Share

Dikira depresi

Kalandra sesekali mengecup pucuk kepala Naraya. Mereka kini duduk di sofa dan Kalandra memeluk Naraya dari belakang, seolah tidak ingin melepas karena takut kehilangan.

“Maaf jika aku egois hingga akhirnya membuatmu seperti ini, Ra.” Kalandra kembali mencium pucuk kepala Naraya setelah mengucapkan kalimat itu.

“Jangan membahas itu lagi, Al. Aku benar-benar sudah tidak mempermasalahkan, ini yang aku takutkan darimu. Aku tidak ingin menjadi bebanmu karena rasa bersalah itu,” ujar Naraya sambil merasakan pelukan hangat pemuda itu.

Kalandra akhirnya tidak membahas lagi masalah itu, tapi pikirannya juga masih terbayang-bayang saat Kenan mencium Naraya.

“Tapi, bagaimana bisa kamu berciuman dengan Kenan agar membuatku salah paham?” tanya Kalandra penasaran dan juga cemburu.

Naraya tersenyum mendengar pertanyaan Kalandra. Dia bangun dari pelukan pemuda itu, menyentuh lengan Kalandra dan meraba hingga ke wajah pemuda itu.

Kalandra terus menatap, kini ada rasa menyesal karena Naraya tidak bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
nah gitu dong al..jgn benci lagi ma kenan..dia udh mau mengalah biar kamu & naraya bisa bersama... tenang mama...al gpp ko...dia lagi bahagia,bukan depresi ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status