Share

15 > Tega

"Gue beneran takut, Aldevan tadi persis banget kayak harimau kelaparan. Gue sempet bergidik ngeri deh jadinya. Padahal gue cuma becanda. Tuh cowok baperan amat." Itu suara Mery, dia sudah berulang kali menetralkan rasa takutnya pada Aldevan. Salah satunya dengan menceritakan kejaAldevan di kantin tadi pada Raya dan Tasya.

Soal kedua sahabatnya sedang absen hanyalah kebohongan, Mery sengaja melakukan itu agar dia bisa pulang bareng Aldevan.

Tidak ada alasan khusus sebenarnya, Mery hanya ingin mengusili Aldevan. Itu saja. Entah kenapa sikap dingin cowok itu membuatnya semakin gencar menjahili Aldevan.

"Becanda sih becanda, mungkin ucapan lo itu keterlaluan banget kali bagi dia," kata Tasya. Dia mempoles cat kuku berwarna ungu. "Kadang cowok juga nggak suka dibecandain ampe segitunya. Toh, lo juga bisa liat, kan Aldevan itu murid baik-baik?"

Mery menggangguk paham.

"Jadi, dia nggak pernah ngelakuin itu kan sama lo?" tanya Raya. "Kalo pernah, gima

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status