Home / Romansa / Tergoda Hasrat Ayah Mantanku / Bab 132: Adrian Terlalu Cerdik

Share

Bab 132: Adrian Terlalu Cerdik

last update Last Updated: 2025-12-17 12:11:52

Di ruang kerja yang redup dan dipenuhi aroma alkohol serta asap rokok, James berdiri menghadap layar televisi yang masih menampilkan potongan berita pagi.

Foto Adrian dan Klara terpampang jelas tengah tersenyum, saling menggenggam tangan, dengan judul besar tentang pernikahan yang kini menjadi perbincangan media dan publik.

Jari-jari James mengepal dan rahangnya mengeras. Dalam satu gerakan kasar, ia meraih gelas di meja dan membantingnya ke dinding. Kaca pecah berhamburan, tapi amarahnya belum juga surut.

“Brengsek,” desisnya. “Semua ini benar-benar brengsek.”

Patryk, yang sejak tadi duduk di kursi kulit di sudut ruangan, menatap James dengan wajah datar.

Ia sudah hafal ledakan emosi semacam ini. “Tenang,” katanya akhirnya, suaranya rendah namun tegas. “Marah-marah tidak akan mengubah apa pun.”

James berbalik cepat. “Kau tidak mengerti!” bentaknya. “Dengan pernikahan ini, semuanya berakhir. Aku tidak akan mendapatkan sepeser pun dari harta keluarga Wijck. Tidak satu pun!”

Patryk meng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Siapa lagi tuh yang akan di datang kan Patryk untuk menghancurkan Adrian.
goodnovel comment avatar
Kania Putri
patryk sama James gak pernah ada kapoknya sumpah sih ini
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Menyewa Dekektif Rahasia

    Waktu sudah menunjuk angka sebelas malam ketika rumah itu kembali sunyi. Lampu-lampu di lantai bawah telah dipadamkan, hanya menyisakan cahaya redup dari ruang kerja Adrian di lantai dua.Di ruangan itu, suasana terasa dingin dan tegang, kontras dengan ketenangan malam di luar jendela.Adrian berdiri menghadap meja kerjanya, jas sudah dilepas, kemeja bagian atas terbuka satu kancing. Wajahnya keras, sorot matanya tajam.Di layar laptop yang terbuka, tertera berkas-berkas lama—nama, foto, dan potongan informasi yang tersisa tentang satu orang yang belum juga tertangkap.James Andreas.Adrian mengangkat ponselnya, menekan satu nomor yang hanya ia gunakan dalam keadaan mendesak. Nada sambung terdengar beberapa kali sebelum akhirnya diangkat.“Kalau ini bukan urusan besar, kau akan menyesal menghubungiku jam segini,” suara di seberang terdengar serak dan santai, seolah waktu tidak pernah berarti baginya.“Hunter,” sapa Adrian datar. “Aku butuh jasamu.”Terdengar dengusan kecil. “Kau tahu

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Aku akan Atur

    Sore itu, ruang kerja Adrian terasa sunyi meski hiruk-pikuk kota terlihat jelas dari balik dinding kaca besar yang membentang dari lantai hingga langit-langit.Di meja kerjanya yang rapi, sebuah map hitam terbuka. Di dalamnya tergeletak akta perusahaan yang baru saja selesai direvisi, sebuah dokumen legal yang menandai berakhirnya satu babak panjang dalam konflik keluarga Wijck.Adrian menatap lembar demi lembar akta itu dengan saksama. Namanya tercetak tegas sebagai pemegang kendali penuh. Tidak ada lagi nama Patryk. Tidak ada jejak keluarga Andreas di sana. Semua sudah bersih.Setidaknya di atas kertas.Jemarinya mengetuk pelan permukaan meja, kebiasaan kecil yang muncul setiap kali ia berpikir terlalu dalam.Ia menghembuskan napas panjang, lalu menyandarkan punggung ke kursi. Perasaan lega sempat menyelinap, namun tidak pernah benar-benar menetap. Adrian tahu, kemenangan ini belum utuh.“Akhirnya,” ucap Alex dari seberang meja, memecah keheningan. “Secara hukum, mereka sudah tidak

