Home / Romansa / Terjebak Cinta CEO Yang Kejam / Part 2 Menuruti Kemauan Ibu Tiri

Share

Part 2 Menuruti Kemauan Ibu Tiri

Author: Yuni Ayu Izma
last update Last Updated: 2021-06-29 12:31:05

Di sebuah mension mewah bermodel klasik Eropa milik seorang pengusaha terkaya nomor satu di dunia tetapi terkenal dingin dan kejam tak berperasaan. Disana, terlihat seorang pria muda yang sedang duduk di ruang kerjanya.

“Permisi Tuan Muda, saya telah menemukan semua berkasnya,” ucap Jimmy seraya berjalan masuk ke dalam ruang kerja Tuan Muda Kenzo.

Kenzo yang sedang menatap pemandangan di luar jendela, ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah tangan kanannya. “Taruh saja di atas meja!” titah Kenzo dengan ekspresi wajah datarnya.

“Baik Tuan,” Jimmy menaruh semua berkas yang dipegangnya menuju di atas meja.

“Pergilah!” usir Kenzo.

Jimmy menghela nafas sejenak dan ia tersenyum manis ke arah Tuan muda Kenzo. “Baik Tuan.” Jimmy membalikkan tubuhnya dan ia melangkahkan kakinya menuju pintu keluar ruangan.

Kenzo menggeserkan kursi kebesarannya agar mendekati meja kerjanya. Ia mengambil sebuah map berwarna merah yang tadi diberikan oleh tangan kanannya. Ia mulai membuka satu persatu lembar pada berkas dan membaca data itu dengan tatapan serius dan teliti. 

“Hm… Sangat menarik,” Kenzo masih fokus membaca secara detail informasi pribadi dari seseorang yang akan menjadi miliknya.

“Pantas saja, pria tua tidak tahu diri itu, tidak merasa bersalah jika ia menjadikan jaminan hutang pada anak perempuannya. Oh ini alasannya! Dasar tidak punya hati.” gumam Kenzo pelan.

Kenzo membuka lembar terakhir yang akan siap ia bacakan. “Apa? Jadi,  selama ini wanita itu pemiliknya? Hahaha… Pantas saja, Ia tidak mau menunjukkan identitasnya pada semua orang dan aku mengerti sekarang.” lanjut Kenzo.

Setelah selesai membaca semua dokumen itu, Kenzo pun semakin tertarik terhadap wanita itu. Kenzo menarik senyuman miringnya khas penjahat kelas kakap sembari melihat foto yang berada di tangannya.

***

“Paket!” ucap seorang pria berpakaian seragam kurir paket mengantarkan pesanan paket bdi hadapan Nada.

“Ayah, Mama, ada paket!” teriak Nada dari arah ruang tamu.

Dimetri dan Miyana berjalan mendekati Nada yang sedang membuka paket yang dibungkus oleh plastik hitam.

“Wah, Gamis syari bagus banget. Ayah, beli ini untuk aku kan? Ayah memang sangat baik, pasti selalu memberikan hal-hal yang menarik untukku. Terima kasih Ayah,” ucap Nada tersenyum manis di depan Dimetri.

“Baju gamis ini bukan buat kamu sayang tapi buat Ayu.” jawab Miyana yang mengetahui apa yang direncanakan oleh suaminya pada anak kandungnya.

“Kok baju gamis ini buat si wanita sialan itu. Sayang banget loh gamisnya kalo dia kenakan di tubuhnya. Mendingan buat aku saja, aku cocok banget mengenakannya karena aku terlahir cantik.” Nada terlihat kesal saat mengetahui gamis syari indah diberikan pada Ayu. Walaupun ia belum mengenakan hijab, tetapi ia tahu betul harga gamisnya ini sangat mahal.

“Tuan Kenzo yang memberikan pada Ayu karena Ayu besok harus bertemu langsung dengannya. Jika, Ayu tidak mengenakan baju gamis syari pemberian Kenzo.  Maka, Ayah akan menerima akibatnya.” jelas Dimetri Panjang lebar di hadapan anak tirinya.

"Sayang, nanti Mama akan belikan baju gamis yang lebih bagus dan pengeluaran model terbaru." tawar Miyana untuk menenangkan Nada yang sedang kesal pada ayahnya.

"Okelah." jawab Nada singkat.

"Ayu! Cepatlah kesini." teriak Miyana terhadap anak tirinya.

Ayu yang sedang berada di dalam kamarnya, ia langsung mengalihkan pandangannya dari kertas yang dipegangnya menuju ke arah pintu kamarnya. Saat ia mendengar namanya dipanggil oleh mama tirinya, Ayu langsung bangkit dari duduknya dan  berlari menuju sumber suara yang sangat dikenalnya.

