Share

Bab 4

Author: Ahong
last update Last Updated: 2024-08-27 09:59:34

"Tidak ada orang yang mirip di foto itu di sekolah ini, Nona," jawab Ilyaz gemetar seraya menatap Hernomo dengan ketakutan.

Ilyaz tidak mau terlibat lebih jauh dengan urusan orang itu yang sepertinya bukan orang main-main dilihat dari penampilan dan sikapnya, dikawal oleh banyak bodyguard pun iring-iringan SUV mewah.

Demikian, pasti bukan Ivan yang mereka maksud walau foto itu mirip dengan Ivan.

Lagi pula, mana mungkin Ivan berhubungan dengan orang kaya dan berkuasa?

Perempuan misterius itu menatap Ilyaz dan Hernomo bergantian dengan saksama.

Kemudian ia berkata, "Kalian berdua yakin?" tanyanya hendak memastikan. "Tidak ada orang yang mirip di foto ini di sekolah ini?"

Mereka berdua saling pandang dan kemudian mengangguk cepat-cepat ke arah perempuan itu.

Selama sesaat, rahang perempuan itu mengeras.

"Jika kalian berdua ketahuan berbohong," ujar perempuan misterius itu seraya menuding muka mereka bergantian. "Kalian akan mendapatkan hukuman yang setimpal!"

Setelah mengatakan hal itu, perempuan itu bangkit dari duduknya dan melenggang pergi bersama para pengawalnya.

"Bukankah foto yang ditunjukan orang itu mirip dengan Ivan, Pak Ilyaz? Kenapa kita tidak memberitahukannya saja?" ucap Hernomo sekaligus heran.

“Jangan-jangan Ivan terlibat penipuan dan menyeret orang kaya itu! Kenapa kita mempertahankan kriminal sepertinya di sekolah ini?!”

Hernomo berusaha memengaruhi Ilyaz. Namun, usahanya sepertinya tidak berhasil.

"Sebaiknya kita tidak usah ikut campur karena urusannya akan menjadi panjang nantinya."

Hernomo mengumpat kesal di dalam hati. Kenapa kepala yayasan justru malah melindungi Ivan?!

Hal tersebut membuat rencananya mendepak Ivan keluar dari sekolah ini akan terancam gagal!

***

Sementara itu, tiba di kantor Malice Inc, Susan yang mengenakan blazer, kemeja putih, rok span dan sepatu hak tinggi menggandeng seorang pria yang mengenakan batik dan celana bahan. Mereka berdua tampak berjalan menuju ke ruangan CEO.

Tentu saja pemandangan itu menarik perhatian semua orang yang ada di lobi. Mereka menatap tak percaya ke arah mereka berdua sekaligus heran.

Sang CEO Malice Inc menggandeng seorang pria berpakaian sederhana?

Di saat yang sama, menimbulkan pertanyaan di benak mereka masing-masing.

Siapa pria yang sedang digandeng oleh CEO itu?

Tapi, pasti pria itu memiliki hubungan yang begitu dekat dengan Susan.

Jika tidak, mana mungkin Susan menggandengnya!

Namun, Susan tidak mempedulikan tatapan-tatapan itu. Tetap berjalan menuju ke ruangannya.

Sedangkan Ivan membiarkan Susan melakukan hal itu padanya.

Ia paham mengapa Susan melalukan hal demikian sebab mereka berdua akan menikah kontrak.

Tiba-tiba ...

"Susan!"

Terdengar suara pria yang memanggil Susan.

Mendengar hal tersebut, Susan dan Ivan menghentikan langkah, balik badan dan menoleh ke arah sumber suara.

Tampak seorang pria berjas mahal tengah berjalan ke arah mereka berdua dengan senyum yang terkembang lebar di bibirnya.

Awalnya, pria itu kaget saat melihat Susan menggandeng seorang pria. Berpakaian sederhana pula.

Namun, ia memilih tak menghiraukan dan langsung memanggilnya.

Mendadak, Susan menggeram marah sebab teringat dengan kejadian tadi malam bersama pria itu.

