Home / Romansa / Terikat Cinta CEO Posesif / Bab 05. Terjadi masalah

Share

Bab 05. Terjadi masalah

Author: Penadiary
last update Huling Na-update: 2024-07-18 15:38:16

Azelyn menghela napas berkali-kali mencoba mengatur emosinya. Hal yang memenuhi pikirannya sekarang adalah sifat asli dari Laura.

"Guys, Pak Kean udah dateng, loh, ganteng banget! Aku sampe melongo saking gantengnya!" teriak salah satu karyawan sambil meloncat kegirangan.

"Dengar-dengar, Pak Kean juga masih perjaka, loh!"

"Lebih tepatnya dia gak pernah bersentuhan dengan wanita. Bahkan katanya ketika pertemuan dengan Bu Reliza, CEO dari perusahaan Qazlion, Pak Kean mengabaikan jabatan tangan Bu Elena. Dan membuat wanita itu malu setengah mati."

Azelyn mencuri dengar percakapan dari beberapa karyawan wanita yang kini berkumpul di lobby.

"Pak Kean? Siapa itu?" tanya Azelyn penasaran.

Tepat saat itu seorang lelaki dengan memakai setelan jas berwarna hitam berjalan di ikuti asistennya. Lelaki yang memiliki mata berwarna abu itu menatap tajam ke arah depan, aura intimidasi terpancar dari lelaki itu.

Meski beberapa karyawan wanita menatapnya dengan penuh kekaguman, lelaki yang dipanggil Kean itu tak menyunggingkan senyum sedikit pun, wajahnya datar tanpa ekspresi.

Azelyn ikut terpaku menatap Kean, merasa tak asing dengan wajah lelaki itu, seperti dia pernah melihatnya di suatu tempat.

Tiba-tiba Azelyn ingat bahwa Kean adalah lelaki yang dia temui di rumah sakit sekaligus lelaki yang tidur dengannya. Secara spontan Azelyn langsung menyembunyikan wajahnya. Takut lelaki itu menyadari kehadirannya.

Azelyn menarik nafas lega begitu melihat Kean yang sudah menaiki lift. Azelyn tak menyangka bahwa lelaki yang tidur dengannya itu adalah atasannya sendiri!

Dirinya kemudian juga teringat akan percakapan para karyawan wanita tadi dan bergumam tak percaya, "Bohong sekali, pria itu bahkan sudah berani menyentuh dan memelukku."

***

Azelyn berjalan dengan cepat begitu diberitahu oleh salah satu teman cleaning service-nya, Reana bahwa dirinya dicari oleh Bu Zura dan diminta untuk segera kembali ke perusahaan. Padahal niatnya tadi baru saja akan mencari makan siang di sekitar tempat kerjanya.

Dalam benaknya, ia bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang terjadi. Seingatnya dia sudah membersihkan semua ruangan yang diminta Bu Zura, untuk ia bersihkan. Bahkan memastikan tidak ada debu lagi di sana.

Karena Azelyn memang sudah terbiasa melakukan rutinitas membersihkan seperti itu dari awal menikah. Jika ada kotoran sedikit saja, mertuanya selalu mengkritik dan mencari kesalahan dari apa yang dia kerjakan. Hal itu membuat Azelyn menjadi lebih peka dan perfeksionis dalam bersih-bersih.

"Itu dia, si gadis pencuri!" Tanpa menunggu Azelyn memahami situasi yang sedang terjadi, salah satu karyawan wanita menghempaskan tubuh Azelyn ke tengah-tengah kerumunan.

'Gadis pencuri?' Azelyn mengernyitkan keningnya merasa heran.

"Aku udah curiga saat pertama kali melihat kedatanganmu dengan warna rambut merah begitu, seperti wanita murahan!" ucap wanita lain.

"Lyn, kalungku menghilang dan ditemukan di lokermu. Jika kamu membutuhkan uang, seharusnya kamu bilang padaku saja," sela Laura sambil menatap Azelyn dengan tatapan kasihan. Hal itu semakin mengundang rasa iba karyawan lain pada Laura.

Azelyn mengepalkan kedua tangannya merasa tidak terima dengan tuduhan dan hinaan itu. Padahal dia hanya ingin bekerja untuk menata hidupnya yang baru. Namun, baru hari pertama dirinya bekerja, ia justru kembali dihadapkan pada situasi dimana dirinya dituduh melakukan apa yang tidak ia kerjakan.

