Share

2

Author: Fadikaaa
last update Last Updated: 2021-11-04 00:22:10

"Om bukain pintunya! Ngapain dikunci sih." Ucap Keysha kesal, tapi tak mendapatkan sahutan dari orang yang diajaknya bicara, karena orang itu kini sedang menerima panggilan.

"Om." Panggil Keysha lagi dan hasilnya tetep sama.

Keysha yang sebal pun menolehkan kepalanya menghadap keluar jendela dengan bibir yang dimonyongkan.

"Keysha."

Mendengar namanya dipanggil Keysha pun menoleh. "Kok, Om, tau nama gue?" Tanya Keysha heran.

"Tadi kan, kamu nyebutin nama kamu terus." Balas orang itu.

"Ehh... Iya juga ya, kenapa lagi, Om? Bukain dong pintunya, bayarnya nanti minta mama aja, ya, Om, Keysha gak punya uang soalnya."

"Maaf ya gak bisa nemenin, ada rapat dadakan."

"Gak nyambung, Om."

"Ya udah ntar disambungin."

"Terserah Om lah, ngapain bilang sama Keysha."

"Nanti pulangnya dijemput sopir saya."

"Om ngomong apaan sih, Keysha gak ngerti. Udah deh Om, buruan bukain!"

Pintu mobil pun terbuka dan Keysha buru-buru keluar dari mobil itu, lalu masuk kedalam butik itu.

Seorang wanita paruh baya pun menghampirinya. "Mbak Keysha, ya?" Tanyanya.

"I...iya, Tante." Balas Keysha gugup.

"Kamu sendiri ke sini?"

"Iya, Tante."

"Daffin, ya bener-bener. Kerjaan mulu yang dipikirin. Maafin ponakan Tante, ya, Keysha."

"Daffin siapa, Tante?"

"Daffin calon suami kamu, keponakan tante. Kemarin sih udah ke sini sendirian, buat nyobain bajunya. Kenapa Keysha gak bareng aja kemarin?"

"Ehh...it...itu anu tante Key...Keysha gak tau." Balas Keysha bingung harus menjawab apa.

"Ya udah yuk cobain bajunya langsung aja!" Ajak orang itu dan Keysha pun membuntutinya menuju ke sebuah ruangan.

"Ini bajunya Keysha, silahkan dicoba!" Suruhnya, sambil memberikan sebuah gaun panjang berwarna putih yang menjuntai ke lantai.

"Gak ada model yang simpel aja ya tante, atau yang celana aja?" Tanya Keysha yang mengundang tawa wanita paruh baya didepannya.

"Kamu itu lucu banget, kalau celana ya, nanti kamu dikira mempelai prianya."

"Iya juga sih,” Ucapnya sambil menggaruk pelipisnya. “Ya udah, Tan.  Keysha cobain dulu bajunya." Ucap Keysha kemudian masuk ke ruang ganti.

"Mbak, tolong ini dibantu buat makai bajunya!" Ucap Tante itu kepada salah satu pegawainya.

"Eh, gak usah, Tante. Keysha bisa sendiri, kok." Balas Keysha menolak.

"Gaun itu ribet, nanti kamu kesusahan. Biar dibantu pegawai saya, ya?"

Keysha pun akhirnya menganggukkan kepalanya. Dua menit kemudian, dia keluar dengan menggunakan gaun yang melekat elok di tubuhnya.

"Cantik banget kamu, Keysha." Puji pemilik butik itu.

Keysha pun tersenyum. "Makasih, Tante." Balasnya kemudian.

"Nyaman gak, atau mau nyoba yang lain?"

"Ehh...ini aja Tante, Keysha suka yang ini." Balas Keysha yang sebenarnya ogahan mencoba baju yang menurutnya sangat ribet ini. Apalagi untuk ganti berulang-ulang.

"Pinter berarti keponakan Tante milihnya."

"Maksudnya, Tante?"

"Iya, baju ini Daffin yang milihin. Pinter banget dia tau aja kalau calon istrinya langsung suka.

Keysha yang mendengar itu pun tersenyum canggung. "Ya udah Tante, Keysha pamit, ya."

"Oke, hati-hati."

Setelah keluar dari sana, Keysha clingak-clinguk mencari seseorang. "Mana ya, yang jemput Keysha, kata om tadi supirnya bakalan jemput Keysha tapi kok gak ada yang keliatan jadi supir sih." Gumamnya.

"Naik taksi aja lah, entar kalau nyampe rumah biar mama yang bayar." Putusnya, lalu mencari taksi.

Sepuluh menit menunggu tak ada satupun taksi yang lewat, hingga tiba-tiba seseorang memanggil namanya.

"Keysha."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terjebak Cinta Dosen Galak   21

    "Cuma tidur doang, kan, Pak?" Cicit Keysha sambil memainkan beberapa jarinya.“iya. Kenapa? Gak mau ya udah.”Dengan terpaksa, Keysha ikut membaringkan tubuhnya di samping Daffin. Ini adalah kali pertamanya dia berada seranjang dengan manusia yang berbeda kelamin dengannya. Rasa gugup datang menghampirinya, Keysha pun terbaring lurus menghadap ke atas dengan tubuhnya yang kaku dan tidak berani bergerak sama sekali.“Gak usah gugup gitu. Saya lagi sakit, jadi gak mungkin apa-apain kamu.” Ucap seseorang di sebelahnya sambil menarik dirinya mendekat, setelah itu sebuah tangan melingkar dipinggang rampingnya.Keysha tercekat, bahkan untuk bernapas saja dia tidak berani, alhasil dia benar-benar menahan napasnya beberapa detik. “Napas, Key.” Ucap seseorang disebelahnya lagi, seolah tau apa yang sedang ia rasakan. Padahal penyebabnya adalah orang itu sendiri.“P…Pak, harus banget, ya, kayak gini?” cicitnya sangat pelan. Merasa takut dan tak nyaman dengan posisinya sekarang.“Maaf, kalau kamu

