Share

Amarah Sebastian

Author: luscie
last update Huling Na-update: 2025-06-02 00:54:50

Malam tiba.

Suara deru mobil terdengar dari depan toko. Sean yang duduk di sofa bangkit berdiri dan menatap Eloise.

"Ayo, Eloise."

Eloise merasa seperti sedang menghadapi hukuman mati. Ia berjalan gontai mengikuti langkah Sean.

Sean menutup pintu kamar dari dalam.

"Kemari, mendekatlah," perintah Sean mengulurkan tangan.

Eloise menurut. Matanya telah basah. Ia pasrah saat tangan kanan Sean memeluk pinggangnya sementara tangan kirinya menyandarkan kepala Eloise di bahunya.

Eloise terisak.

"Diamlah, Eloise. Kau ingin rencana ini berantakan?" geram Sean mengancam.

Eloise menggigit bibir bawah menahan tangis.

Mereka menunggu dengan gelisah. Eloise tak bisa membayangkan kemarahan Sebastian setelah melihat mereka berdua. Sementara itu Sean menyiapkan diri menerima pukulan dari Sebastian.

Pintu terbuka. Tak ada suara. Detik selanjutnya terdengar umpatan dari bibir Sebastian.

"Brengsek! Apa-apaan ini?!"

Sean memalingkan wajah ke arah Sebastian, berpura-pura kaget, sementara Eloise
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Penginapan di ujung jalan

    Naomi membuat bermacam alasan agar bisa menginap bersama Sebastian, tapi pria itu sepertinya tak ingin diganggu malam ini. "Tidak sekarang. " Suara Sebastian terdengar kasar. Setelahnya Naomi tak berani bersuara lagi hingga pria itu mengantarkannya pulang. Naomi melempar tas nya ke sembarang tempat dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. Ia memandang langit-langit kamar apartemennya. Siapa Eloise sialan itu hingga mampu membuat Sebastian seperti remaja kasmaran? tanyanya membatin. Naomi mengambil tas yang dilemparnya dan mencari ponselnya. Ia membuka situs pencarian dan mengetik nama Sebastian Harold. Beberapa tautan berita muncul dan Naomi memilih berita tentang pernikahan Sebastian. Eloise Johnson. Media online menyebut nama istri Sebastian yang bukan seorang artis atau kalangan populer. Naomi semakin penasaran. Ia mengetik nama Eloise Johnson dan sebuah media sosial pribadi memberikan tautan nama wanita itu. Seorang florist yang sedang merintis usaha. Tampak beberapa ga

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Hati yang terluka

    Gosip semakin santer terdengar tatkala kedatangan Sean dan Eloise. Jolie terbelalak mendapati keduanya muncul dari arah pintu masuk. Apa yang terjadi sebenarnya? tanya Jolie membatin. Sementara itu Sebastian sudah menduga hal ini akan terjadi. Ia melihat kedatangan keduanya dengan tatapan buas. Hampir saja ia memecahkan gelas yang tengah dipegangnya erat. Sean seakan tahu bagaimana cara membuat Sebastian hilang kendali. Ia menggandeng tangan Eloise untuk mendekati pria itu. Eloise menyadari rencana Sean saat langkah kakinya digiring mendekati Sebastian. "Aku mohon jangan, Sean," pinta Eloise, tiba-tiba saja kakinya terasa lunglai. "Ikuti perintahku, Eloise." Sean menatap penuh ancaman. Eloise merasa dua kali terjebak dalam permainan dua saudara tiri itu. Gara-gara video pembunuhan yang sama. Sebastian menanti keduanya mendekat. Tangannya terkepal erat, ia meletakkan gelas minumnya. Naomi yang sejak tadi di samping nya, kini bergerak semakin menempel di tubuh Sebastian.

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Malam Perayaan Ulang Tahun Olympic Corp

    Sebastian merasa jiwanya tersesat. Ia berkendara malam ini dengan tujuan pulang. Tapi entah mengapa ia berkeliling seperti orang kebingungan. Sebastian tidak tahu apa yang ada di pikirannya saat ini karena tiba-tiba saja ia sudah duduk membeku di dalam mobil memandang tempat tinggal Eloise. Lama ia memperhatikan gerak gerik wanita itu dari seberang jalan. Dan sepertinya Eloise tak menyadari jika Sebastian sedang mengamati nya dari dalam mobil. Jendela kaca toko belum tertutup tirai. Eloise saat ini tampak sedang duduk di sebuah kursi kayu di samping meja kasir. Ia tampak melamun. "Apa yang sedang kau pikirkan, Eloise?" tanya Sebastian dalam hati. Eloise menunduk. Sejurus kemudian ia terlihat menyeka pipinya. Apakah Eloise sedang menangis? Sebastian menahan diri untuk tidak turun dari mobilnya dan berlari memeluk perempuan itu. Eloise tidak menginginkannya, wanita itu lebih memilih Sean. Ada sebuah ganjalan di hati Sebastian. Sejak kapan mereka bersama? Eloise selalu ada di de

