Home / Romansa / Terjebak Ambisi Sang Pewaris / Perasaan yang berbeda

Share

Perasaan yang berbeda

Author: luscie
last update Huling Na-update: 2025-05-15 23:32:37

Hampir tengah malam saat semuanya usai. Sebastian menggendong tubuh Eloise, membawanya ke dalam kamar di lantai dua. Suasana ruang tengah menuju kamar tampak sepi.

Sebastian meletakkan tubuh Eloise di atas ranjang. Menyelimuti tubuh polos Eloise yang letih karena permainan panas Sebastian. Eloise berbaring menyamping menghadap Sebastian yang merebahkan diri di samping Eloise. Tanpa suara keduanya bertatapan lama. Sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Apakah masih sakit?" tanya Sebastian bersimpati.

Eloise benar-benar tak mengerti dengan Sebastian. Pria itu bisa sangat kejam dan penuh perhatian di lain waktu.

Eloise tersenyum. "Sedikit."

"Apakah kau ingin mandi? "

Eloise menggeleng. "Aku mengantuk. "

Sebastian merapikan helaian rambut yang menutupi pipi Eloise. "Baik. Tidurlah."

Eloise memejamkan mata. Sebastian mendekatkan tubuh memeluk Eloise. Mengusap-usap punggung Eloise hingga terdengar nafas Eloise yang beraturan.

Pikiran Sebastian kacau. Ia tidak pernah merasakan sesuatu se
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Kehadiran Jolie

    "Lihat aku, Eloise!" bentak Sebastian frustasi. Ia telah membuat wanita di depannya kembali seperti awal mereka bersama. Tak ada lagi mata penuh emosi atau perlawanan yang ditunjukkan Eloise. Sebastian membenci itu. Eloise ragu menengadahkan wajah menatap Sebastian. "Tidak, aku tak ingin menjadi jalang, biarkan sekali ini saja aku menjadi egois, akan aku tanggung dosaku pada Jeff Barnard nanti, tapi setidaknya saat semua selesai, aku bisa pergi membawa harga diri," bisik Eloise parau. Matanya memanas. Tapi ia bertahan untuk tidak menangis. Rahang Sebastian mengeras. "Bagaimana jika aku menginginkanmu sekarang?" tanya Sebastian mendesak tubuh Eloise hingga menempel di dinding kamar. Sebastian memaksa Eloise untuk tetap menatapnya dengan menangkup wajah wanita itu. Detik selanjutnya bibir Sebastian memagut bibir Eloise dengan bernafsu. Eloise tak membalas ciuman Sebastian seperti hari-hari sebelumnya, membuat amarah muncul dalam diri pria itu. Sebastian melepas ciumannya. "Apa yang t

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Casey tertangkap polisi

    "Tinggal beberapa bulan, Eloise. Kau tak sabar melempar tubuhmu ke laki-laki lain? " tanya Sebastian tajam. Saat ini keduanya berada di tempat parkir mobil. Eloise meradang. Tanpa sadar ia berjalan mendekat dan menampar Sebastian. Pria itu menyeringai. "Kenapa marah? Yang kukatakan benar, kan? "Eloise merasa dadanya nyeri. Sakit sekali jika seseorang yang nyaris ia sayang, mengatakan kalimat sekejam itu. Membuatnya seperti wanita murahan. "Sebaiknya aku pulang sendiri." Eloise berjalan menjauh ke arah jalan raya. Tangan Sebastian mencekal erat lengannya yang hendak menghentikan sebuah taksi. "Jangan pernah berani melawanku, " geram Sebastian. Eloise berusaha melepaskan cekalan tangan pria itu tapi ia tak bisa. Kekuatannya tak sebanding dengan tangan kokoh Sebastian. "Ikut aku atau harus ku seret sampai ke mobil? "Eloise mengalah saat menyadari beberapa pasang mata melihat ke arah mereka. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan tangis. Eloise tidak berkata sepatah kata pun saat b