"Iya, ada apa?" ucap Ayu saat melihat ketiga orang yang sedang berdiri tegap di hadapannya.

"Darimana saja kamu kok lama sekali datang kemari? Jangan tidur terus nanti cepat mati!" bentak Miyana ketus.

Ayu yang mendengar bentakan dari Ibu tirinya  menjadi kaget, Namun, Ia tetap memberi senyuman.  "Maaf Ma." lirih Ayu di hadapan ketiga orang yang sedang berdiri di hadapannya.

"Ambil gamis syar'i ini dan kamu harus kenakan gamis itu saat bertemu besok dengan Tuan muda. Ingat, jaga sikapmu dan jangan malu-maluin saya," ucap Dimetri tegas.

"Ta-tapi  aku..." ucapan Ayu terputus saat mendengar suara perintah dari Ayahnya.

"Perkataan saya ini bersifat perintah dan tidak menerima penolakan! Kamu harus menurut! Sudah waktunya kamu membalas semua kebaikan kami yang selama ini menampung kamu tinggal gratis disini." sambung Miyana dengan tatapan tajam bak elang ke arah Ayu.

Ayu yang melihat itu langsung menundukkan kepalanya, ia sudah tidak kuat untuk menerima semua perbuatan jahat mereka mulutnya terasa bungkam untuk mengatakan ia benar-benar terluka.

“Cepat pergi kamu dari hadapanku, bisa sakit mataku lihat wajah jelekmu,” Miyana mendorong tubuh mungil Ayu agar pergi dari hadapannya.

Ayu yang menerima dorongan tangan dari Miyana. Ia langsung melangkahkan kakinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan  tanpa dasar, ia menjatuhkan buliran kristal saat sampai di dalam kamarnya. Ayu hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar ia tetap tegar menjalani kehidupan kelamnya.

Ayu menatap gamis syari yang terletak di atas kasur kecilnya. cantik banget, itulah yang dinilainya dari model gamis ini.

Ayu menghela nafasnya pelan. “Pasti gamis syari ini harganya sangat mahal. Aku lihat dari segi modelnya trending banget dan pembuatannya mewah banget dan dikategorikan sebagai barang branded kelas atas. ” kata Ayu pada diri sendiri.

“Aku perlu berhenti bekerja di kafe itu dan aku harus mencari pekerjaan yang lebih baik untuk membantu melunasi hutang piutang papa pada Tuan Muda Kenzo."

Sebenarnya, Ayu mengetahui semua model barang yang keterhubungan dengankdengan desain karena itu profesinya sebagai desainer muda.

*Masa Lalu*

“Ayah, lihatlah pengumuman ini aku dapat beasiswa kuliah di jurusan desain di kampus A ,” ucap Ayu dengan wajah bahagia di hadapan Dimetri.

“Ngapai kamu lanjut kuliah, tidakgtidak ada gunanya.Yang adanya nambahin beban   kehidupan saja. Saya sudah berbaik hati mau menyekolahkan kamu dari SD hingga SMA dan itu lebih dari cukup kamu bersyukur pada saya, ” ucap Dimetri tegas saat melihat wajah putri kandungnya tampak terlihat sedihmsedih dengan perkataannya di saat hari kelulusan SMA.

“Iya, benar kata papamu itu, percuma kamu kuliah kalau otak kamu bodoh dan uangnya sayang kalau dibuat mubazir.” Lanjut Ibu tirinya.

“Tapi, aku dapat beasiswa dari kampus jadi tidak usah membayar biaya uang kuliah yang mahal,” ucap Ayu menunduk, ia selalu menginginkan lanjut kuliah di bidang desain.

“Mau ada beasiswa atau gak, tetap sama saja membutuhkan biaya beli buku dan lainnya. Kamu lebih baik menurut saja dan jangan membantah orang tua nanti durhaka doh!” ucap Ibu tirinya.

“Ba-baik ma.” Jawab Ayu pasrah.

"Ma, pa, aku boleh gak lanjut kuliah di kampus A di jurusan kedokteran," ucap Nada dengan suara manja yang telah sampai di ruang tamu.

"Tentu saja boleh, kamu mau jurusan apapun pasti mama sama papa setuju? Hebat banget anak mama mau masuk kuliah jurusan kedokteran. Nanti, mama daftarkan untukmu kuliah di jurusan kedokteran." sahut Miyana dengan tersenyum manis di depan anak kesayangannya.

"Iya, papa setuju dan mendukung atas keinginanmu." Perkataan Dimetri membuat Nada tersenyum puas saat keinginannya kuliah di jurusan kedokteran terkabulkan. 