Pria itu adalah Marco yang kemarin malam mengajaknya minum teh.

Susan yang tidak berpikir aneh-aneh terhadap pria itu pun langsung mengiyakan ajakannya.

Namun, setelah ia meminum tehnya, ia tiba-tiba merasakan gairahnya terbakar.

Di saat itu, ia menduga jika Marco telah memasukan obat yang mengandung afrodisiak ke dalam minumannya.

Beruntung, ia berhasil meloloskan diri dan bertemu dengan Ivan.

Jika tidak?

Mungkin ia akan berakhir di ranjang bersama Marco, alih-alih dengan Ivan.

Marco menyukai Susan dan sedang mengejar wanita itu.

Tapi, Susan tidak menaruh hati kepada pria tersebut.

Susan bersikap baik kepada Marco sebab perusahaannya berpotensi bekerja sama dengan Malice Inc.

Tapi, ia tidak menyangka jika Marco akan bertindak sejauh ini.

Sesampainya di hadapan Susan, Marco langsung menatap Susan dengan tatapan mesum. Dia kemudian berkata, "Bagaimana jika nanti siang kita minum teh lagi?"

"Aku tidak bisa!" Susan langsung memotong perkataan Marco yang membuat pria itu tersentak.

Selagi Marco terdiam kaget, Susan lanjut berkata. "Karena aku sudah memiliki kekasih."

Sontak saja, Marco tambah melebarkan matanya.

Tidak mungkin! Gumam Marco dalam hati.

Ia tahu bahwa Susan tak memiliki kekasih. Oleh sebab itu, ia mencoba mendekati CEO Malice Inc tersebut.

Tapi, kenapa sekarang Susan mendadak memiliki kekasih?

Ada yang aneh!

Kemudian, Marco pindah menatap Ivan.

Melihat Susan yang masih menggandeng Ivan, membuat Marco terbakar api cemburu.

"Jangan bilang ... dia adalah kekasihmu yang kamu maksud?" tanya Marco hendak memastikan, sesekali menatap ke arah Ivan dengan jijik.

Susan mengangguk. "Benar sekali." Dia kemudian menambahkan. "Dia adalah kekasihku."

Mata Marco melebar kembali mendengar hal itu!

Mencerna perkataan Susan dalam sepersekian detik, lantas tertawa. "Jangan bercanda kamu, Susan," ejeknya menohok. "Pria kampungan ini ... adalah kekasihmu?"

Susan mendengus dingin mendengar perkataan Marco.

Namun, ia tidak mempedulikannya karena ia berpikir dengan ia mengatakan telah mempunyai kekasih kepada Marco, pria itu tidak akan mengejarnya lagi.

Apalagi, ia akan segera menikah dengan Ivan. Lebih tepatnya menikah kontrak!

Marco masih tertawa mengejek. Tak percaya jika pria yang berpakaian sederhana itu adalah kekasihnya Susan. "Lihat lah. Pria kampungan seperti ini yang kamu pilih sebagai kekasih, Susan?"

Sementara Ivan balik menatap Marco dengan santai tanpa terintimidasi.

"Aku tidak peduli dengan penilaianmu terhadap kekasihku, Marco, karena aku tulus mencintainya," jawab Susan sinis. "Jadi, jangan ganggu aku lagi karna aku sudah memiliki kekasih!"

Mendadak, tawa Marco terhenti. Ekspresi wajahnya menjadi buruk.

"Aku tidak percaya kalau dia itu adalah kekasihmu!" elak Marco separuh kesal.

"Ya sudah kalau kamu tidak percaya. Tak masalah. Tak ada untungnya juga bagiku," balas Susan sinis.

Kemudian, Susan beralih menatap Ivan. "Kita lanjut ke ruangan—"

"Coba kau cium dia di sini, di hadapanku, di hadapan semua orang yang ada di sini untuk membuktikan kalau pria kampungan ini benar-benar kekasihmu," potong Marco mendadak yang membuat Susan terperanjat.