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Amarah Sebastian

    Malam tiba. Suara deru mobil terdengar dari depan toko. Sean yang duduk di sofa bangkit berdiri dan menatap Eloise. "Ayo, Eloise."Eloise merasa seperti sedang menghadapi hukuman mati. Ia berjalan gontai mengikuti langkah Sean. Sean menutup pintu kamar dari dalam. "Kemari, mendekatlah," perintah Sean mengulurkan tangan. Eloise menurut. Matanya telah basah. Ia pasrah saat tangan kanan Sean memeluk pinggangnya sementara tangan kirinya menyandarkan kepala Eloise di bahunya. Eloise terisak. "Diamlah, Eloise. Kau ingin rencana ini berantakan?" geram Sean mengancam. Eloise menggigit bibir bawah menahan tangis. Mereka menunggu dengan gelisah. Eloise tak bisa membayangkan kemarahan Sebastian setelah melihat mereka berdua. Sementara itu Sean menyiapkan diri menerima pukulan dari Sebastian. Pintu terbuka. Tak ada suara. Detik selanjutnya terdengar umpatan dari bibir Sebastian. "Brengsek! Apa-apaan ini?!" Sean memalingkan wajah ke arah Sebastian, berpura-pura kaget, sementara Eloise

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Rencana Sean

    Eloise memandang Sean, meredakan gejolak di hatinya. Ini mungkin saatnya untuk menebus dosanya. “Aku akan bertanggung jawab atas semua kejahatanku, aku siap di penjara.” Eloise meneguhkan hati. Ia mengusap kasar air mata yang jatuh di pipinya untuk kesekian kali. “Kau siap dipenjara bersama bayi dalam kandunganmu?” Eloise tertegun. Alexa pasti sudah bercerita pada Sean tentang kehamilannya. Eloise gentar sesaat. Dulu ia ketakutan saat Sebastian mengancam akan memenjarakannya. Saat itu dirinya tidak menanggung beban apapun. Sekarang dia hamil, mampukah ia bertahan di dalam penjara? Tapi ia tak memiliki pilihan lain. “Akan kutanggung dosaku pada ayahmu,” bisik Eloise dengan suara bergetar. Sean menyeringai. Eloise tertegun melihatnya. Tak pernah sekalipun mengenal Sean, pria itu memiliki senyum sesinis itu. “Akan kupastikan juga Sebastian ikut serta menanggung dosamu.” “Tidak, ia tidak terlibat.” “Jangan bohong!Rekaman ini kau dapat darinya!” “Tidak, jangan libatkan Sebastian,

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Video pembunuhan

    Eloise merasa lebih baik dari hari ke hari. Rosa menemaninya mulai pagi hingga sore sebelum waktu Sebastian pulang. Setelah Sebastian pulang, ganti pria itu yang akan menyediakan kebutuhan Eloise. Eloise merasa bahagia meski mengalami mual dan muntah setiap pagi bahkan siang hari di tiga bulan awal kehamilan. Perhatian dari Sebastian menguatkan mentalnya untuk tidak mengeluh setiap saat. “Kau sudah minum vitaminmu?” tanya Sebastian malam itu. “Sudah.” “Susu hamil?” “Sudah.” “Jangan lupa makan buah juga, nutrisi selama kehamilan harus terjaga.” Eloise memeluk tubuh Sebastian dari belakang. Pria itu tengah sibuk menuang kopi untuk dirinya sendiri. “Jangan cerewet, aku sudah hafal semuanya.” Sebastian melepas ikatan tangan Eloise di pinggangnya. Ia berbalik dan ganti melingkarkan lengannya ke pinggang Eloise. “Tapi kenapa kemarin kau tak minum vitaminmu?” "Aku lupa." Eloise mengerutkan kening, “bagaiamana kau bisa tahu?” “Aku menghitung jumlahnya, harusnya…” “K

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status