Share

Takut memengaruhi

Kalandra begitu murka saat mendengar ucapan Stella, tidak tahu kenapa wanita itu harus berkata demikian. Kalandra tidak bisa diam saja mendengar ucapan Stella yang akan memengaruhi pikiran Naraya, hingga langsung berbalik dan saling berhadapan dengan Stella.

“Al, sudah abaikan.” Naraya menahan lengan Kalandra.

“Jaga bicaramu!” Kalandra sangat murka, hingga menunjuk wajah Stella dengan urat leher yang tampak jelas karena menahan amarahnya.

“Aku hanya bicara fakta, Al. Apa kamu sebenarnya memang sedang ingin membodohi wanita buta itu.” Stella tidak takut sama sekali dengan kemarahan Kalandra, hingga terus saja menghina Naraya.

Stella dulu ditolak mentah-mentah saat mengutarakan cinta ke Kalandra, lalu bagaimana bisa sekarang Kalandra malah memilih wanita buta, daripada dirinya yang sempurna. Semua itu terasa tidak masuk akal untuk Stella.

“Al, sudah. Kita pergi saja.” Naraya kembali membujuk agar Kalandra tidak terpancing emosi. Dia sampai menggenggam erat telapak tangan pemuda itu.

Pen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status