Share

Pameran lukisan

Penulis: luscie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-22 11:58:06

Charles menelepon Sebastian saat pria itu masih berada di kantor.

"Aku mendengar berita tentang kalian. Bagaimana keadaan Eloise dan bayi dalam kandungannya?"

"Mereka baik-baik saja, jangan khawatir. "

"Syukurlah." Suara Charles terdengar lega, "itu peristiwa yang mengerikan terjadi pada ibu hamil."

"Ya, aku tahu. "

"Aku sangat berterima kasih padamu telah menjaga putriku, Sebastian."

"Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab ku, Charles."

Tak ada suara, terdengar helaan nafas di seberang telepon.

"Kau jadi 'kan mengadakan pameran lukisan di NYC?" Sebastian memecah kebisuan.

"Tentu saja, tolong bawa juga lukisan Eloise. Aku telah menyediakan tempat khusus bagi pelukis pemula."

"Baik, Eloise pasti senang mendengar nya. "

"Aku lebih bahagia lagi bisa mewujudkan impian putriku, Sebastian. Tapi sebaiknya kau tak memberitahukan kepada Eloise tentang rencana ini, kita akan memberinya kejutan."

Charles mengakhiri panggilan telepon bersamaan kedatangan Sean ke ruangan Sebastian.

Penampilan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Tiba di rumah Charles (warning 21+)

    Mereka tiba di Bandara Internasional Dulles setelah penerbangan lebih dari satu setengah jam. Charles tampak berdiri di pintu kedatangan dengan wajah berseri-seri. Ia merentangkan kedua tangan menyambut Sebastian dan Eloise. "Halo, Nak. Bagaimana penerbangannya? Apakah aman?" Ia memeluk Sebastian sekilas kemudian mencium kedua pipi Eloise dengan spontan. Eloise terpaku sesaat dengan kehangatan yang ditunjukkan ayahnya. "Semua aman, Ethan sedikit rewel tadi." Sebastian memperhatikan Ethan yang bergerak aktif di gendongan Eloise. Charles mengambil Ethan dari gendongan Eloise. Ia menimang cucunya dengan bahagia. "Ayo, kita pulang, kalian harus beristirahat." Charles berjalan lebih dulu menuju tempat parkir mobil. "Ini Rosa, Ayah. Dia yang membantuku mengasuh Ethan," ucap Eloise saat telah berada di samping mobil, Rosa terlihat mengulurkan tangan mengambil Ethan dari tangan Charles. "Oh ya, halo Rosa, senang bertemu denganmu."Rosa mengangguk hormat sebelum kemudian mereka masuk k

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Berlibur ke rumah Charles

    Lucas mengantar Eloise sampai ke tempat parkir mobil. Ia membuka pintu mobil saat Eloise hendak masuk ke dalam mobil penumpang. "Terima kasih, Lucas." "Sama-sama, hati-hati di jalan." Lucas menutup pintu mobil dan melambaikan tangan saat mobil yang dikendarai Dominic melaju menjauhinya. Eloise menghela nafas panjang. Sementara itu Lucas masih berdiri memperhatikan hingga mobil menghilang di tikungan. Ada sesuatu dalam diri Eloise yang membuatnya menjadi terobsesi dengan wanita itu. Sebastian pulang hampir tengah malam. Sebelum masuk ke kamarnya, ia mengunjungi kamar Ethan. Bayi mungil itu tertidur pulas. Sebastian mengelus rambut coklat Ethan dengan sayang. Lama ia berdiri di sisi box bayinya sebelum kemudian menuju kamar tidurnya. Eloise tampaknya juga telah tertidur. Sebastian berjalan pelan menuju kamar mandi, tak ingin gerakannya menimbulkan bunyi yang bisa membangunkan istrinya. Ia mandi sebentar sebelum keluar dan menuju lemari pakaian. Setelah memakai kaos dan c