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Makan malam bersama Sean

    Sebastian pulang lewat jam makan malam. Ia disibukkan dengan berkas dokumen pengalihan saham Alexa pada dirinya. Saat akan memasuki halaman depan mansion, ia menemukan Casey tengah berbicara dengan seseorang di dalam mobil. Ketika melihat mobil Sebastian, Casey tak bisa menyembunyikan panik dan menyuruh sosok itu untuk segera pergi. Pria asing itu menghidupkan mesin mobil dan bergerak keluar dari halaman mansion. Sebastian keluar dari dalam mobil, tak mengindahkan tatapan cemas Casey, ia segera masuk ke dalam rumah. Suasana tampak sepi. Sebastian langsung menuju ruang kerjanya. Saat memasuki ruangan, tiba-tiba ingatan akan tubuh Eloise yang menggodanya kemarin seperti berlarian dalam memori kepalanya. Membuat Sebastian harus menghela nafas kasar. Ia seperti remaja kasmaran yang selalu ingat akan kekasih hati. Sebastian melepas jas dan dasi, membuangnya ke sembarang tempat. Memejamkan mata sesaat. Mengenyahkan pikiran untuk segera ke kamar tidur dan menemui Eloise. Tidak. Ia tak

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Perasaan yang berbeda

    Hampir tengah malam saat semuanya usai. Sebastian menggendong tubuh Eloise, membawanya ke dalam kamar di lantai dua. Suasana ruang tengah menuju kamar tampak sepi. Sebastian meletakkan tubuh Eloise di atas ranjang. Menyelimuti tubuh polos Eloise yang letih karena permainan panas Sebastian. Eloise berbaring menyamping menghadap Sebastian yang merebahkan diri di samping Eloise. Tanpa suara keduanya bertatapan lama. Sibuk dengan pikiran masing-masing. "Apakah masih sakit?" tanya Sebastian bersimpati. Eloise benar-benar tak mengerti dengan Sebastian. Pria itu bisa sangat kejam dan penuh perhatian di lain waktu. Eloise tersenyum. "Sedikit.""Apakah kau ingin mandi? "Eloise menggeleng. "Aku mengantuk. "Sebastian merapikan helaian rambut yang menutupi pipi Eloise. "Baik. Tidurlah."Eloise memejamkan mata. Sebastian mendekatkan tubuh memeluk Eloise. Mengusap-usap punggung Eloise hingga terdengar nafas Eloise yang beraturan.Pikiran Sebastian kacau. Ia tidak pernah merasakan sesuatu se

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Pasrah

    Eloise beberapa kali terbangun. Tidurnya tidak nyenyak malam ini. Sesekali ia melihat jam dinding. Sudah tengah malam. Tapi Sebastian tidak kunjung pulang. Saat pertama kali tinggal di mansion, ia sering mendengar gosip tentang Sebastian yang memiliki banyak wanita yang dibawanya ke apartemen pribadi Sebastian. Dan karena itu Sebastian dulu sangat jarang tinggal di mansion. Mungkin Naomi, yang ditemuinya di butik, salah satu dari wanita itu. Apakah Naomi bersama Sebastian malam ini? Satu jam berlalu. Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Eloise memejamkan mata berpura-pura tidur. Suara langkah kaki Sebastian bergerak menuju ranjang. Bunyi mantel yang dilepas dan dilempar kasar ke arah sofa. Kemudian terdengar laki-laki itu menaiki ranjang. Lalu sunyi. Eloise akhirnya bisa memejamkan mata. Entah mengapa menyadari Sebastian sudah ada di dalam kamar membuatnya tenang. Eloise bergerak gelisah dalam tidurnya. Suara tawa Jeff Barnard tiba-tiba terdengar nyaring. Pria itu berdiri di pojo

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Ada apa dengan Sebastian

    Beberapa hari tanpa kehadiran Valerie membuat hari-hari Eloise menjadi tenang. Stephen kembali menghubungi Eloise. Kliennya puas dengan hasil karya Eloise saat acara di Tribeca Rooftop NYC,. Proyek selanjutnya akan dilaksanakan dua minggu kemudian. Stephen meminta Eloise membantunya lagi. Eloise menyanggupi tanpa bernegosiasi gaji. Berapapun akan ia terima. Alexa terlihat mendatangi Eloise di kamarnya dengan wajah pucat dan tegang. “Eloise,” ucap Alexa tak mampu bicara lagi. Tangisnya pecah kemudian. Eloise tiba-tiba merasa jantungnya berdegup kencang. Apa ini ada hubungannya dengan Sebastian? “Apa yang terjadi, Alexa?” tanya Eloise gugup. Alexa tak berbicara, ia masih terus menangis. Eloise memeluk Alexa erat. “Apa yang terjadi?” tanyanya kembali. “Andrew membuat video tentang kami yang sedang berhubungan badan,” ujar Alexa terbata-bata setelah tangisnya mereda. “dan dia mengancamku akan menyebarkan video itu jika aku tak memberinya uang.” Alexa kembali terisak. Eloise

