Terjebak Bersama Wanita GilaPart 56 : CeramahTuan Marko berdiri dan beranjak dari tempat duduknya. Dia berjalan dengan gontai menuju ruangan Yoppy. Mungkin antara mereka masih butuh bicara empat mata. Tuan Marko masih perlu membimbing dan mengajarinya secara halus agar bisa menyentuh hatinya yang keras itu.Sesampainya di depan pintu ruangan Yoppy, tanpa mengetuk, Tuan Marko mendorong pintu kaca itu. Terlihat Yoppy sedang bersantai dengan ponsel di genggamannya. Yoppy mendengar suara jejak sepatu yang memasuki ruangannya, segera pria itu mendongakkan wajahnya dari layar hape. “Jadi seperti ini pekerjaan kamu di kantor tiap hari? Seperti ini pekerjaan yang kamu mau?” tegur Tuan Marko sambil memasang tampang marahnya. Yoppy meletakkan ponselnya kembali ke dalam saku celana. “Kalau seperti ini pekerjaan kamu, ini sama aja gak ngerubah sifatmu jadi lebih baik lagi. Katanya kamu mau diterima jadi mantunya ayah dokter Winda, tapi disuruh kerja aja gak becus.” Tuan Marko masih mengomeli
Terjebak Bersama Wanita GilaPart 57 : Disamperin MantanMaya mencium tangan Tuan Marko dengan takzim. Tuan Marko terkejut ketika wanita seksi dengan body semok itu menyalaminya. Wanita di hadapan Tuan Marko itu mulutnya melengkung membentuk senyuman. Tuan Marko memalsukan senyumnya pada gadis asing itu.“Kenal kan Om, saya mantan pacarnya Yoppy,” ucap Maya sembari tersenyum seolah merasa bangga sehabis mengucapkan kalimat itu.Yoppy refleks dan langsung bangun dari tempat duduknya. Mata Yoppy melebar. Yoppy mencoba mencubit pahanya sendiri. Rasanya sakit. Ternyata dia sedang tidak bermimpi. Namun, Yoppy masih bergeming dan hanya memerhatikan Maya yang bersikap sok kenal dengan mamanya itu. Yoppy tak menyangka bahwa Maya akan mengaku sebagai mantannya di depan Tuan Marko. Yoppy ingin mencegahnya, tapi sudah terlambat. Tuan Marko hanya mengangguk sambil memandangi Maya dari atas sampai bawah. “Oh, oke. Silakan ngobrol dengan Yoppy. Saya masih ada kerjaan. Saya tinggal dulu, ya.” Tuan
Terjebak Bersama Wanita GilaPart 58 : GodaanKetika kedua bibir insan itu sedang sibuk menikmati permainan di dalam sana, pria bermata cokelat itu tiba-tiba sadar dan sontak saja langsung mendorong tubuh wanita yang di hadapannya. Maya meringis kesakitan karena bagian tubuh belakangnya mengenai sofa dengan kasar. Yoppy tidak peduli dengan Maya yang terlihat sedang merasa kesakitan. “Aw!”Yoppy segera menggeser tubuhnya agak jauh dari gadis itu. Yoppy terlena oleh godaan setan yang berwujud mantan di depannya. Kedua mata Yoppy mengerjap beberapa kali.“Heh, dah gila lo, ya! Ngapain lo deket-deket gue? Pake acara cium-cium gue lagi. Cari kesempatan kan elo?” tuduh Yoppy pada Maya dengan tatapan mata setajam silet.Yoppy menyadari bahwa kejadian tadi adalah karena dia tak bisa mengontrol nafsunya sendiri. Matanya terpesona oleh body yang ditampilkan Maya. Dengan bajunya yang seksi dan dadanya terekspos keluar, membuat jiwa laki-laki Yoppy bangkit. Yoppy juga tadi sudah menahan-nahan un
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 1 : PerkosaanTerdengar gelakan tawa teman-temanku dari balik gudang bekas pabrik sepatu, markas ngumpul kami setiap malam. Aku semakin mempercepat langkah sambil membawa beberapa botol minuman keras serta rokok."Hahaaa, yang gratisan emang enak." Rudi tertawa puas sambil menaikan celananya.Sedangkan Fatur dan Ramlan masih beraksi, mereka bergantian menunggangi seorang wanita tanpa busana yang sudah tak berdaya itu.Aku duduk di samping Rudi, sambil menenggak minuman favorit kami."Cewek mana lagi tuh?" tanyaku sambil menghisap rokok dengan campuran ramunan spesial biar lebih melayang."Hahaaa, pokoknya barang bagus .... " Rudi terkekeh sambil meracik rokoknya.Ramlan dan Fatur melengguh panjang, sepertinya mereka sudah mencapai klimaksnya.Rudi meletakkan botol minumannya, lalu menghampiri sosok tak berdaya itu lagi."Yop, mau gak lo? Buruan!" Rudi melambaikan tangan padaku samb