Berbeda dengan Ayu, ia menatap kecewa di hadapan ketiga orang yang terlihat bahagia di atas penderitaannya. Kehadiran Ayu tak pernah dianggap dan sakit hati yang mendalam yang selalu ia pendam selalu ia jalani dengan lapang dada. Jangan tanyakan apakah ada orang yang tahu bagaimana kisah kehidupan Ayu? Tidak ada yang tahu dan mau tahu karena mereka tidak ingin ikut campur di kehidupan orang lain.

***

"Ayu! Bangun kamu! Dasar pemalas! Bangun gak kamu," ucap Ibu tiri Ayu dengan suara keras di dalam kamar ukuran kecil yang tak layak dihuni. Wanita berparuh baya itu menatap kesal ke arah gadis cantik yang masih setia di alam mimpi.

Hari telah menunjukkan pukul 05.00 pagi, tapi, Ayu tidak kunjung bangun dari tempat tidurnya.

Byurr!

"Kamu enak-enak tidur, Bangun kamu! Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kamu selesaikan! Cepat bangun!" bentak Miyana menatap tajam ke arah Ayu.

Ayu yang tersadar dari tidurnya, ia tampak kaget dengan sikap jahat Miyana.

“Iy-ya Ma.” Jawab Ayu bangun dari tidurnya dan mendapati tatapan tajam dari arah wanita berdiri di hadapannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
blackonix_29
Keluarga tak ada akhlak ini
goodnovel comment avatar
Nuryanti Sprn
ini mah bapaknya ga ada ot*k. masa sama anak sendiri jahat eh sama anak tiri malah baik. dungu kelas kakap nih si bapak
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjebak Cinta CEO Yang Kejam   Part 80 Bukti Cintaku - Tamat

    Kevin merasa tidak suka jika berjalan di tempat keramaian orang. Tubuhnya yang kecil membuat takut jika berjalan di sekumpulan orang dewasa seperti ini. " Keyla mau endong sama Mama ! " potong Keyra sebelum Ayu ingin mengendong Kevin. Anak perempuan itu tampak ingin di gendong juga oleh sang Mama. " Kepin duluan yang di endong ! " " Keyla ! " " Kepinn ! " Dengan melihat di antara kedua anak di hadapannya ingin memperebutkannya membuat Ayu mengalihkan pandangannya pada pria di sampingnya. Kenzo mengerti dengan tatapan mata wanitanya ini, dengan segera ia mendekati kedua anaknya itu. " Sudah - sudah, Mama kalian hari ini menjadi milikku jadi tidak boleh ada yang digendong oleh kalian. Lebih baik kalian meminta gendong sana pada anak buahku di belakang, " ucap Kenzo membuat wajah Keyra dan Kevin menoleh ke arah belakang tubuh Papanya itu. Disana terlihat beberapa bodyguard berbadan besar yang berdiri di belakang Kenzo. Keyra dan Kevin diam menatap Papanya. "Ndak mau! Mau

  • Terjebak Cinta CEO Yang Kejam   Part 79 Pulang Kampung

    Di pagi harinya, Ayu sudah bersiap dengan membawa kopernya. Ya! sekarang dia akan kembali ke jogyakarta untuk mengurus beberapa pekerjaan, kemarin juga saat itu sudah mengizinkan dirinya jadi Ayu memutuskan untuk pergi hari ini bersama kedua anaknya. " Yee pulang ! " ucap Keyra merasa senang. Mereka sekarang berada di kamar milik Kenzo. Kedua anaknya itu memang tidur disini karna Keyra menginginkan tidur dengan sang papa dan alhasil mereka berempat tidur di kamar ini. " Papa ikut Ma ? " tanya Kevin yang sedang duduk di pinggir kasur tidur. Ayu mengangguk pelan, sebenarnya ia tidak ingin Kenzo ikut ke sana tapi tetap kekeh ingin ikut beralasan sebagai bulan madu mereka. " Sudah siap semuanya ? " tanya seseorang di belakang Ayu.Mendengar perkataan itu Ayu langsung membalikkan tubuhnya dan melihat asal suara di belakangnya. " Hm. " gumam Ayu mengiyakan ucapan Kenzo. Kenzo sudah siap dengan pakaian formalnya, terlihat senyuman hangat tercetak di wajah dingin itu. Ayu ikut terseny

  • Terjebak Cinta CEO Yang Kejam   Part 78 Lima Ponsel Mahal?