Dan Azelyn dapat menduga bahwa ini pasti jebakan Laura lagi!

Dirinya tidak tahan lagi!

Namun, sebelum ia sempat mengatakan sepatah kata. Azelyn dapat merasakan tangannya ditarik dengan lembut. Azelyn menoleh dan menatap orang itu. Matanya membulat begitu menyadari lelaki yang menarik tangannya adalah Pak Kean!

"Akhirnya aku menemukanmu lagi. Kali ini aku tak akan melepaskanmu dan membiarkanmu kabur," bisik Kean lembut di telinga Azelyn. Pria itu sekilas mengangkat sudut bibirnya.

Sedetik kemudian, Kean menatap kerumunan dengan tatapan. Suara dalamnya terdengar berkata dengan nada dingin, "Dia adalah calon istriku. Berani menyentuhnya maka sama saja mencari masalah denganku!"

Akibat ucapannya, semua orang melotot tidak percaya. "Apa?! Sejak kapan Azelyn menjadi calon istri dari Pak Kean, CEO yang dikenal sebagai anti wanita?!"

Semua orang langsung berbisik dan menatap bingung pada mereka berdua. Karena ini juga pertama kalinya mereka melihat secara nyata Kean memegang tangan seorang wanita setelah rumor yang beredar selama beberapa tahun.

Namun, bukan hanya mereka yang merasa terkejut. Azelyn juga langsung membulatkan mata begitu mendengar ucapan pria ini.

'Aku...Calon Istrinya!?'

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 84. Target Baru

    Laura berjalan menuju ruangan karyawan dengan perasaan gembira. Dia merasa bahwa mendekati Allen adalah pilihan yang tepat. Dirinya merasa pria itu lebih mudah daripada Kean.Laura mulai menyapu dan memunguti sampah-sampah kertas yang berserakan di lantai. Dia merasa enggan memungut itu, seharusnya posisinya sebagai karyawan yang memiliki meja kerja, bukan yang membersihkan seperti ini.Laura terpaksa melakukan tugas itu karena hal yang dia pikirkan adalah bertahan di perusahaan ini sampai dirinya berhasil mendapatkan Allen."Ambilin aku minum dong," ucap salah satu karyawan wanita pada Laura sambil masih fokus mengetik pada komputernya.Laura menoleh ke sana kemari mencoba mencari tahu kepada siapa wanita itu berbicara. Melihat tak ada orang di sekitarnya, dia lebih memilih untuk melanjutkan membersihkan lantai.Wanita itu merasa kesal ketika Laura mengabaikan perintahnya begitu saja. Dia kemudian menggebrak meja dengan keras membuat sekeliling menatapnya, begitu juga dengan Laura."

  • Terikat Cinta CEO Posesif   bab 83. Mendapat Keringanan

    Kean mengerjapkan matanya beberapa kali ketika sinar matahari masuk dari sela-sela jendelanya. Dia mencoba mengambil ponselnya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, sepertinya dia bangun kesiangan karena kelelahan sejak kemarin.Kean segera bangkit kemudian berjalan keluar kamar dan melewati kamar Azelyn, dia mencoba mencari tahu apa yang dilakukan gadis itu, tetapi ketika membuka pintu, sosok gadis itu tak terlihat.Kean berjalan masuk ke kamar Azelyn kemudian melihat secarik kertas yang berada di meja tersebut. Dia mengambil kertas itu kemudian membaca setiap kalimatnya.Azelyn menulis di kertas tersebut bahwa hari ini dia izin untuk pergi karena ada masalah yang terjadi pada temannya. Dia juga mengatakan bahwa dirinya tak tahu apa akan pulang atau tidak.Kean meremas kertas tersebut, bisa-bisanya Azelyn lagi-lagi pergi tanpa sepengetahuannya. Dia mencoba melihat ponselnya dan membuka aplikasi pelacak, kali ini aplikasinya tak berfungsi lagi karena gadis itu mematikan po

