Home / Urban / Tergoda Pesona Ibu Mertua / Bab 364. Bulan madu

Share

Bab 364. Bulan madu

last update Last Updated: 2025-10-25 23:59:17
Tapi tak semuanya mulus—di atas Atlantik, turbulensi hebat membuat pesawat bergoyang.

Siska memeluk Raka erat, "Aku takut, Ka!"

Raka menenangkannya, "Tenang, sayang. Ini normal. Bayangkan aja kita lagi naik roller coaster di Swiss nanti."

Mereka bercerita akan ke rumah keluarga Raka di pinggiran Paris, jalan-jalan di Eiffel Tower malam hari, lalu ke Swiss untuk ski di Alpen dan cruise di Danau Geneva.

Siska video call Nayla singkat saat sinyal kuat, "Nay, kami aman di pesawat. Kamu baik-baik ya!" Nayla tersenyum di layar, "Iya, Ma. Syukurlah kalau begitu."

Akhirnya, pesawat mendarat di Charles de Gaulle Airport, Paris, saat senja. Udara dingin menyambut mereka, aroma roti croissant segar dari kafe bandara. Raka menyewa mobil mewah, Mercedes-Benz, dan mereka langsung menuju hotel romantis di Champs-Élysées.

Di kamar suite dengan view Arc de Triomphe, Siska jatuh ke pelukan Raka.

"Ini mimpi jadi nyata, Ka."

Malam pertama di Paris, mereka makan malam candlelight: escargot, foie gr
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 390. Explore bersejarah

    Setelah menikmati sarapan ringan dan menyelesaikan sesi konten di pantai, Nayla, Tom, George, dan tim memutuskan untuk memanfaatkan sisa waktu sebelum check-out dengan mengunjungi situs-situs bersejarah dan alam di sekitar Pangandaran. Tom ingin memastikan konten mereka memiliki dimensi yang kaya, tidak hanya sekadar adventure pantai.George, meskipun kelelahan setelah malam panjang, tetap menjadi pengarah yang karismatik. Ia menyarankan mereka mengunjungi Cagar Alam Pananjung yang terkenal, sebuah semenanjung kecil yang merupakan hutan lindung dan juga rumah bagi banyak situs sejarah serta fauna liar.Mereka menyewa beberapa sepeda motor karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari cottage. Nayla berboncengan dengan Tom, sementara Lila berboncengan dengan Liam, George sendiri berboncengan dengan Sam, dan sisanya berboncengan sendiri.Setibanya di Pananjung, suasana langsung berubah. Hutan yang lebat, udara yang lebih lembab, dan suara monyet liar yang bergelantungan di pohon menyambu

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 389. Hari terkahir di Pantai

    Fajar menyingsing di Pangandaran. Langit timur dihiasi warna-warna peach, ungu, dan emas, menciptakan pemandangan matahari terbit yang spektakuler. Tom, Nayla, George, Liam, Lila, Sam, Jack, dan Ethan sudah berkumpul di tepi pantai. Tom dan Nayla tampak segar, seolah sesi 'pertarungan' mereka menjelang subuh justru memberikan energi baru.Kejadian semalam (antara George dan Nayla) menjadi rahasia yang terbungkus rapi di balik senyum tipis George dan sorot mata Nayla yang berani. Hanya Lila, yang mendengar sedikit bocoran dari Nayla saat mandi pagi, yang tahu bahwa ada 'terapi' intens yang baru saja selesai.Semuanya mengenakan pakaian renang yang dilapisi kaus pantai tipis. George ikut bergabung, mengenakan celana pendek saja memamerkan bentuk tubuhnya yang atletis.“Gila, guys! Lihat sunrise-nya! Ini adalah penutup terbaik untuk adventure kita,” seru Tom, ia langsung mengeluarkan kamera kecilnya untuk merekam time-lapse.Tom berdiri di samping Nayla, merangkul pinggangnya. Nayla meny

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 388. Desahan menjelang pagi

