Share

Terjebak Cinta CEO Yang Kejam
Terjebak Cinta CEO Yang Kejam
Penulis: Yuni Ayu Izma

Part 1 Penderitaan Ayu

Pagi ini terlihat cerah, tetapi tidak secerah hati Ayu. Disaat Ayu pulang dari sebuah ruangan kafe yang dimana ia bekerja untuk mencari nafkah.

Disana, terlihat seorang pria paruh baya yang sangat familiar dilihatnya sedang duduk bersama seorang pria berpakaian jas hitam dan dijaga ketat oleh kedua bodyguard yang setia berdiri di sebelahnya.

Ayu melangkahkan kakinya menuju tempat itu dan ia bersembunyi di balik pintu. Ia penasaran dengan raut wajah ayahnya tenang berubah menjadi memohon ampun terhadap pria itu. Ia tidak mendengar jelas pembicaraan dari mereka, tetapi Ayu menangkap percakapan terakhir yang menyebut namanya.

Di dalam ruangan kafe VIP

"Tuan Dimetri Albert, bukankah kamu sudah tahu apa hukumannya bagi seorang penghianat sepertimu!" ucap seorang pria berwajah tampan itu dengan santay tetapi penuh penekanan di akhir kalimat.

"Tu-tuan, ampuni aku. Aku berjanji akan menganti semua kerugian perusahaanmu. Tolong beri aku waktu tuan untuk menebus semua hutang piutangku," ucap seorang pria tampan berumur 50 tahun itu,  ia terus memohon di hadapan Kenzo.

"Hahaha..." tawa Kenzo yang terdengar menyeramkan. Dimetri menelan saliva dengan susah payah. Ia berusaha menenangkan dirinya agar dapat berpikir jernih.

"Aku sudah berbaik hati memberikan kepercayaan penuh padamu, tetapi kau salah mengartikan semua kebaikanku dan sengaja memanfaatkan segala kebaikanku,"

Lelaki Kejam itu bernama Kenzo Rihandra merupakan seorang CEO tampan dan berdarah dingin dari perusahaan Rihandra Group. Perusahaan keluarga yang susah payah ia bangun hingga menjadi nomor satu terkaya di dunia dan memiliki banyak cabang perusahaan di setiap negara.

"T-tuan aku mohon, kasihanilah aku. Aku masih memiliki seorang istri dan kedua anak perempuan yang harus saya hidupi.” jawab Dimetri dengan suara terbata-bata tetapi masih bisa didengar dengan jelas.

“Aku tidak mau tahu tentang kelurgamu itu! Yang aku tahu kau sudah berhianat dan seorang penghianat harus mati!” ancam Kenzo dengan senyuman miringnya.

“Apakah kau sudah senang menghabiskan uang ku? Aku sudah menduga hal itu, ternyata kau orang tidak jujur. Sepertinya aku perlu merasa bersenang-senang dulu. Sebelum menjemput ajalmu,” Kenzo menatap remeh di hadapan Dimetri.

Dimetri yang mendengar semua ucapan pria di hadapannya, ia menelan salivanya dengan susah. Dimetri tidak membayangkan bagaimana nantinya ia akan disiksa habis-habisan oleh seorang tuan muda bernama Kenzo Rihandra.

"Jimmy! Bawa pria tua ini ke ruang bawah tanah.” perintah Kenzo kepada sekertaris sekaligus tangan kanannya. 

"Baik Tuan." jawab Jimmy melangkahkan kakinya menuju ke arah Dimetri dan ia menarik paksa tangan Dimetri agar mengikuti langkah kakinya.

Kenzo  memang tidak pernah main-main dengan semua ucapannya. Siapapun yang berani mengusik hidupnya maka ia tidak segan-segan menghabisi nyawanya. Semua sikap kejam dan dingin Ini bukanlah sifat Kenzo yang dulu, semua berubah drastis setelah ia mengalami kejadian beberapa tahun yang lalu.

“Tu-tuan aku mohon, Ak-aku akan melunasi semua hutang piutangku. Aku akan bertanggung jawab dan aku mohon Tuan, jika Tuan tidak percaya dengan ucapan aku maka aku akan menyerahkan salah satu anakku sebagai jaminannya.” Dimetri terus memohon di telapak kaki Kenzo.

Kenzo yang mendengar semua ucapan pria tua di hadapannya, ia sedikit tertarik. Mengapa pria ini dengan mudahnya menyerahkan anaknya untuk dijadikan jaminan dari hutangnya? Mulailah pertanyaan itu muncul di otak kecilnya.

“Apa katamu? Hahaha… Anak mana yang terlahir dari laki-laik kejam sepertimu? Anak sendiri di jadikan jaminan. Ckckck tega sekali, dasar tidak punya hati.” sahut Kenzo.

"Kau jauh lebih kejam Tuan muda!" kata Dimetri dalam hati.

“Tuan, aku akan menunjukkan foto semua anak perempuanku.” Dimetri mengambil ponsel dari saku celananya dan ia membuka ponselnya untuk mencari foto kedua putrinya.

Setelah itu, Dimetri mengarahkan layar ponselnya di depan Kenzo. Foto pertama, Dimetri menunjukkan sebuah foto putri tirinya dan foto kedua adalah putri kandungnya sendiri.

Saat ia melihat foto pertama yang ditunjukkan oleh Dimetri, Kenzo tampak terlihat biasa saja, saat melihat putri tiri dari Dimetri yang memiliki wajah manis dan berambut pirang pendek. Namun, saat ia melihat foto kedua menampilkan seorang wanita cantik yang berhijab merah yang sedang tersenyum manis menatap ke arah layar kamera.

