Share

58

Bagian 58

Aku menutup kembali pintu kamar dan menguncinya dari dalam. Kutuntun Syifa menuju ranjangku. Gadis kecil itu masih mengenakan seragam sekolahnya sambil memanggul tas ransel berwarna pink. Sedari tadi, anak sulungku itu tak bicara. Wajahnya pun seperti sedih.

“Syifa, Bunda minta maaf, ya. Tadi lama nggak nungguinnya?” tanyaku sambil duduk di samping Syifa. Kami berdua sama-sama duduk di atas ranjang. Kubantu Syifa untuk melepaskan jilbab seragam yang dia pakai.

“Nggak kok, Bun. Cuma nunggu sebentar aja. Tadi, langsung dibawa sama Tante Reva makan. Terus dibeliin es krim sama cokelat juga. Tante Reva pas jemput Syifa baik banget, Bun. Bercanda juga sama Syifa. Cuma, kenapa pas sudah pulang jadi galak ya, Bun? Syifa jadi takut.”

Kepala Syifa langsung kuraih dan kusandarkan dalam dekapanku. Aku semakin menyesal dan merasa bersalah saja sebab sudah membuat mentalnya terusik sebab kemarahan Mbak Reva barusan. Mbak Reva memang aneh. D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status