    Keheningan malam di cottage Pangandaran perlahan mulai diusik oleh cahaya subuh yang samar. Jam menunjukkan pukul empat pagi. Tom terbangun, rasa lelahnya hilang, digantikan oleh gelombang hasrat yang kuat dan tertunda sejak semalam. Kehadiran Nayla di pelukannya, tubuh hangat yang hanya dilapisi selimut, terasa sangat menggoda.Tom membelai rambut Nayla, mengusap pipinya, turun ke lengan, hingga akhirnya tangannya mencapai buah dada Nayla. Hasrat Tom sudah tak terbendung, ia meremas buah dada Nayla dengan lembut, lalu menunduk.Tom mulai menghisap dan mengenyot puting Nayla, yang membuat Nayla mendesah pelan, matanya masih tetap terpejam. Tom melanjutkan penjelajahannya. Lidahnya menari-nari di tubuh Nayla, dari buah dada, turun ke perut, lalu naik ke leher, daun telinga, hingga akhirnya mencium bibir Nayla.Ciuman yang dalam dan intim itu perlahan membangunkan Nayla.Nayla membuka matanya. “Tom, sejak kapan kamu di sini?” tanyanya, suaranya sedikit parau.Tom tersenyum hangat. “Dari

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 387. Erangan Lila

    Tom pergi ke kamarnya Nayla, setelah memastikan semuanya sudah tidur. Ia mengetuk pintu, tetapi tidak ada jawaban.“Nay? Sayang, kamu sudah tidur?” panggil Tom pelan.Tidak ada respons. Tom berpikir Nayla pasti sangat kelelahan setelah perjalanan panjang dan sesi kuliah yang padat. Ia membuka pintu perlahan. Kamar itu gelap, hanya diterangi oleh cahaya remang-remang dari lampu tidur kecil di nakas.Tom melihat Nayla meringkuk nyaman di bawah selimut tebal, tubuhnya terbungkus rapat. Ia tampak damai, nafasnya teratur, menunjukkan ia benar-benar tertidur pulas.Tom mendekat, duduk di tepi ranjang. Ia menyentuh pipi Nayla, membelainya lembut. Tom mencium kening Nayla, ciuman itu penuh kasih sayang dan cinta.“Sepertinya kamu kecapean, Sayang. Maaf aku gak bisa nemenin kamu seharian ini,” gumam Tom pelan. Ia tidak menyadari bahwa kelelahan Nayla adalah hasil dari 'terapi' intens yang baru saja diberikan oleh George.Tom dengan hati-hati melepaskan pakaiannya, menyisakan celana pendek. Ia

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 386. Menjadi rahasia

    Di kamar cottage Nayla, George turun dari ranjang, tubuhnya yang berkeringat sudah dilap dengan handuk. Ia mulai mengenakan pakaiannya, mengembalikan citra paman yang berwibawa, sementara Nayla masih berada di dalam selimut, tubuhnya telanjang dan kelelahan, tetapi matanya penuh kepuasan.“Paman mau kembali ke kamar Paman?” tanya Nayla, suaranya parau karena gairah.“Iya, sebelum mereka pulang. Pokoknya hubungan kita ini jangan sampai ada yang tahu, Nayla,” kata George, kemeja T-shirt hitam ketatnya sudah kembali membingkai ototnya.Nayla menghela napas. Ia merasa perlu jujur tentang batas-batasnya, setidaknya kepada George, agar permainan ini tidak terlalu berbahaya baginya.“Tapi sebenarnya, aku sudah memberitahu Tom. Dia tahu aku punya kelainan sejak waktu itu, Paman. Tom menyanggupinya dan dia tidak keberatan jika aku bermain dengan yang lain, tapi harus sepengetahuan dia,” kata Nayla, matanya menatap George.George terdiam sejenak. Ekspresinya menunjukkan keterkejutan, tetapi ia

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 385. Berapa ronde?

    "Gimana sayang, enak?" tanya George, sambil terus bergoyang tanpa henti.Dalam posisi nungging, rambut panjang Nayla menutupi wajahnya.Ia menoleh sedikit, "E-enak Paman, mmhhh sangat nikmat. Jangan berhenti, ahhhh..."George semakin kencang menarik tangan Nayla, "Ok sayang, rasakan ini!" kecepatan goyangan George semakin cepat.Suara hentakannya semakin keras, punggung Nayla basah oleh keringat. George menarik tubuh Nayla, mendekapnya erat kedua tangannya kini meremas buah dada Nayla. Kepala Nayla mendongak ke atas, George mengerti dan langsung mencium bibirnya.Setelah beberapa saat, George melepaskan ciumannya dan goyangan George semakin kencang. "Masih mau lagi, apa mau udahan?" tanya George, gerakannya pelan."Masih mau, enak banget. Entah sudah berapa kali aku keluar, makin lama rasanya makin enak." suara Nayla agak serak dan tersengal. George melepaskan benda pusakanya, ia menarik tubuh Nayla dari kasur dan membawanya ke depan jendela."Kita lanjutkan disini, biar tahu jika T

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status