Share

Bab 154 Makan Siang Bersama

Kedua wartawan tadi akhirnya berlalu dari sana, dan membuat Risa yang menyadari situasi menegangkan itu menghela napas berat dalam pelukan Shouhei.

“Risa Abdullah, kamu tidak bisa pergi dariku. Bagaimana bisa kamu berkata akan resign kalau perjanjian di antara kita lebih kuat daripada pernikahan mana pun? Jangan ulangi lagi,” sindir Shouhei dingin, tersenyum licik sangat tampan seraya mengelus sudut bibir Risa dengan sangat lembut.

Risa memuram pucat mendengar ancaman darinya.

Benar juga.

Dia hampir lupa dengan jeratan kontrak sialan itu! Bagaimana dia bisa membayar semua hutangnya tanpa memberitahu Adnan dan keluarganya? Apalagi ada syarat tidak masuk akal di dalamnya?

Seketika saja hawa dingin menusuknya dari segala arah. Tega sekali dia mengungkitnya saat ini!

Sekalipun Shouhei adalah pria yang sangat dicintainya, tapi dia adalah pria berbahaya yang menakutkan. Jika dia sedang baik, maka akan sangat baik kepadanya. Kalau sebaliknya...?

Memikirkannya saja, Risa tidak berani sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status