Mendapati keterkejutan di wajah Susan, seketika terbit senyum penuh kemenangan di bibir Marco.

Ia yakin jika Susan tidak berani melakukan hal demikian. Menganggap Susan berbohong.

Tak hanya Marco, Ivan sendiri menatap perempuan di sampingnya dengan ragu, seakan bertanya apa dia yakin akan melakukan itu.

Sementara Susan sendiri membeku. Mencium pria rendahan di sampingnya ini? Yang benar saja?!

Tapi, ia tahu tak ada cara lain untuk meyakinkan Marco selain menuruti perintahnya.

Ivan yang tak mau Susan terpengaruh oleh Marco berusaha untuk menyadarkannya, “Nona, tidak seharusnya anda—”

Namun, tindakan Susan selanjutnya justru membuat senyum di bibir Marco mendadak pudar.

Susan justru langsung mendekapkan gundukan miliknya ke arah Ivan dan mencium bibirnya.

Asetnya yang begitu berisi itu bahkan hampir menyembul keluar dari kemeja putihnya.

“No…nona, aku tak bisa bernafas—”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yayat Dedi Mulyana
Ho..ho..asik nih
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 253 (Tamat)

    Tidak disangka, ternyata Susan tidak marah saat Ivan memberitahu perihal ia yang dulu menolak perempuan yang dijodohkan oleh orang tuanya yang tidak lain adalah perempuan yang saat ini menjadi istrinya. Yang mana, hal itu membuat Ivan ribut dengan kedua orang tuanya dan akhirnya Ivan memutuskan pergi dari rumah demi kebebasan. Susan berpikir, tidak ada gunannya ia marah. Toh, dulu, Ivan juga tidak tahu jika yang akan dijodohkan dengannya itu adalah dirinya. Pun kalau seandainya perjodohan itu terjadi, cinta keduanya mungkin tidak akan sedalam seperti sekarang ini. Malahan, kala teringat awal pertemuannya dengan Ivan, rasanya Susan ingin tertawa saja. Memang, benci dan cinta itu beda tipis. Sedangkan Ivan yang mendengar jawaban Susan terang saja lega bukan main. Demikian, kini sudah tidak ada yang dicemaskan lagi. Sudah tidak ada rahasia yang ia sembunyikan dari Susan lagi. Bisa dikatakan, ia telah terbuka sepenuhnya kepada Susan. Begitu sebaliknya. *** Di saat ini, seorang d

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 252

    Pesta besar-besaran yang sebelumnya telah direncanakan oleh keluarga Graha akhirnya digelar! Pesta itu tidak lain adalah bentuk rasa syukur Graha dan Rosalinda atas kembalinya Ivan, pulang-pulang sudah berstatus menikah, ditambah istrinya yang kini sedang mengandung. Jelas saja, kebahagiaan yang tengah dirasakan oleh pasangan konglomerat itu bertambah berkali-kali lipat. Selain itu, Graha dan Rosalinda juga ingin mengenalkan Susan–istrinya Ivan sekaligus menantu mereka berdua–yang kini telah resmi menjadi bagian dari keluarga keduanya kepada semua orang. Malam ini, kediaman keluarga Graha disulap menjadi tempat pesta yang begitu megah. Ada ratusan undangan yang datang dalam acara tersebut. Graha mengundang kerabat, kolega, rekan bisnis dan kenalannya. Kesibukan terlihat sejak tadi di dalam mau pun luar rumah. Tamu-tamu undangan mulai berdatangan. Pelayan hilir mudik membawakan gelas minuman. Tukang pukul berjaga, di tempatkan di setiap sudut ruangan dan beberapa titik. Sementa

