Share

Bab 155 Pernikahan Kilat

Risa Abdullah sebenarnya tidak ingin datang ke tempat kerja hari ini, tapi menurut saran Adnan ketika mereka makan bersama kemarin, sebaiknya dia menjelaskan banyak hal kepada rekan kerjanya daripada menghindar terus-menerus.

“Hari ini aku akan melapaskanmu atas belas kasihku. Tapi, mulai besok, kamu harus lebih patuh kepadaku.”

Helaan napas Risa terdengar berat ketika kakinya melangkah menyusuri trotoar menuju gedung tinggi di depannya.

Dia teringat kalimat ancaman super dingin dari Shouhei melalui sambungan telepon. Tepat ketika Risa sudah berada di mobil Adnan usai mereka berempat berpisah dari tempat mereka makan bersama.

“Oh, Tuhan... aku tidak mau terlihat di mana pun. Kakiku rasanya berat sekali,” keluhnya dengan wajah muram dan lesu, merasa mulai sesak napas jika harus berhadapan dengan rekan kerjanya di ruangan yang sama. Dia pasti akan mendapat berbagai macam pertanyaan tanpa henti.

Hal yang paling ingin dihindarinya adalah Bu Sari. Wanita itu pasti akan menempel kepadan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status