Share

54 > Biang Lala

"Pacar takuttt," rengek Mery, suaranya nyaris lenyap oleh mesin biang lala yang mulai menyala. Memeluk Aldevan dari samping dan menenggelamkan wajah di dada cowok itu.

"Shtt, lo gak perlu takut, ada gue. Atau lo tutup mata silahkan," kata Aldevan, dia menarik tangan Mery agar memeluknya erat.

Mery mendongak lalu menatap Aldevan. "Kalo tutup mata gimana mau liat pemandangan indah di atas? Pengen lihat pohon tinggi, awan, burung-burung terbang," ujar Mery, dia mendadak cemberut sekaligus takut.

"Ya sudah, lo liat muka gue aja, lebih enak dipandang daripada burung sama awan," goda Aldevan.

Mery tersenyum geli, sejenak rasa takutnya menghilang karena gombalan Aldevan tadi. Sayangnya, memandang wajah Aldevan berlama-lama sama saja dengan mempercepat degup jantungnya.

Mesin masih menyala, satu demi satu pengunjung memenuhi tiap box biang lala, sementara Mery masih saja memeluknya dengan gemetar.

"Sekarang pilih mana? Liat muka gue atau liat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status