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 82. Hari Pertama

    Keesokan harinya Allen langsung menyuruh Laura untuk datang ke perusahaan Marvino. Laura menggunakan kemeja putih dengan rok sepaha untuk pergi ke perusahaan Marvino, pakaiannya benar-benar mencerminkan seorang karyawan wanita di perusahaan. Dia tak tahu posisi apa yang akan diberikan Allen padanya, tetapi dia tak terlalu memikirkannya karena tujuan sebenarnya adalah untuk mendekati pria itu. Laura memesan taksi untuk pergi ke perusahaan tersebut. Ketika taksinya sudah datang, dia lansung meluncur tanpa menunda waktu lagi. Butuh waktu 30 menit untuk sampai ke perusahaan tersebut. Jarak perusahaan Marvino lebih jauh dibanding perusahaan Adhlino, tetapi Laura meyakinkan semangatnya karena dia sudah terlalu lelah untuk mencari pekerjaan dan tak akan membuang kesempatan emas ini. Laura berjalan memasuki perusahaan, tiba-tiba seisi perusahaan meliriknya kemudian berbisik-bisik membuatnya merasa risih. Sepertinya berita tentang dirinya yang dipecat di perusahaan Adhlino secara tak t

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 81. Masalah baru

    Laura berdiri diam di tengah jembatan. Di belakangnya beberapa motor dan mobil berlalu lalang tanpa memedulikan dirinya yang sedang berdiri sendirian. Dia menatap kosong ke arah air sungai yang mengalir dengan deras. Gadis bermanik coklat itu sudah mengirimkan lamaran pekerjaannya ke berbagai tempat setelah dia dipecat dari Perusahaan Adhlino, tetapi satu pun tak ada yang menghubunginya untuk interview. Laura mengacak-acak rambutnya kesal. Dia meremas dokumen lamaran pekerjaannya dengan perasaan penuh emosi. "Azelyn! Ini semua gara-gara kamu! Berani-beraninya kamu menghancurkan karirku! Aku tak akan tinggal diam, aku pasti akan membalasmu!" teriak Laura emosi. Suara teriakannya tenggelam karena suara mobil dan motor yang mengebut. Laura melampiaskan emosinya dengan mengacak-acak rambutnya frustasi. Tanpa sengaja dokumennya terlepas dari genggaman dan terjun jatuh ke bawah sungai. Laura secara spontan menaikkan kaki kanan ke penghalang jembatan mencoba untuk menangkap dokumen

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 80. Kecemburuan membawa masalah

    Lino tak menduga bahwa Reliza akan mengatakan itu. Dia melirik ke arah Kean yang masih terdiam sembari menyisir rambutnya ke belakang. "Sepertinya Anda sangat mengenal saya, Nona Reliza," ucap Kean dingin. Dia menatap tajam pada gadis itu kemudian melanjutkan kalimatnya, "Karena Anda terlihat sangat mengenal saya, Anda pasti tahu bagaimana sikap saya pada wanita selama ini, kan?" tanyanya. Reliza terdiam, tentu saja dia sangat mengetahui itu. Karena dia adalah salah satu wanita yang mengejar Kean, tetapi pria itu tak pernah meliriknya sedikit pun. "Saya akan langsung mengatakan tidak suka dan sangat membenci wanita yang selalu ingin menempel pada saya. Jadi, apa Anda masih menganggap saya berbohong dan meragukan pernikahan saya sebagai pernikahan palsu yang diatur?" kata Kean yang langsung membuat Reliza terdiam. Reliza menggenggam erat ujung gaunnya mendengar penuturan Kean. Tentu saja wanita yang selalu menempel pada pria itu yang dimaksud adalah dirinya. Kean melirik ding

  • Terikat Cinta CEO Posesif   79. Pertanyaan yang berulang

    Allen melirik pada Azelyn sembari mencoba menahan tawanya. Dia merasa tak percaya dengan situasi yang dia hadapi sekarang. Rumor yang diketahui Allen selama ini adalah Kean memiliki sifat yang dingin. Sebelumnya juga banyak yang mengatakan bahwa Kean adalah pria yang tak berperasaan. Namun, apa ini? Kean justru terlihat sangat posesif pada Azelyn. "Maafkan saya atas sikap saya selama ini, Tuan Kean," kata Allen sambil sedikit membungkuk sebagai tanda permintaan maafnya. "Karena saya sudah berpisah cukup lama dengan Azelyn, saya masih ingin bertemu dan mengobrol dengannya lebih lama lagi, tapi sepertinya saya sudah melewati batas," lanjutnya sembari melirik wanita bermanik biru itu. Kean mengeratkan rangkulannya ketika mendengar perkataan Allen. Perasaannya terasa berdenyut sakit mendengar kalimat itu. Apa itu memiliki arti bahwa pria itu masih menyimpan perasaan pada istrinya? "Saya harap ini tidak terjadi lagi, saya merasa tak nyaman jika istri saya bertemu dengan pria lain t

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status