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Keluarga yang Penuh Dosa

    Pagi itu udara di depan kantor polisi terasa berat. Langit mendung menggantung rendah, seolah menyesuaikan diri dengan suasana hati Adrian.Ia turun dari mobil dengan langkah tegas, ditemani Alex yang berjalan di sisinya. Wajah Adrian dingin, rahangnya mengeras, tidak ada sisa kehangatan yang biasanya ia miliki saat bersama Klara.“Aku ikut masuk,” ujar Alex singkat.Adrian mengangguk. “Terserah padamu.”Mereka melewati pintu kaca dan lorong panjang yang dipenuhi aroma antiseptik. Suara langkah kaki menggema di lantai keramik.Seorang petugas mengantar mereka menuju ruang investigasi. Pintu besi dibuka, memperlihatkan Patryk yang duduk sendirian di balik meja, kedua tangannya terborgol.Wajahnya tampak lusuh, namun senyum tipis masih tersungging di bibirnya, senyum yang sama sekali tidak menunjukkan penyesalan.Alex memilih berdiri di dekat dinding. Adrian melangkah maju dan duduk tepat di hadapan Patryk.Beberapa detik berlalu dalam keheningan yang menekan.“Di mana James?” tanya Adr

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Hadiah untuk Klara

    Dua minggu setelah babymoon mereka berakhir, mobil Adrian melaju perlahan memasuki kawasan perumahan elite yang tenang dan tertata rapi.Pohon-pohon tinggi berjajar di kiri kanan jalan, memberi kesan teduh dan eksklusif. Klara duduk di kursi penumpang dengan perasaan ringan, liburan itu memberinya ketenangan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.Dia sempat mengira mereka akan langsung pulang ke apartemen seperti biasa.Namun, mobil justru melambat dan akhirnya berhenti tepat di depan sebuah rumah megah tiga lantai.Klara mengerjap, menoleh ke luar jendela. Rumah itu berdiri anggun dengan desain modern minimalis: dominasi kaca besar, garis-garis tegas berwarna abu dan putih, serta taman depan yang tertata sempurna.Lampu-lampu eksterior menyala lembut, mempertegas keindahan fasadnya. Rumah itu persis seperti rumah impian yang sering Klara lihat di majalah arsitektur.Mobil dimatikan. Hening.Klara masih terpaku. “Adrian,” ucapnya perlahan, nyaris tak berkedip. “Rumah siapa ini?”Ad

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Tapi sangat Masuk Akal

    Waktu telah menunjuk angka sebelas malam ketika villa itu kembali sunyi.Di luar, danau memantulkan cahaya bulan dengan tenang, sementara angin malam menyusup lewat celah jendela, membawa aroma tanah basah dan dedaunan.Lampu-lampu di dalam kamar dibuat redup, menciptakan suasana hangat dan intim yang terasa berbeda dari malam-malam sebelumnya.Adrian baru saja keluar dari kamar mandi ketika langkahnya terhenti.Pandangannya tertarik pada sosok Klara yang berdiri di dekat jendela.Ia mengenakan lingerie transparan berwarna lembut yang mengikuti lekuk tubuhnya dengan anggun, tidak berlebihan, namun cukup untuk membuat napas Adrian tertahan sejenak.Rambut Klara tergerai, kulitnya tampak berkilau diterpa cahaya lampu, dan senyum kecil di bibirnya seolah mengundang.“Hm. Istriku cantik sekali,” ucap Adrian pelan, nyaris seperti bisikan.Klara menoleh dan pipinya langsung menghangat menerima tatapan suaminya itu. “Kau menatapku seolah baru pertama kali melihatku,” katanya lembut.“Setiap

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Bab 135: Masa Lalu yang Menyakitkan

    Waktu sudah menunjuk angka tujuh malam dan di malam itu, suasana villa terasa lebih tenang dari biasanya.Lampu-lampu temaram menerangi ruang makan yang menghadap langsung ke danau.Di luar, air berkilau memantulkan cahaya bulan, sementara angin malam pegunungan berembus lembut, membawa udara dingin yang menenangkan.Meja makan telah tertata rapi dengan hidangan hangat. Klara duduk berhadapan dengan Adrian, menikmati makan malam sederhana yang terasa istimewa karena keheningan dan kebersamaan di antara mereka.Klara memotong makanannya perlahan, lalu mendongak menatap Adrian dengan sorot mata penuh rasa ingin tahu.Sejak sore, pikirannya dipenuhi oleh kejadian yang menimpa keluarga Adrian. Ada banyak hal yang belum ia pahami terutama tentang masa lalu orang tua suaminya.“Adrian,” panggil Klara dengan pelan. “Boleh aku tanya sesuatu?” tanyanya kemudian.Adrian mengangkat wajahnya. “Tentu.”“Kau tidak pernah banyak bercerita tentang Papa dan Mama,” ujar Klara hati-hati.“Tentang bagaim

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status