Share

Malam Pertama

last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-12 19:00:27

Nazharina mengangguk dan meraih tangan Arian, jari mereka saling mengunci alami.

Di ruang musik yang remang-remang, hanya lampu meja yang menyala. Di sana, piano tua milik Erina masih berdiri megah di sudut ruangan.

Arian duduk di bangku piano, dan mulai memainkan nada-nada lembut. Satu lagu lama yang pernah mereka dengar saat hujan turun deras bertahun lalu. Nada-nada itu menari pelan di udara, mengisi ruang antara mereka yang kian sempit.

Nazharina mendekat, berdiri di sampingnya, lalu perlahan duduk di samping Arian. Jarak mereka sangat dekat. Hanya sehela napas.

Lagu selesai. Tapi suasana masih menggantung.

Nazharina menoleh perlahan, dan saat tatapan mereka bertemu, waktu seolah berhenti. Ia mendekat, mencium bibir Arian pelan—tanpa ragu, tanpa penjelasan.

Ciuman itu lembut, lalu memanas dalam sekejap. Jemari Arian bergerak ke lehernya, menarik Nazharina lebih dekat. Lidah mereka bertemu, saling melilit dengan gairah yang tak lagi bisa dibendung.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Tak Bisa Lepas

    “Bagaimana kalau aku hamil?”“Kalau kau hamil,” katanya akhirnya, “aku akan bertanggung jawab. Karena memang itu sudah seharusnya.”Nazharina menyipitkan mata. “Seperti apa bentuk tanggung jawab itu?”Arian terdiam lagi. Kata-kata yang ingin ia ucapkan terlalu besar untuk keluar begitu saja. Ia ingin melamar Nazharina, tentu saja. Tapi bukan seperti ini. Ia ingin momen yang layak, waktu yang tepat, dan—yang terpenting—hati Nazharina yang benar-benar telah kembali padanya.“Kalau itu terjadi... kita akan pikirkan bersama,” jawabnya perlahan.Nazharina mendesah pelan. Kemudian ia merebahkan kepalanya kembali di dada Arian. “Aku rindu bekerja,” ujarnya. “Aku ingin kembali masuk kerja. Aku tak bisa terus seperti ini.”Arian menautkan jari-jarinya dengan jari Nazharina, menggenggamnya kuat. “Kau tak perlu bekerja lagi, Nazh. Aku akan menjagamu seumur hidup.”“Tapi aku tetap ingin bekerja. Aku butuh rutinitasku kembali. Dan aku ingin pulang ke rumahku.”

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Tamu di Rumah Sendiri

    Begitu tiba di kamar, Arian meletakkan Nazharina di ranjang. “Nakal sekali. Karena berani mencoba kabur, hari ini kau dapat hukuman.” Nazharina memelototinya. “Apa? Apa maumu, Arian?” Arian menyeringai penuh kemenangan. “Pakai baju paling seksi yang kuberikan... dan menari di hadapanku nanti malam.” Nazharina membeku. “Apaaa?!” “Anggap saja ini pembelajaran,” gumam Arian, sambil melepas dasinya perlahan. “Agar kau tidak pernah berpikir untuk kabur lagi.” “Kau gila!” “Mungkin... tapi aku hanya… mencintaimu dengan cara yang egois. Untuk saat ini.” Nazharina memukul dadanya pelan, tapi tidak menolak saat Arian mendorongnya perlahan kembali ke kasur, tubuhnya membungkus tubuh mantan istrinya itu dengan hangat. “Berapa lama cutiku sebenarnya, Tuan Pemilik Dunia?” Arian tersenyum di lehernya. “Minimal sampai aku puas.” “Dan kapan itu akan terjadi?” Ia menjawa

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Tawanan Mantan Suami

    “Nazharina mengambil cuti seminggu.”Kinoshita terdiam. Matanya menyipit curiga. “Cuti… seminggu?”“Ya,” jawab Arian cepat, lalu menambahkan, “atas permintaan pribadi.”Dari arah belakang, Maxime muncul membawa map, lengkap dengan setelan navy-nya yang rapi seperti biasa. “Cuti seminggu?” ulangnya, mendekat dengan alis terangkat. “Sejak kapan kau menjadi HR, Arian?”Arian melirik Maxime dengan muka susah payah menahan senyum. “Sudah kuatur langsung. Tidak perlu khawatir, semua tugasnya sudah aku delegasikan ke tim.”Maxime menatapnya dalam diam sejenak, lalu menoleh ke Kinoshita. “Kau tidak penasaran kenapa Nazharina bisa-bisanya ‘menghilang’ di minggu yang justru sibuk ini?”Kinoshita menoleh cepat. “Ya! Itu juga pertanyaanku!”Arian menarik napas, lalu berjalan ke lift. “Nazharina sedang… istirahat. Dia butuh waktu.”Maxime mengikutinya, meninggalkan Kinoshita yang masih tak percaya sahabatnya cuti mendadak. “Istirahat dari apa?

