Tergoda Gadis Muda
"La, tadi aku ke temu cowok ganteng banget! Meleleh liatnya." Nancy masuk tanpa mengucapkan salam.Melatakkan buku dan tas di atas meja belajar. Kamar mereka cukup luas. Lala tidur di kamar sebelah kanan dan Nancy sebelah kiri."Ck, nih orang. Ucapain salam dulu baru ngomong.""Abis itu om-om ganteng banget." Memeluk boneka Lala gemas."Oh, om-om aku kira anak muda. Kenapa gak kenalan?" Lala kembali fokus di buku pelajarannya."Gak. Cuma bisa lihat dari jauh. Kayaknya dia nyasar La. Kasihan. Wajahnya bingung banget. Pasti pertama kali ke Inggris. Pengen nolongin tapi takut.""Mau nolong apa nyolong sampe takut segala." Terkekeh geli."Ih, kamu itu. Emangnya aku cewek apaan nyamperin cowok.""Lah, kan mau kasih pertolongan bukan keperawanan, Nancy.""Tapi, kayaknya dia dari Indonesia. Mungkin orang jawa. Seandainya aja aku kenal sama dia. PastTergoda Gadis MudaLala hendak melayangkan tangan lentik yang selalu dirawatnya hingga putih dan bersih ke arah pipi Arka. Lelaki berkaos hitam dengan jaket coklat menahan jemari Lala dengan tangan kekarnya. Lala hendak memberontak namun, kekuatan Arka tak sebanding dengannya. "Kamu masa lupa kalau kita melakukannya." Memeringkan sedikit kepala. Menyadari semakin cantik wajah Lala."Kapan?!" Membulatkan mata tak percaya."Ehm, waktu di gudang sekolah. Iya, gudang sekolah." Arka tak berani mengatakan yang sesungguhnya. Lelaki itu telah mencuri ciuman pertama Lala."Bohong!" hardiknya."Ehm, suer." Senyum terpaksa di bibir mantan guru Lala."Kita gak melakukannya dan itu gak kena bibir. Aku masih ingat." "Eh. Kamu masih ingat kejadian itu." Menaikkan salah satu alis. Mengoda Lala gemas. "Ehm, gak juga." Menarik lengannya dari
Tergoda Gadis MudaLala mendapatkan kabar kalau ibunya telah melahirkan. Berita baik ini membuat Lala semakin bahagia. Davin yang memberi informasi tersebut."Mas, ibu sudah lahiran." Lala menghampiri apartemen kekasihnya yang baru saja sampai."Alhamdulillah.""Adikku kembar. Laki-laki dan perempuan.""Apa kamu berniat untuk ke sana?" Menepuk sofa agar kekasihnya duduk."Maunya. Tapi ....""Sebentar lagi liburan musim semi. Sebulan lumayan itu. Bagaimana kalau kita pulang ke Indonesia. Aku kangen Rafatar.""Benarkah! Asik! Kita bisa ke Indonesia."Lala mempersiapkan semua kebutuhannya yang akan di bawa ke sana. Nancy mendekatinya."Kamu jadi ke Indonesia?""Tentu. Sekolah telah libur sebulan. Aku ingin bertemu adikku.""Ehm, enak sekali. Aku sendirian dong.""Kan ada Abdul. Dia bisa nemenin kam
Tergoda Gadis MudaLala menatap Arka penuh selidik. Dari mana lelaki itu mendapatkan foto dan video tersebut. Lala hendak berdiri. Namun, Baron mencegah tubuh Lala agar duduk kembali, menenangkan diri. Menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya."Sabar, Bos. Kita lihat dulu."Wajah Lala memerah, semua orang yang berada di sana tertawa. Foto Lala sejak kecil hingga masuk sekolah.Foto Lala tanpa busana sewaktu kecil. Bermain tanah dan lumpur. Wajah Lala marah saat di ambil gambarnya.Lala yang jutek dan galak sejak kecil terlihat jelas di wajah, kulitnya tropis karena ia senang bermain bola dan layangan.Lala ketika berlomba 17 Agustus merayakan ulang tahun kemerdekaan. Pakaian dan wajahnya terkena lumpur mengikuti panjat pinang.Tawa mereka masih mengema. Video Lala ketika masuk sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan SMA 80, tempat Arka mengajar dan bertemu Lala.Vide
Tergoda Gadis MudaHari pernikahan telah tiba. Lala mengenakan kebaya putih untuk melakukan akad nikah. Makeup menambah kecantikan Lala.Aura terlihat cerah, sebelum menikah Lala melakukan puasa selama tiga hari. Membaluri tubuh dengan lulur kunyit yang dipercaya mencerahkan kulit tubuh.Sedangkan, Arka memakai jas hitam. Tampan dan berwibawa. Arka memandang dirinya dari pantulan kaca."Sebentar lagi, tittle dudamu akan berganti menjadi suami orang," ucapnya pada diri sendiri..Arka tak ingin menunda lagi. Memiliki Lala seutuhnya. Mumpung masih berada di Di Indonesia. Ini adalah kesempatan emas bagi lelaki beranak satu."Papa!" sapa Rafatar ketika melihat Arka."Hei, jagoan papa. Ganteng banget," puji Arka mencium pipi gembul anaknya."Anak siapa dulu, dong!" ucapnya bangga."Kamu sudah siap?" tanya Susi mengendong anaknya."Pasti Mbak."