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 2 : Hamilnya Minah"Minah hancur, Minah hancur, Minah Hancur .... " Anak-anak menyoraki Minah, mereka mengelilingi gadis gila yang sedang menari-nari di pinggir jalan itu."Minah jadi hancur, hancur jadi Minah, hancur ... Minah .... " Nyanyian anak-anak sambil bertepuk tangan di sepanjang jalan membuat Minah kesenangan. Walau dengan kondisi hamil besar, tak ada raut kesusahan di wajahnya. Ia masih saja tertawa riang sambil terus menari.Kulajukan sepeda motor melewati kerumunan itu, entah kenapa juga, aku selalu merasa kasihan jika melihat Minah yang dikerjai banyak orang, baik muda maupun tua. Ah, jangan-jangan aku sudah ketularan gilanya.*******Sore itu, kulihat Rudi cs sedang nongkrong di depan kios minyak di perempatan jalan. Tempat ini memang tongkrongan kami setiap sore. Kuparkirkan motor dan langsung bergabung bersama mereka."Sombong lo, Yop, akhir-akhir ini jarang banget ngumpul ma kita-kita
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 3 : MelahirkanPagi ini, seperti biasa, kupacu sepeda motor menuju pasar. Sebenarnya ia sudah tak bisa disebut pagi, sebab sudah pukul 09.30. Kong Ahlaw pasti bakal memecatku kalau datang ke konter jam segini, tapi mau bagaimana lagi. Kebanyakan minum membuat mataku susah terbuka setiap pagi.Saat hendak berbelok di tikungan, terlihat seseorang sedang duduk di pinggir jalan yang banyak ditumbuhi rumput ilalang. Kuhentikan sepeda motor dan memperjelas penglihatan, barangkali pengaruh mabuk tadi malam belum hilang. Seorang wanita hamil sedang merintih kesakitan sambil memegangi perutnya. Ah, jangan-jangan itu Minah yang mau melahirkan. Pikiranku langsung tertuju pada wanita hamil itu.Segera kuhampiri dia dan berteriak dengan panik, "Minah, lo kenapa?""Aduh, sakit ... tolong!" rintihnya sambil berusaha tersenyum, napasnya terlihat turun naik."Apanya yang sakit? Lo udah mau melahirkan, hah?!"Mau eek, m
Terjebak Cinta Bersmaa Wanita GilaBab 4 : Patah HatiKutuang botol minuman ke gelas lalu menyodorkannya kepada Minah."Minum nih!"Minah memencet hidungnya sambil menggelengkan kepalanya sambil merengek, "Nggak mau! Mau es cendol aja .... ""Eh, gue bilang minum!" Kupaksa meminumkan minuman itu kepada Minah."Woekkk, pahit ... gak enak, gak mau lagi .... " Minah menjauhkan diri dariku lalu memeluk bayinya yang tadi di atas kursi.Aku terbahak melihat Minah ketakutan. Rasain lo, gue bikin mabok lo! Kini kutuangkan segelas lagi untuk bayinya Minah."Nah, ini untuk bayi lo lagi. Siapa namanya?""Eh, jangan! Yoppy, jangan Yoppy .... ""Biar anak lo waras kayak gue dan gak gila kayak elo," ucapku sambil berjalan sempoyongan menuju ke arah Minah yang ngumpet di balik kursi ruang tamu sambil memeluk bayinya yang menangis.Namun, belum sempat aku mendekati Minah dan bayinya, tubuhku sudah keburu ambruk lalu tak sa
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 5 : Om, Minta Duit!Kupandangi Minah yang sedang makan dengan lahabnya, lalu beralih kepada bayinya yang tertidur di atas sopa. Oh iya, masih hidup atau sudah mati nih bayi? Kudekati bayi lusuh itu, keadaannya dan tampilan sangat memprihatinkan. Sungguh malang nasibmu bayi, punya ibu gila seperti Minah.Kudekatkan jari telunjukku ke hidung sang bayi, ingin merasakan hembusan napasnya. Aku tersenyum, ternyata bayi ini masih bernapas."Mama mana, Bik?" tanyaku pada Bik Sumi yang datang menghampiriku."Nyonya, eh Tuan ... Eh," jawabnya dengan tergagap sambil menggaruk kepala. "Lagi keluar, Den, perginya udah dari sore. Mungkin bentar lagi datang," sambung Bik Sumi dengan wajah bingung."Ya sudah. Bik, ke Supermarket gih! Belikan baju buat Minah dan bayi ini," perintahku padanya sambil memijat kepada."Maaf, Den, mereka ini siapa?" Bik Sumi mulai banyak tanya, gue gak suka ini."Anak dan istri gue,"