Beranda / Romansa / Tergoda Hasrat Ayah Mantanku / Bab 79: Bahkan Bisa Lebih Liar dari Ini

Share

Bab 79: Bahkan Bisa Lebih Liar dari Ini

Penulis: Salwa Maulidya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-07 09:00:46

Klara hanya mengangguk pelan, tanda bahwa dia sudah siap dengan semua yang akan terjadi pada mereka di malam itu.

Adrian tersenyum lembut dan kembali mencium bibir Klara. Kali ini, ciuman itu terasa panas dan menggairahkan. Penuh dengan hasrat dan nafsu yang akan meledak di malam itu.

Napas Klara mulai tak beraturan, tangannya melingkar di ceruk leher Adrian, sementara tangan Adrian sudah melepaskan kemeja Klara dan mencari pengait bra di punggung wanita itu.

Dalam satu gerakan yang sudah terlatih, bagian atas tubuh Klara kini sudah telanjang. Bibir Adrian turun ke bawah. Membuat Klara mengadahkan kepalanya sambil menggigit bibirnya menahan panas oleh sentuhan pria itu.

“Umh ….” Bibir Klara berhasil mengeluarkan sebuah desahan yang membuat Adrian mendesis pelan.

Bibirnya mencium ceruk leher wanita itu dan meninggalkan beberapa jejak cintanya di sana. Tangan Klara meremas sprei ketika bibir Adrian sudah mengulum putingnya yang sudah mengeras.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kania Putri
wah apa ini haredang pagi2 bacanya hahha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Bab 79: Bahkan Bisa Lebih Liar dari Ini

    Klara hanya mengangguk pelan, tanda bahwa dia sudah siap dengan semua yang akan terjadi pada mereka di malam itu.Adrian tersenyum lembut dan kembali mencium bibir Klara. Kali ini, ciuman itu terasa panas dan menggairahkan. Penuh dengan hasrat dan nafsu yang akan meledak di malam itu.Napas Klara mulai tak beraturan, tangannya melingkar di ceruk leher Adrian, sementara tangan Adrian sudah melepaskan kemeja Klara dan mencari pengait bra di punggung wanita itu.Dalam satu gerakan yang sudah terlatih, bagian atas tubuh Klara kini sudah telanjang. Bibir Adrian turun ke bawah. Membuat Klara mengadahkan kepalanya sambil menggigit bibirnya menahan panas oleh sentuhan pria itu.“Umh ….” Bibir Klara berhasil mengeluarkan sebuah desahan yang membuat Adrian mendesis pelan.Bibirnya mencium ceruk leher wanita itu dan meninggalkan beberapa jejak cintanya di sana. Tangan Klara meremas sprei ketika bibir Adrian sudah mengulum putingnya yang sudah mengeras.

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Bab 78: Ready for Tonight, hm?

    “Hah? Uh … aku … aku tidak pandai menggoda, Adrian. Jangan harap aku akan melakukan itu padamu!” ucap Klara terbata-bata sambil berusaha menyembunyikan kegugupan yang jelas terpancar dari wajahnya.Jemarinya meremas ujung rok tipis yang dikenakannya, dan matanya menatap ke arah lain, mencoba menghindari tatapan pria di depannya yang begitu tajam sekaligus menenangkan.Udara malam di dalam vila terasa hangat dan lembap, diselimuti aroma samar lavender dari lilin aromaterapi yang dinyalakan Adrian.Suasana begitu tenang, hanya terdengar bunyi detik jam di dinding dan desir angin dari luar jendela yang sedikit terbuka.Namun bagi Klara, ketenangan itu justru memunculkan rasa gugup yang berlipat-lipat.Dia tahu karena dia bisa merasakannya bahwa malam ini akan ada sesuatu yang berbeda, sesuatu yang mungkin mengubah hubungan mereka selamanya.Namun ketika Adrian mengatakannya secara terang-terangan, seolah menyingkap niat yang sedari tadi hanya mereka rasakan tanpa diucapkan, Klara justru

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Bab 77: Kau tidak Ingin Menggodaku?