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 251

    "Mendekam diri di penjara!!!" Sontak saja, perkataan Rahardian membuat keduanya terkejut bukan main. Di saat yang sama, mereka berdua balik menatap Rahardian sambil menggeleng tidak percaya. Tega sekali Ayahnya memutuskan hal demikian? Alasan Herlambang menggelapkan dana perusahaan sebab ia yang sangat marah dengan Ayahnya yang selalu berpihak kepada Ivan dan Susan. Alih-alih kepada keluarganya. Sebenarnya, Herlambang hanya ingin melampiaskan kemarahannya saja dan untuk mendapat perhatian kembali dari Ayahnya. Namun, tentu saja, apa yang dilakukan oleh Herlambang sangat keterlaluan dan fatal. Bagaimana tidak, kedua orang tuanya Susan sudah bersusah payah membesarkan Malice hingga seperti sekarang ini dan juga Rahardian sudah setengah mati mempertahankannya. Tapi kini Malice malah akan dihancurkan oleh orang dalam? Anggota keluarganya sendiri? Rahardian terang saja tidak akan memaafkannya, sekali pun orang itu adalah anggota keluarganya sendiri! "Aku adalah anak Ayah. Sedang

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 250

    Susan menghela nafas lega mendengar jawaban suaminya, "Aku memang pernah menjalin hubungan dengan pria yang umurnya lebih muda sepertimu, sayang. Tapi, tidak untuk memenuhi hasratku saja. Memangnya aku wanita apaan? Dan aku, sungguhan berpacaran dengannya!" "Kalau kamu ingin bertemu dengannya, aku bisa mempertemukanmu dengannya, sayang. Kamu bisa tanya-tanya supaya lebih percaya–" Belum usai kalimat Susan, Ivan sudah memotongnya lebih dulu. "Tidak usah, sayang. Aku percaya padamu. Setelah apa yang dilakukan tante Irene, bodoh sekali jika aku masih mempercayai ucapannya!" Mendengar itu, Susan tersenyum sembari manggut-mangut, "Terima kasih, sayang." Susan kembali memeluk Ivan dengan begitu erat yang langsung dibalas oleh Ivan. Dan yang terjadi selanjutnya membuat Susan sedikit tersentak! Tiba-tiba, Ivan main melumat bibir Susan seraya kedua tangannya menelusuri setiap lekuk tubuh istrinya. Susan juga tidak mau kalah, ia pun membalas lumatan bibir suaminya. Juga melakukan hal y

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 249

    Semua orang telah beranjak dari pengadilan dan pulang ke rumah masing-masing. Tentu saja, Herlambang, Hesti, Irene dan Rasya pulang dalam keadaan ketakutan luar biasa. Saking ketakutannya, mereka merasa seperti seseorang yang mau menemui ajalnya saja! Bagaimana tidak, mereka akan mendapatkan hukuman dari keluarga yang paling ditakuti di negara Ferania. Baik dari kalangan pebisnis mau pun mafia. Demikian, tamat sudah riwayat mereka! Seketika rencana membalas perbuatan Ivan dan Susan, menghancurkan rumah tangga keduanya, menggugurkan kandungan Susan, lenyap sudah. Jelas, sekarang mereka sudah tidak berani melakukan hal tersebut. Selagi masih ada waktu, mereka tidak henti-hentinya meminta maaf dan memohon ampunan kepada Ivan dan Graha. Namun, keduanya tidak mengubrisnya sama sekali. Mengatakan bahwa sudah terlambat untuk mereka melakukan hal itu, tidak ada kata maaf dan ampunan lagi! Hal tersebut membuat ketakutan yang tengah melanda mereka semakin menggila. Tidak sulit untuk m

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 248

    Mendengar itu, ke empatnya seketika terlonjak! Belum sempat mereka berempat membalas perkataannya, mulut Graha lanjut bicara, "Tidak perlu dijelaskan. Aku sudah tahu semuanya. Aku sudah tahu apa yang dialami oleh Ivan di keluarga kalian. Perlakukan kalian kepadanya dan tentu, setelah ini, kalian akan mendapatkan balasan dariku langsung!" "Tidak hanya anggota keluarganya Susan saja, tapi semua orang yang dulu pernah menghina dan jahat kepada Ivan!" Sontak saja, mendapatkan ancaman menggelegar dari orang paling kaya di negara ini membuat mereka berempat ketakutan hebat! Kini, mereka mulai menerima fakta bahwa Ivan adalah anaknya tuan besar Graha setelah memikirkannya agak lama. Kala teringat dengan apa yang dulu pernah Ivan lakukan yang bagi mereka itu sangat mustahil dan tidak masuk akal, tapi sekarang seakan semuanya terjawab sudah! "Sebenarnya, mengungkapkan identitas asliku kepada kalian semua bukan lah gayaku. Jujur, aku senang bermain-main dengan kalian. Itu sedikit menghib

