Share

3

"Keysha!"

"Lo kok tau gue di sini, nguntitin gue ya, lo?" Tuduh Keysha.

"Enak aja, gue sunatin mulut lo baru tau rasa." Balas orang itu.

"Terus apa? Udah deh ngaku aja."

"Gue gak sengaja lewat sini, eh...malah lihat gembel dipinggir jalan, kan kasihan gue."

"Apa lo bilang? Gue gembel pingir jalan?" Tanyanya dengan marah.

"Ikut gue yuk!" Ucap orang itu tiba-tiba.

"Ogah ah, palingan lo ngajakin gue nemenin lo potong rambut."

"Beneran gak mau? Entar lo nyesel, nangis-nangis gak bisa ketemu gue."

"Emang lo mau kemana, alam kubur?"

"Mau gak nih, besok gue udah gak ada di sini loh?"

"Lo ngomong apa, sih?"

"Makannya ayo ikut gue." Ucapnya sambil menarik tangan Keysha, kemudian mendudukannya di kursi sebelah pengemudi.

Tiga puluh menit membelah jalan, kini mereka sampai di salah satu cafe langganan mereka.

"Ohh...lo ngajakin gue nongkrong. Gue pesen minum aja kayak biasa, habis makan gue tadi di rumah." Ucap Keysha setelah mendudukkan bokongnya.

Tak lama kemudian seorang pelayan menghampiri meja mereka. "Capucinonya empat." Ucap orang yang bersama Kesya dan pelayan itu pun mencatat pesanan.

"Buset serakah amat lo." Ejek Keysha.

"Buat Kevin sama Riski. Bentar lagi mereka kesini."

Keysha pun menganggukan kepalanya dan tak lama kemudian dua orang laki-laki menghampiri mereka, beserta seorang pelayan yang mengantarkan pesanan.

"Karena udah kumpul, gue mau ngomong serius nih." Ucap orang yang sedari tadi bersama Keysha.

"Alhamdulillah kalau lo nyadar gak pernah serius." Ledek orang yang bernama Riski.

Takkk...

Balasnya tak terima kemudian menjitak kepala Riski. "Lemes banget mulut lo." Ucapnya kemudian.

"Ngomong apa sih, buruan kalau mau ngomong. Gue masih ada urusan nih." Balas Keysha.

"Sok sibuk lo kayak pengemis, eh...pejabat." Ledek Riski.

"Gue mau pindah ke luar negri." Ucap orang yang tadi mengajak mereka kumpul tempat itu.

"What?" Balas Riski.

"Bercanda lo gak lucu." Balas Keysha.

"Kesambet di mana lo?" Balas Kevin.

"Gini nih orang ganteng kalau lagi ngomong serius malah disangkanya lagi bercanda. Gue, Darrel Adelard mengumpulkan para sahabatnya di kafe ASA, cafe yang kita dirikan satu tahun yang lalu ini. Mau ngucapin maaf yang sebesar-besarnya karena telah melanggar janji buat ngelanjutin satu kampus bareng." Ucap Darrel panjang lebar dan tersenyum lebar.

"Lo kok gitu sih Rel, gak asyik lo." Balas Keysha kemudian beranjak dari tempat duduknya.

"Maaf, Key." Ucap Darel sambil menarik tangan Keysha, kemudian memeluknya.

Keysha pun menangis dalam pelukan Darrel, hingga dirasa sudah tenang, dia pun melepaskan pelukan itu dan kembali di tempat duduknya.

"Lo mau ke negara mana Rel?" Tanya Riski.

"Inggris." Balas Darel.

"Kapan berangkat?" Sahut Kevin.

"Entar malam." Balas Darrel dan membuat ketiga sahabatnya terkejut. "Maaf mendadak." Ucap Darrel lagi.

"Terus lo gak datang dong ke acara gue, gue mau ni--" Ucap Keysha terpotong.

"Mau apa Key?" Tanya Kevin.

"Iya Key, lo mau ngadain acara apaan?" Tanya Riski.

"Ehh...itu g...gue...ahh lupain deh." Jawab Keysha gugup.

"Aneh." Balas Riski dan Kevin bersamaan.

"Kalian baru nyadar kalau Keysha emang suka aneh orangnya. Ke mana aja kalian selama ini?" Sahut Darel, kemudian mengacak pelan rambut Keysha.

"Gue tau Sha, kalau lo mau nikah. Sorry bukannya gak mau datang, tapi takut gak kuat lihatnya. Makanya gue pindah luar negeri." Ucap lanjut Darel dalam hati.

"Berangkat jam berapa lo, Rel. Entar gue ikut anterin?" Tanya Keysha.

"Iya, Rel?" Sambung Kevin dan Riski tak sengaja bersamaan.

"Gak usah, gue berangkatnya jam setengah satu malam." Balas Darrel.

"Oke gue anterin." Jawab Kevin, Riski dan juga Keysha bersamaan.

"Kompak bener, udah kayak murid TK aja kalian. Gue bilang gak usah, ya gak usah. Kalau kalian ikut nganterin, gue pulangnya entaran kalau lulus, kalau kalian gak ikut nganterin, gue pulang tiap ada libur." Ancam Darel yang tak ingin merepotkan sahabatya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status