    " Ck ! Kau fokus sekali menonton berita tak bermutu itu, " ucap Kenzo sambil menatap wanita duduk di sampingnya yang nampak fokus menatap Televisi. Ayu hanya diam, ia menekan remot televisi di tangannya dengan asal. Kenzo yang merasa diabaikan itu menatap kesal pada wanitanya. " Kau masih marah padaku?" tanya Kenzo membuat Ayu hanya menatap sekilas ke arahnya lalu kembali fokus pada televisi di hadapannya. " Ck ! Aku tidak suka diabaikan ! " ucap Kenzo tajam saat menatap Ayu tapi ya ampun wanita itu tetap diam tak bergeming. " Huh ! Membosankan sekali siarannya, tidak ada yang bagus, " ucap Ayu dengan mematikan televisi di hadapannya dan bangkit dari duduknya. Sebelum Ayu melangkah pergi dari Kenzo, Kenzo terlebih dahulu mencekal tangan wanitanya. " Kau mau kemana ? " Ayu menghentikan langkah kakinya dan menghempaskan tangan yang di pegang oleh Kenzo agar tangan Kenzo terlepas darinya. " Ke kamar. " setelah tangan Kenzo terlepas darinya, Ayu kembali melangkah pergi menu

  • Terjebak Cinta CEO Yang Kejam   Part 77 Ayu Kesal Dengan Cemburu Kenzo

    Ayu yang masih teringat perkataan Rena barusan. Di dalam hati, ia menyayangkan sikap Rena, apa Rena tega memisahkan ibu dari anaknya ? Mengapa Rena selalu seperti ini ? " Maaf, sa - saya tidak mau uang itu Nyonya, saya tidak mau berpisah dengan anak saya apalagi bercerai sama Kenzo, " ucap Ayu dengan pelan saat mengatakan kata terakhir itu. Rena berdecak sebal dengan menatap menantu di hadapannya dengan tatapan meremehkan. " Mengapa ? Uangnya kurang ? sebutin saja mau berapa nanti saya tinggal tranfer uangnya. " " Saya yang melahirkan mereka, seberapa besar uang yang nyonya berikan tidak akan membuat keputusan saya berubah. " sahut Ayu mencoba untuk tetap tenang di Rena hati ia sudah emosi dengan sikap Lia yang terus meremehkannya. " Saya tahu kalau saya bukan dari kalangan atas, saya juga tahu status saya jauh dengan Nyonya maupun Kenzo. " " Uang bukan segalanya Nyonya, memang hidup perlu uang tapi tak semuanya harus dibayar dengan uang termasuk kebahagiaan. " Ayu menghe

  • Terjebak Cinta CEO Yang Kejam   Part 76 Tawaran 100 Juta

    " Sudah. " jawab Ayu dengan singkat dan mengiyakan pertanyaan suaminya tadi. kenzo memperhatikan pandangannya kepada para pengikutnya yang sekarang malahan dengan dunia mereka. Melihat wajah tenang dari kevin dan Keyra, Kenzo pun kembali menatap wanitanya. " Kita pulang sekarang, " ucap Kenzo dengan dingin. Ya , hari sudah mulai petang jadi sudah waktunya mereka pulang dari kantor. Dengan cepat Ayu mengangguk dan bangkit dari sofanya. " Kita pulang yuk ? " Ayu menatap Kevin dan Keyra yang hanya diam dengan ekspresi wajah polosnya tapi tak lama kedua anak itu pun turun dari sofanya masing - masing dan berjalan menuju pintu keluar ruangan ini. Ayu yang melihat itu langsung mengikuti kedua anaknya agar tidak kabur seperti tadi. Ia hanya takut terjadi apa - apa lagi pada Kevin dan Keyra. Sebelum keluar dari pintu, Ayu terlebih dahulu menghentikan langkah kaki kedua anaknya dan menatap mereka sekarang berdiri di hadapannya. "Keyra sama Kevin mau digendong?" tanya Ayu dengan te

  • Terjebak Cinta CEO Yang Kejam   Part 75 Ayu Terkejut

    " Itu memang wanitaku, bodoh ! " Kenzo mendekat ke arah Ayu dan duduk di samping wanita itu kembali. Orang yang masuk tadi masih menatap kedua orang di hadapannya dengan pandangan tak percaya. " Kakak ipar ? " Miko berjalan mendekat ke Ayu dengan kedua tangan yang ingin memeluknya sebelum memeluk Ayu.Kenzo berjalan terlebih dahulu mencegahnya. " Hei ! Berani - beraninya kau ingin memeluk wanitaku ! " tajam Kenzo menatap temannya dengan penuh dendam membuat Miko mengurungkan niatnya untuk memeluk wanita yang disebut kakak ipar olehnya . " Ck ! Aku hanya ingin melepas rindu dengannya, memeluk saja tidak boleh. " Miko menatap Kenzo tak kalah tajamnya. " Dasar posesif. " gumamnya kecil agar tidak mendengar pria di hadapannya." Cari saja wanita lain untuk kau peluk ! " ujar Kenzo membuat Miko menekkukan wajahnya dan ikut duduk di sofa yang berada di samping teman Kenzo. " Aku ini hanya menyukai adikmu tapi Lia menolakku hiks, menolak rasa sakit hati ku ini, " ucap Miko dengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status