Share

49

BAGIAN 49

Sepanjang perjalanan menuju rumah baruku dan Mas Sofyan, kami berempat saling diam seribu bahasa. Mbak Reva yang semula berapi-api dan penuh energi negatif, mendadak jadi bisu. Aku bersyukur karena Mas Sofyan akhirnya berani menegur perempuan kasar itu. Coba kalau dibiarkan terus-terusan. Bisa semakin besar kepala dia.

Sesampainya di halaman parkir rumah, aku dan Syifa bergegas keluar dari mobil. Anakku sudah tidak menangis lagi. Namun, dari raut wajahnya, tampak betul bahwa si Syifa masih badmood dan sedih. Kasihan dia. Masih kecil, tapi harus ikut-ikutan tertekan di tengah situasi genting yang orangtuanya hadapi.

Tanpa menghiraukan Mas Sofyan apalagi Mbak Reva, aku mengajak Syifa untuk masuk. Kupimpin tangannya menuju kamar. Di dalam kamar yang bernuansa serba pink dan dihiasi dengan banyak mainan-mainan berbentuk karakter Minnie Mouse itu, Syifa tampak lesu tak bersemangat. Kuantar dia hingga ke atas ranjangnya yang beralaskan sprei war
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status