Kenzo yang melihat wanita itu  membuat ia sedikit tertarik. Entah kenapa ia bertekat bulat ingin memiliki perempuan di foto itu. 

“Hm… Sepertinya aku tertarik dengan perempuan berhijab ini, siapa namanya?” tanya Kenzo menunjukkan jari manisnya ke arah layar ponsel Dimetri.

“Namanya Ayu Liyunma, anak pertama saya, Tuan.” jawab Dimetri dengan perasaan hati yang lega.

“Kau harus membawa gadis ini besok di hadapanku, semua persiapan akan diurus oleh Jimmy. Kau? Boleh keluar dari sini!” titah Kenzo.

“Terima kasih banyak Tuan, terima kasih.” Dimetri sangat bersyukur karena nyawanya sudah aman.

“Ingat, jangan pernah bermain-main denganku lagi!” ucap Kenzo tegas dan hal itu membuat Dimetri mulai menegang.

“Aku selalu mengingatnya, Tuan.” sahut Dimetri memberikan senyuman manisnya.

“Kalau begitu saya permisi.” Dimetri pun segera berjalan keluar dari ruangan yang di tempatinya. Untung tuan mudanya mau menerima tawarannya. Jadi, dirinya terbebas dari hutangnya hari ini.

***

Ayu yang bersembunyi di balik pintu ruangan itu, ia mulai mencari tempat lain untuk bersembunyi. Agar ia tidak dipergoki menguping pembicaran antara ayahnya dan pria tersebut. Ayu berjalan menuju meja kosong dan ia mulai menundukkan badan di bawah meja itu. Ia melihat Ayahnya membuka pintu ruangan VIP dan berjalan keluar dari ruangan itu.

“Sepertinya ada yang tidak beres!” kata Ayu pada diri sendiri. Ia pun keluar dari tempat persembunyian dan ia melangkahkan kakinya menuju ruang lift.

“Jimmy! Kau cari tahu semua tentang wanita yang bernama Ayu itu selengkap-lengkapnya.” Titah Kenzo melirik singkat sekertarisnya.

“Baik Tuan,” patuh Jimmy.

Entah apa yang dipikirkan oleh Kenzo, namun, ia memiliki  ide gila untuk direncanakan pada gadis sebagai jaminan dari Dimetri. 

Sementara di sebuah rumah minimalis mewah yang berlantai 1, terlihat seorang wanita berhijab berjalan masuk menuju pintu rumahnya. Baru saja, Ayu berjalan menuju ke arah ruang tamu, ia mendengar suara teriakan dari Ibu tirinya yang memanggil namanya.

“Darimana saja kamu? Sudah jam segini baru pulang, cepat bereskan semua cucian pakaian di belakang rumah. Cepat!" teriak Ibunya bernama Miyana.

“Baik Ma,” ucap Ayu mempercepat langkah kakinya menuju belakang rumah.

Sekarang, Ayu sedang mencuci semua pakaian kotor di belakang rumah. Padahal ada 4 maid yang bisa diperkerjakan membersihkan rumah. Tetapi, Ayu selalu disuruh mengerjakan semua pekerjaan rumah dengan tangan kosongnya. Padahal kan, Ia baru saja pulang kerja dan disuruh mengerjakan semua pekerjaan rumah. Dimanakah hati nurani seorang Ibu terhadap anaknya walaupun Ayu adalah anak tirinya.

“Yang bersih! Jangan ada noda dan Jangan rusak! Kamu disini itu cuma numpang! Jangan mau enaknya saja," ucap Miyana yang berumur sekitar 40 tahun.

“Kamu kalo kerja itu yang benar! Sekalian cuci baju aku juga." lanjut seorang perempuan berambut pendek dengan melemparkan beberapa pakaian di hadapan wanita berhijab yang sedang mencuci tumpukan pakaian.

Perempuan itu bernama Miyana Albert dan Nada Albert. Mereka sedang melihat kinerja dari anak kandung suami Miyana.

“Iya.” hanya itu yang mampu Ayu ucapkan, ia tidak mampu melawan posisi ibu tirinya bersama kakak tirinya yang mempunyai relasi yang kuat.

“Bagaimana dengan kuliah kamu, sayang?” tanya Miyana membelai pucuk kepala anaknya dengan sayang.

“Baik kok Ma. Oh iya, kemarin, temen aku beli ponsel pengeluaran terbaru dan fitur ponselnya canggih banget. Aku mau Ma, masa aku pake ponsel jadul seperti ini.” jawab Nada.

“Ponsel baru? Ya udah ayo kita belanja sekarang dan akan mama belikan semua kebutuhan yang kamu mau,” ucap Miyana menatap anak kandungnya yang berdiri di sebelahnya.

“Oke Mah, aku siap-siap dulu,” ucap Nada tersenyum di hadapan Miyana dan berjalan menuju kamarnya.

“Kamu! Kalo sudah selesai mencuci, kamu siapkan makan malam nanti!” perintah Miyana dan mengikuti langkah kaki anaknya.

Ayu yang mendengar semua ucapan dari Ibu tirinya hanya tersenyum kecut. Ia menahan buliran kristal yang hampir jatuh mengenai wajah cantiknya. Tetapi, masih ditahan dan ia selalu berdoa dalam hati agar dapat ikut dengan Ibu kandungnya yang telah tiada dan ia tidak menerima perlakuan yang adil di rumah ayah kandungnya.

"Tuhan, Kapan semua penderitaan ini akan berakhir dan tergantikan dengan kebahagiaan?" kata Ayu dalam hati.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fajria Ianatul
akhirnya nemu lgi cerita perempuan berhijab
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status