Share

Ribut Lagi

"Suamiku..."

"Hmm..."

"Apa di sekolah nanti aku juga harus memanggilmu suamiku?" Zahra mencebikkan bibir. Saat ini ia dan Aaro sedang berjalan menuju ke sekolah sambil bergandengan tangan. Memang tempat tinggal mereka tak begitu jauh dari sekolah.

"Apa aku harus kembali pulang dan bekerja di bengkel saja?" Aaro malah balik bertanya membuat Zahra semakin memajukan bibirnya.

"Maksudku... saat di kelas, aku sedang ngajar, apa aku juga harus memanggilmu begitu?"

Aaro tak menjawab. Ia malah menunjuk ke arah sebuah kedai kecil yang menjual bubur ayam. "Sarapan bubur ayam, mau?"

Zahra menghela napas pelan. "Aku tidak lapar," jawabnya pelan. Namun saat dirinya menjawab seperti itu perutnya berbunyi pertanda minta di isi, membuat Zahra malu saja.

Kruuk! kruukk!

Aaro tergelak melihat wajah Zahra yang berubah merah padam karena malu. "Nah, itu lapar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status