  • Terjebak Cinta Dosen Galak   Bukan Bagian Cerita

    Halo!!! Hehe, maaf, ya. Baru bisa nerusin cerita ini. Padahal dapat kontraknya udah dari bulan November, tapi kemarin-kemarin emang sibuk banget, jadi gak sempet buat megang cerita ini. Mulai sekarang, aku usahain buat update cerita ini secara berkala. Gak janji bisa update rutin teratur, tapi aku usahain buat bisa minimal update tiap minggunya. Terima kasih, ya, buat yang udah mau baca atau bahkan nunggu ceritaku ini ") Oh, ya, aku mau kenalan dong sama kalian, boleh gak? Komen di bawah, ya! Buat yang mau tau akun media sosialku, aku tulis di bawah ini, ya I*******m: @flhfrds_ Twitter: @pecanduimpian_ W*****d: @fadikaaa Bye-bye readers.See you next chapters. Salam tulus penulis Fadikaaa

  • Terjebak Cinta Dosen Galak   20

    “Hehe, minta ya, Pak. Laper banget, nih!” Ucap seseorang yang tadi dicarinya. Rasa laparnya menguap begitu saja, Daffin pun segera beranjak dari tempat itu. Berjalan menuju di mana kamarnya berada. Sesampainya di sana ia langsung membersihkan dirinya di kamar mandi. Tak butuh waktu lama, sepuluh menit berkutat dengan barang-barang yang berada di sini, kini tubuhnya kembali segar. Rasa kantuk menghampirinya, dengan segera ia membaringkan tubuh lelahnya di kasur empuknya. Perlahan-lahan dia memejamkan matanya, hingga akhirnya benar-benar masuk ke dalam alam mimpi. Melupakan gejolak perutnya yang sebenarnya berdemo meminta di isi. Tak peduli jika hari esok ia akan terbangun dengan rasa sakit. *** Pagi masih buta, tetapi Keysha telah meyelesaikan masakannya. Kini dia tengah memindahkan beberapa makanan itu menuju meja makan. Senyum puas terpatri di wajah cantiknya. Dengan segera dia kembali ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai, dia berjalan menuju kamar sebelah un

  • Terjebak Cinta Dosen Galak   19

    Kaki kecilnya terus melangkah menuju parkiran. Lalu terduduk disalah satu kursi yang berada di sana. Tangan mungilnya mengotak atik handphone mencari kontak sahabatnya. Riski Woi gue di parkiran Buruan sini Bentar Ngabisin makanan gue dulu Si Kevin juga lagi ke toilet Oke Buruan tapi Gue tungguin Awas aja kalo lama Baik ndoro ayu Setelah menghubungi sahabatnya, dia kembali menyimpan ponselnya. Dia hanya duduk melamun sambil melihat area sekitar parkiran, dengan orang-orang yang berlalulalang mengeluarkan

  • Terjebak Cinta Dosen Galak   18

    “Enak-enak, pala lu enak.” Sahut seseorang kemudian menonyor kepalanya dengan lumayan keras.“Arhhhhh. Sakit bangsat.” Umpatnya, kemudian meraih tangan itu, lalu memintingnya. “Shhh. Sakit, Key, sakit.” Adu orang itu.“APA?” balas Keysha galak.“Iya, iya. Ampun, Key.”Keysha pun melepaskan tangan itu. “Ngapain lu di sini, diusir juga?” tanyanya.“Bukan.”“Terus?”“Ijin ke toilet tadi, terus kaki gue malah minta jalan ke sini.” Jawab orang itu kemudian mencomot tahu mercon setan milik Keysha.Sang pemilik makanan yang melihat itu, lantas memelototkan matanya. “Taruh balik!” suruhnya.“Elah, Key. Minta satu doang juga.”“Gak boleh. Taruh balik buru atau lo mau ganti dua kali lipatnya?”“Buset, pelit amat, Mbak. Iya, iya ini mau naruh lagi.”“Balik sono!”“Dih, siapa lu nyuruh-nyuruh. Ogah gue.”“RISKI BALIK! GUE LAGI GAK MAU DIGANGGU.”“Sapa juga yang mau ganggu lu. Gue juga lapar mau makan. MANG PESEN SOTO AYAM DUA MANGKUK.”“Siap, Mas.” Balas sang pemilik warung.“DIH, SERAKAH AMAT

  • Terjebak Cinta Dosen Galak   17

    Hembusan udara dingin bercampur hangatnya secarik cahaya dari ufuk timur membuat Keysha mulai terusik. Namun, bukannya terbangun dia justru menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.Tanpa disadari, waktu terus bergulir detik demi detik. Hingga kesadaran sepenuhnya terkumpul pada saat jarum jam menunjukkan pukul delapan kurang seperempat menit."Euughhhh," Matanya mulai mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk dan seketika terbuka lebar-lebar saat pandangannya berhenti di jam dinding yang tertempel di tembok kamarnya."WHAT, GUE TELAT." Pekiknya, kemudian buru-buru bangun dan berjalan gontai menuju kamar mandi. Sepuluh menit berada di dalam sana, Keysha pun keluar setelahnya.Hanya dengan mengenakan setelan baju kaos pendek putih yang dipadukan dengan hem kotak-kotak dan celana jeans panjang, Keysha siap berangkat. Dia berjalan menuruni tangga rumahnya menuju garasi mobil.Keysha berusaha menyalakan mesin mobilnya berkali-kali, tetapi tak berhasil. Hingga dia tersadar jika m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status