Tergoda Gadis MudaEni sering memergoki suaminya yang menatap ponsel dan tersenyum bahagia."Kang, lagi chat sama siapa, sih. Serius banget?" ucap sang istri.Kang Udin langsung menyembunyikan ponselnya."Akang, lagi lihat video lucu. Kamu belum tidur?" tanya lelaki itu mengalihkan istrinya."Cari Akang. Aku pikir kamu pergi ternyata lagi di sini.""Akang gak ke mana-mana. Ayo tidur sudah malam. Besok kamu kerja, De."Eni memang seorang wanita karir sedangkan suaminya lebih banyak di rumah. Kadang kerja kadang tidak.Eni tak pernah menuntut macam-macam yang terpenting lelaki itu selalu berada di sisinya.Pada saat itu Udin menghampiri istrinya yang berada di dalam kamar. Eni baru saja pulang dari kantor."De, besok Akang mau pulang kampung, sudah lama gak jengguk umi," ucap kang Udin. Lelaki itu duduk di samping istrinya, wajahnya gelisah. "Umi kenapa,
Tergoda Wanita MudaBab 2Pov EniTiga hari aku di sini setiap hari Rini selalu memamerkan rambutnya yang basah dan sengaja mengibas-ngibaskan rambut ke arahku.Norak sekali dia, aku juga ogah dikasih bekas dia ucapku dalam hati. Setiap malam kang Udin selalu tidur dengannya. Aku tak pedulikan mereka.Rini selalu memamerkan kemesraannya di depanku tapi aku cuek dan tak peduli."Akang, Rini mau makan nasi uduk di gang depan perut Rini lapar, semalem Akang main meong-meongan terus," ucapnya manja sambil melirik aku."Nanti ya Rin, Akang belum punya uang, sabar ya Sayang," tolaknya halus dan lembut.Aku hanya tertawa dalam hati dan aku segera melangkahkan kaki keluar.Tiga bungkus nasi bungkus aku letakkan di meja makan ku panggil um
#Nannys0903Wanita di balik pintuPart 3Pov EniBack to work, setelah masa cuti habis aku kembali berkutit pada berkas laporan yang harus kukerjakan.Aku menatap tumpukan kertas di atas meja. Bekerja di posisi finance di salah satu perusahan restoran bintang empat. Kerja dari jam delapan pagi sampai jam empat sore. Sebelum berangkat aku menyiapkan keperluan Lala. Memasak, mencuci baju, dan membersihkan rumah.Aku menghitung pengeluran uang dan pemasukannya. Seminggu tak bekerja tumpukan kertas bon belanja dan pemasukkan yang di dapat dari restoran menumpuk.Sudah empat tahun aku bekerja sebagai finance. Sebelumnya aku hanya seorang kasir di salah satu restoran kecil dengan gaji dua jutaan.Alhamdulillah posisi sekarang mencapai lima jutaan. Akang Udin hanya bekerja serabutan bisnis kecil dan besar pernah ia menangkan. Uang yang didapat membeli rumah dan perabotan yang aku tempati.
Bab 4Pov Akang UdinAku seorang perantau di ibukota. Pekerjaan hanya penjaga toko matrial, wajah pas-pasan tidak ganteng ataupun jelek. Setidaknya tidak malu-maluin hanya saja aku hanya orang miskin.Aku tipe lelaki yang tidak banyak gaya. Apa adanya karena memang penghasilanku pas-pasan. Karakterku sulit ditebak.Eni, gadis yang bekerja di kasir restoran seberang tokoku. Awalnya aku minder dan malu jika berdekatan dengannya.Eni gadis cantik dan bertubuh ramping, banyak pemuda yang mengejar cintanya, tapi entah mengapa ia sangat menyukaiku.Jujur aku tak punya rasa padanya. Sikapku pada gadis itu cuek dan dingin.Lima bulan kenal, kami janjian di taman kota, ia mengenggam tanganku. Baru pertama kali aku bersentuhan dengan wanita lain selain umi."Kang, aku ingin mengatakan sesuatu," ucapnya. Wajah cantiknya terlihat gusar."Ada apa?"