah mengapa hatiku berbunga-bunga kala ia menatapku.Akhirnya kang Rohim datang juga. Kami mengobrol di dalam mobil miliknya. Suara gedoran dari luar membuyarkan lamunan kami. Aku terperangah, ketika gadis itu menarikku keluar dan menampar pipiku.Dia mengaku bahwa ia adalah pacar dari kang Rohim. Wajahnya seperti anak yang masih sekolah. Umurnya sekitar 15 tahunan. Hatiku hancur, tetapi kang Rohim meyakinkanku bahwa gadis itu hanya mantannya.Tanggal 17 September 2018Kang Rohim melamarku
Tergoda Gadis MudaBab 21Kontrakan UdinSetelah kejadian yang tak mengenakan, antara aku, suamiku dan umi. Kang Udin tak terlihat batang hidungnya. Mungkin sibuk mengurus istri mudanya yang sedang hamil muda. Cih, apakah itu anakmu Kang? Hatimu pasti kacau jika bayi yang dikandung Rini bukan anakmu.Kamu begitu ngeyel dengan ucapan kami. Hanya mementingkan hatimu saja. Kalau bukan kami siapa lagi yang peduli.Keadaan mertuaku semakin membaik. Semuanya kembali normal. Aku dan umi mengunjungi makam Dina. Setiap jumat, kami meluangkan waktu untuk ke tempat pembaringan terakhir.Sepulang dari makam, umi mengajak mengunjungi kontrakan kang Udin. Mungkin, ia rindu dengan anak satu-satunya."Eni, Umi mau ke kontrakan Udin," ungkapnya dengan nada hati-hati. Raut mukanya terlihat bimbang, menjaga hatiku agar tak terluka."Baiklah," jawabku lembut. Mengandeng lengannya.Tiba di depan kontrakan kang Udin
Tergoda Gadis MudaBab 22Suara tangisan terdengar di balik pintu. Tangisannya membuat hati ini teriris. Rasa kecewa, marah dan benci menjadi satu. Merasakan apa yang kurasakan. Aku menghampiri suara itu."Lala ... kamu?" Melipat kening. Menatap anak gadisku menetesakan air mata."Lala mohon ... Jangan berpisah dengan bapak!" Menekuk lututnya di depanku. Ia memohon agar kedua orang tuanya tidak bercerai."Lala ...." Kaki tak bisa melangkah lagi. Rasa sesak melihat wajah sedih anakku."Lala maafin Ibu, Nak." Kutekuk lututku dan memeluknya."Ibu sudah tidak kuat lagi, cinta bapakmu hanya untuk Rini. Hati Ibu sudah lelah, ingin mengakhiri. Biarlah Bapakmu bahagia bersama istri mudanya. Ibu ingin bahagia juga. Mendapatkan lelaki yang dapat membahagiakan Ibu. Ibu minta maaf," ungkap perasaanku."Tapi, bagaimana dengan Lala?" Ia terisak. "Lala tetap dengan Ibu, kalau kamu mau bertemu bapak,
Tergoda Gadis MudaBab 23Pov UdinAku mencari-cari pekerjaan. Sudah dua bulan, bisnis borongan bangunanku sepi. Rini sangat boros dalam mengolah keuangan. Ia gemar sekali jajan makanan di luar. Beda dengan Eni, ia selalu memasak di rumah. Makanan sehat selalu terhidang di meja makan.Makanan bergizi dan enak selalu menjadi perhatiannya. Eni tak suka jajan sembarangan.Eni telah memberi tahu Keputusannya untuk menggugat ceraiku. Sebenarnya aku tak rela, baru menyadari kalau cinta itu telah tumbuh di dalam hatiku. Umi sudah balik ke kampung, sedangkan keponakanku dirawat oleh Eni. Hati istri pertamaku memang baik. Walaupun ia membenciku tapi ikhlas merawatnya.Aku tidak percaya dengan omongan Eni, tentang hubungan Rini dan Rohim. Istri mudaku tak mungkin selingkuh dariku. Dia hanya cemburu karena aku lebih mencintai Rini dibandingkannya. Buku diary Dina aku simpan di lemari tanpa membacanya. Aku yakin