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 247

    Melihat kedatangan konglomerat yang begitu dihormati itu, membuat semua orang kompak terbeliak kaget sekaligus bertanya-tanya. Kenapa tiba-tiba sang penguasa Ferania itu muncul dan tengah berjalan ke arah mereka? Apakah ada perlu dengan salah satu diantara mereka? Alhasil, semua orang pun buru-buru mengondisikan diri, bersiap menyambut konglomerat tersebut. Sementara Ivan, Susan dan Rahardian saling pandang. Apakah Graha akan ... Seketika semua orang gelagapan saat orang nomor satu itu tiba dan berhenti di hadapan mereka. Demikian, Graha ada urusan dengan salah satu diantara mereka! Kemudian, semua orang kompak membungkuk hormat sembari memuja-muja. Graha sendiri langsung menatap mereka satu persatu dengan tatapan penuh selidik sebelum kemudian pandangannya jatuh kepada Irene. Hal tersebut membuat Irene terlonjak! Kenapa tuan besar Graha menatapku seperti itu?! Alhasil, Irene langsung merasa tidak karuan. Lalu, sebisa mungkin wanita itu mengulas senyum terbaiknya sambil meng

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 246

    Keesokan harinya, persidangan dilanjutkan. Masing-masing dari Irene dan Ivan kembali memberikan keterangan, membantah, menyampaikan keberatan, memberikan alat bukti dan menghadirkan saksi-saksi. Ivan tidak tahan untuk tidak terbahak seraya menggeleng tidak mengerti saat saksi yang dihadirkan Irene memberikan keterangan. Bagaimana tidak, saksi-saksi itu memberikan keterangan palsu! Tidak kah mereka berpikir konsequensi apa yang akan didapatkannya? Kini waktu yang Ivan tunggu-tunggu telah tiba, Irene terpojok sebab alat bukti yang dihadirkan Ivan ke ruang sidang. Melihat kedatangan orang itu, Irene dan pengacaranya terang saja terbelalak! Bukan kah dia ... Lalu, keduanya pun menjadi panik. Bagaimana tidak, orang itu adalah orang suruhan Irene yang mengedit foto dan video viral tersebut. Kenapa Ivan bisa mengetahui dan berhasil menangkapnya? Padahal, Irene sudah membayarnya tinggi dan menyuruhnya untuk pergi jauh-jauh hari. Melihat reaksi Irene juga pengacaranya seperti itu,

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 245

    Persidangan ditunda! Hal itu digunakan oleh Irene dan pengacaranya mencari cara untuk dapat memenangkan kasus ini sebab harus melawan pengacara besar yang disewa Ivan. Demikian, Irene dan pengacaranya menjadi ketar-ketir. Apalagi pengacara yang disewa Ivan belum pernah gagal menangani kasus. Entah bagaimana caranya, selalu saja menang! Ivan sendiri juga sibuk mencari cara, saksi atau pun sesuatu yang bisa digunakan untuk menyerang Irene dan menjatuhkannya. Apalagi setelah mengetahui jika Irene hamil dan mengaku-ngaku bahwa dirinya lah Ayah dari bayi yang sedang dikandungnya. Sementara itu, Susan dan Rahardian cepat-cepat menemui Irene. Keduanya berharap masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Toh, mereka memang keluarga. Miris jika harus lapor polisi dan melalui persidangan. Namun, baik Susan mau pun Rahardian sudah tidak heran jika hal itu terjadi mengingat sikap dan perlakuan Irene selama ini. Sebelumnya, Susan dan Rahardian ingin bukti bahwa Irene memang sungg

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status