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Pertemuan dengan Lucas

    Keadaan berjalan lancar setelah bulan-bulan berikutnya. Hari ini sidang lanjutan kasus Naomi digelar di pengadilan distrik NYC. Sebastian hadir kembali sebagai saksi. Pengacara Naomi meminta keringanan hukuman dengan alasan kliennya mengalami gangguan kesehatan mental. Jaksa penuntut menolak permintaan pengacara pembela sehingga sidang akan kembali dilanjutkan kembali di hari yang telah ditentukan. Eloise sedikitnya telah menyelesaikan dua lukisan dalam beberapa bulan belakangan. Rosa membantunya mengasuh Ethan saat Eloise ingin melukis. Charles melakukan panggilan video di ponsel Eloise siang itu. "Hai, Nak. Bagaimana kabarmu?" Charles terlihat berada di rumahnya. Jelas terlihat nuansa rumah modern minimalis di belakangnya. "Baik, Ayah," sahut Eloise cepat. Charles tampak tertegun sesaat. Sepertinya baru kali ini ia mendengar Eloise memanggilnya ayah. "Dimana cucuku?" tanya Charles menahan haru. Eloise berjalan ke arah Rosa yang tengah menggendong Ethan. Ia

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Bantuan Rosa

    Sebastian datang ke mansion setelah sekian lama tak berkunjung. Tujuan kedatangannya adalah menemui Rosa dan memintanya membantu Eloise mengurus apartemen dan Ethan. Saat tiba di ruang tengah, ia bertemu dengan Jolie. "Hai, Sebastian, apa kabar?" tanya Jolie kaku. Sebastian tersenyum. "Baik, aku ingin bertemu Rosa, apakah dia ada di dapur?" Suasana mansion tampak sepi. Sebastian memang terpaksa mengurangi pekerja di mansion karena tidak banyak pekerjaan yang harus dikerjakan di sana. "Tadi dia sedang memasak untuk makan siang." Jolie mengamati Sebastian. Pria itu sedikit berbeda, raut wajahnya tak sedingin dulu. Kini Sebastian tampak lebih hidup, berseri-seri layaknya seorang suami dan ayah yang berbahagia. Sepertinya ia harus mengakui, Eloise yang sederhana telah mengubah Sebastian. "Baiklah, Jolie. Aku akan menemui Rosa." Sebastian melangkah menuju dapur. Jolie masih mengamati hingga pria itu menghilang di balik dinding dapur. Dari arah tangga, Valerie turun dan melan

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Kedatangan Sean

    Sean memesan bingkisan untuk putra Sebastian dan meminta toko untuk mengirimnya. Karena Sean bingung dengan begitu banyak pilihan, akhirnya ia membeli hampir semua jenis perlengkapan bayi dengan berbagai merk. Sean muncul di apartemen Sebastian berselang sepuluh menit setelah kedatangan kurir toko. "Kau ingin membuka toko perlengkapan bayi di apartemenku?" tanya Sebastian gusar saat melihat ruang tengah kini penuh dengan berbagai macam jenis perlengkapan bayi. "Aku tak pernah memiliki bayi. Aku bingung, jadi kusuruh toko mengirim semua yang dibutuhkan bayi baru lahir," ucap Sean membela diri, "dimana bayimu?" tanyanya bersamaan dengan Eloise yang muncul dari dalam kamar dengan menggendong Ethan.Sean terpana sesaat. Ia seakan melihat sosok malaikat. Eloise dengan gaun tidur warna putih gading dengan belahan dada rendah serta wajah berseri-seri berjalan menghampiri Sean. "Hai, Sean. Ini keponakanmu.""Keponakan tiri," ralat Sebastian datar. Sean tak mempedulikan ucapan Sebastian.

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Ethan Harold

    Ketegangan semakin intens saat pembukaan mencapai sembilan. Eloise ingin mengejan tapi tindakan itu tidak diperbolehkan karena bisa menyebabkan pembengkakan mulut rahim dan menghambat persalinan normal. Ia menahan sakit hingga tubuhnya bergetar hebat. Tangannya menggenggam erat lengan Sebastian, menyalurkan rasa sakitnya. Eloise menumpukan dahinya di pinggiran bathtub dengan menarik nafas panjang. "Sabar, Sayang. Sedikit lagi," bisik Sebastian dengan senyum, berusaha menepis rasa nyeri di lengannya karena cengkeraman kuat tangan Eloise. Sebastian merasa tubuhnya berkeringat dan baru tersadar jika ia masih memakai jas dan dasi. Eloise memejamkan mata dan meremas kembali tangan Sebastian ketika kontraksi melanda perutnya semakin kuat. Seorang perawat yang berdiri di samping bathtub mendekat dan memeriksa kondisi Eloise. "Sudah pembukaan lengkap, silakan minggir sebentar, Tuan, kami akan membantu persalinan," ucap seorang perawat. Sebastian mundur. Ia membuka jas dan dasinya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status