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Cuti Palsu

    Langit kamar masih gelap. Tirai tak ditarik. Di luar, kota terdiam seperti mereka.Nazharina berbaring membelakangi Arian, rambutnya terburai di bantal seperti tumpahan malam. Selimut hanya menutupi separuh tubuhnya. Ia belum bergerak. Tubuhnya masih sibuk mencerna segala yang baru saja terjadi.Arian mengangkat tangan, perlahan menyentuh tulang belikat Nazharina. Hanya menyentuh. Tidak lebih. Ia takut merusak momen yang terlalu sunyi untuk diburu."Masih hidup?" gumam Arian, nyaris berbisik.Nazharina menghela napas pelan. "Kupikir aku akan mati barusan."Arian tertawa lirih. Ia menunduk, mencium punggung Nazharina sekali. "Maaf... tadi aku sempat panik waktu kau berhenti bicara.""Aku juga panik... waktu kau terus bicara."Tawa mereka pecah bersamaan, kecil, gugup, seperti dua remaja yang baru saja mencuri ciuman pertama di balik gedung sekolah."Aku tak tahu... ternyata bisa sampai seperti itu," Arian mengakui, jujur dan masih bingung denga

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Malam Pertama

    Nazharina mengangguk dan meraih tangan Arian, jari mereka saling mengunci alami.Di ruang musik yang remang-remang, hanya lampu meja yang menyala. Di sana, piano tua milik Erina masih berdiri megah di sudut ruangan.Arian duduk di bangku piano, dan mulai memainkan nada-nada lembut. Satu lagu lama yang pernah mereka dengar saat hujan turun deras bertahun lalu. Nada-nada itu menari pelan di udara, mengisi ruang antara mereka yang kian sempit.Nazharina mendekat, berdiri di sampingnya, lalu perlahan duduk di samping Arian. Jarak mereka sangat dekat. Hanya sehela napas.Lagu selesai. Tapi suasana masih menggantung.Nazharina menoleh perlahan, dan saat tatapan mereka bertemu, waktu seolah berhenti. Ia mendekat, mencium bibir Arian pelan—tanpa ragu, tanpa penjelasan. Ciuman itu lembut, lalu memanas dalam sekejap. Jemari Arian bergerak ke lehernya, menarik Nazharina lebih dekat. Lidah mereka bertemu, saling melilit dengan gairah yang tak lagi bisa dibendung.

  • Terjebak Cinta dan Gairah Mantan Suami    Kode Tersirat dan Makan Malam

    Arian menundukkan kepala, membiarkan beberapa detik berlalu tanpa suara. “Aku minta maaf, Ma,” bisiknya pelan. “Aku tahu… aku sudah mengecewakan Mama dengan menyakitinya. Aku membuatnya merasa kesepian, padahal harusnya aku yang jadi tempatnya untuk pulang. Untuk tempatnya bersandar.”Nazharina menoleh perlahan. Hatinya terasa dicekik pelan oleh rasa terharu yang tiba-tiba menyeruak. Arian, dengan suara lirih, melanjutkan—“Aku menyesal, Ma. Sangat. Karena pada akhirnya… dia pergi. Dan itu salahku.” Ia mendongak sedikit, menatap makam itu dengan mata basah. “Tapi sekarang, aku janji… aku tak akan menyia-nyiakan dia lagi. Aku akan menjaganya. Mencintainya… sampai kapanpun Mama izinkan dari atas sana.”Satu tetes air jatuh ke atas tanah. Arian cepat mengusapnya. Tapi Nazharina sudah melihat.Ia mendekat, lalu duduk di sebelah Arian. Tak ada kata. Ia hanya mengulurkan tangannya, menggenggam tangan Arian yang dingin dan kaku.Dan dalam genggaman itu, tak ada pen

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status