    Suara desir angin di tepi danau malam itu terdengar lembut, menabrak dedaunan yang bergoyang perlahan.Langit berubah gelap dengan taburan bintang yang mulai tampak satu per satu.Di balkon vila yang diterangi lampu gantung kuning hangat, Adrian dan Klara duduk berhadapan, di meja makan berlapis linen putih dan piring-piring porselen yang tersusun rapi.Aroma makanan yang baru saja dihidangkan masih menguar di udara—campuran antara saus keju dan wangi daging panggang yang menggoda.Keduanya menikmati makan malam dalam suasana yang tenang, hanya ditemani suara jangkrik dan percikan air danau yang sesekali terdengar dari kejauhan.Klara menyendok makanannya perlahan sambil memandang ke arah Adrian yang tampak begitu santai malam itu.Kemeja pria itu sudah dibuka dua kancing atasnya, memperlihatkan sedikit kulit dada bidangnya yang begitu indah untuk dipandang lama-lama.“Tempat ini tenang sekali,” ujar Klara sambil men

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Bab 76: Bukan Orang Baru

    Suasana malam yang tadinya tenang di balkon villa itu kini berubah tegang dalam sekejap.Klara masih berdiri di tempat dengan tubuh membeku, mencoba memahami ucapan terakhir Adrian yang terdengar begitu berat.Namun sebelum sempat dia bicara, Adrian bangkit dari duduknya dengan langkah cepat, wajahnya menegang, dan suara telepon masih terdengar samar dari genggamannya.“Siapa?” tanyanya tajam ke arah ponsel, suaranya mengandung nada dingin yang membuat udara seolah ikut menegang. “Apa orang yang selama ini kita curigai?”Di seberang sana, suara Alex terdengar berat. “Ya, sepertinya begitu. James. Pengusaha yang dulu pernah konflik denganmu itu.”Nama itu langsung membuat rahang Adrian mengeras. Ia melangkah ke tepi balkon, menatap langit gelap, lalu mengembuskan napas kasar. “James? Astaga ... kenapa dia lagi?”Alex menjawab dengan nada yang terdengar ragu, “Aku juga heran, Adrian. Bukankah kasusmu dengan dia sudah selesai lima tahun lalu? Waktu itu, dia bahkan menandatangani perjanji

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Bab 75: I Need You

    “Tommy, atur meeting dengan Alex tanpa aku. Dua hari ke depan aku off dari semua jadwal,” ucapnya tegas.Klara yang tengah merapikan koper kecilnya menoleh perlahan dengan kening berkerut. Dua hari? Itu bukan waktu yang singkat.Biasanya Adrian tidak bisa jauh dari kantor lebih dari beberapa jam, bahkan saat demam pun dia masih sempat memeriksa laporan.“Aneh,” gumamnya dengan pelan.Tak lama, Adrian menutup panggilannya, lalu meletakkan ponsel di meja dan menatap Klara yang berdiri di sana, menatapnya dengan bingung. Tatapan itu membuatnya tersenyum samar.“Tanyakan saja kalau ada yang ingin ditanyakan,” ujarnya ringan sambil meraih jaket kulitnya.Klara menyilangkan tangan di dada menatap Adrian. “Aku hanya ingin tahu, kita mau ke mana?” tanyanya dengan nada setengah curiga.Adrian tersenyum tanpa menjawab langsung, lalu menepuk lembut pundaknya. “Kejutan. Tapi yang jelas, aku ingin kita berdua saja. Tidak ada panggilan kerja, tidak ada rapat, tidak ada email. Dua hari penuh untuk k

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Bab 74: Tak Menyangka Dia ada di Sini

    Cahaya matahari menembus tirai jendela yang setengah terbuka, menyentuh wajah seorang pria yang masih terbaring lemas di ranjangnya.Udara pagi bercampur aroma kopi dan roti panggang menyusup lembut ke dalam kamar, memaksa kelopak mata Adrian yang berat untuk perlahan membuka.Ia mengerjap beberapa kali, berusaha menyesuaikan pandangannya dengan cahaya yang masuk.Kepalanya terasa berat seperti dipukul benda tumpul, dan tenggorokannya kering seperti padang pasir. Dengan geraman pelan, ia menepuk dahinya sendiri.“Sial …,” gumamnya serak. “Aku pasti mabuk berat semalam.”Ia menegakkan tubuh perlahan dan mengusap wajah dengan kedua tangannya, lalu menarik napas dalam.Di sela pening yang masih menggantung, hidungnya menangkap aroma yang begitu familiar, aroma masakan rumahan, hangat dan menenangkan.Dahi Adrian berkerut. Siapa yang masak di apartemenku pagi-pagi begini?Ia menurunkan kakinya dari ranjang, lalu melangkah gontai keluar kamar.Setiap langkah terdengar berat dan malas, hing

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status