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Bukan pembantu Valerie

    Eloise memejamkan mata sejenak. Tindakannya sungguh tercela. Tapi ia tak punya pilihan lain.Setelah pamit pergi pada Alexa, ia menemui Sebastian di kamarnya. Pria itu tengah duduk di balkon kamar.“Aku sudah mendapatkan nomer Andrew,” ucap Eloise serak, ia sedikit gemetar membayangkan rencana jahat pria itu. Sebastian tak bersuara. Ia mengulurkan tangan. “Jangan menyakiti Alexa, Sebastian. Dia gadis baik.” Eloise masih mencoba untuk memohon belas kasih pria itu. “Bukan urusanmu!” sergah Sebastian dingin. “mana nomernya?”Eloise membuka ponselnya dan mencari nama Andrew di galeri foto. Ia mengulurkan ponselnya pada Sebastian yang segera mengetik ulang nomer pribadi Andrew di ponselnya.Sebastian mengetik sebuah pesan untuk Andrew. Senin pagi hingga menjelang sore hari, Eloise berkutat dengan puluhan baju koleksi butik Valerie. Ia tidak hanya merapikan, tetapi juga menjaga toko dan membantu administrasi di butik. Valerie yang arogan tidak memperkenalkan Eloise sehingga membuat s

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Kali ini Alexa

    Sebastian dan Eloise tiba di mansion menjelang waktu makan malam. Sebastian mematikan mesin mobil bertepatan dengan sebuah mobil lain yang terparkir di halaman mansion. Mobil milik kekasih Alexa. Sebastian tak segera keluar dari mobil hingga Eloise pun urung keluar. Dari dalam mobil terdengar teriakan keras disusul keluarnya Andrew dan Alexa. Alexa tampak menangis tersedu, tak menghiraukan makian dan teriakan Andrew, Alexa bergegas masuk ke dalam mansion. Andrew masih menatap kepergian Alexa dengan wajah merah padam. Entah apa yang membuat lelaki itu marah. Ia tertegun sejenak saat melihat Sebastian akhirnya keluar dari mobil. Andrew bergegas masuk ke dalam mobil dan melesatkan mobilnya pergi dari halaman mansion. Eloise keluar setelah mobil Andrew pergi. Keduanya beriringan masuk ke dalam mansion. Valerie mencekal tangan Eloise saat mereka bertemu di ruang tamu. Menahan tangan Eloise dan menunggu hingga Sebastian masuk ke dalam ruang kerja pribadinya. “Kamu sengaja menghindar d

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Pekerjaan pertama

    Sebuah panggilan telepon muncul di ponsel Eloise siang hari itu. Dari Catherine. "Eloise, kakak temanku tertarik dengan hasil karyamu. Dia menawarimu membantunya di sebuah Wedding Organizer, Sabtu pekan ini. Apa kau tertarik? "Eloise seketika bersemangat. Ia bangkit duduk. "Tentu saja, Catherine.""Baiklah, akan kusampaikan padanya." "Terima kasih banyak, Catherine. ""Sama sama Eloise. 'Sepanjang sore hingga malam, Eloise menjadi berubah bersemangat, ia menjelajah website untuk mencari gambar rangkaian bunga pernikahan terbaru. Eloise mempelajarinya secara detail. Selama beberapa hari, Eloise sengaja menghindari Valerie. Ia menyibukkan diri di taman untuk sekedar membantu membersihkan bunga-bunga kering atau berjalan di hutan kecil di belakang mansion sambil sesekali berdiam diri di sebuah pondok kecil yang biasa digunakan Paul untuk menyimpan kayu-kayu bakar. Pondok kecil itu memiliki luas seukuran kamar Sebastian. Hanya ada ranjang ukuran queen size dan perapian di depan kursi

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status