Share

I Need You, Tonight

last update Last Updated: 2025-08-14 19:51:15

“Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat.”

Evi menoleh ke arah Liam yang baru saja tiba di rumah dan langsung berbicara.

“Ke mana, Mas?” tanyanya menghampiri Liam yang berdiri di hadapannya itu.

“Ke tempat di mana kamu akan bernostalgia saat membuntutiku dan jadi mata-mata untuk Nala.”

Evi menaikan alisnya mendengarnya. “Hotel?” tebaknya kemudian.

Liam tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya. “Ya. Ganti bajumu, kita akan berangkat lima belas menit lagi.”

“Ta-tapi, Mas … kalau Bu Nala tahu, gimana?” tanya Evi dengan cemas.

“Tidak usah memikirkan Nala. Dia tidak akan pulang malam ini.”

“Mas Liam yakin? Kalau tiba-tiba dia datang seperti kemarin, bagaimana?” tanya Evi lagi.

“Biarkan saja. Toh, aku dan Nala sudah mau bercerai. Dia saja jarang pulang ke rumah. Kini, giliran aku yang bermain gila di belakangnya.”

Mendengar itu, sontak membuat Evi menelan ludahnya dengan pelan seraya menatap Liam yang tampaknya masih kesal pada istrinya itu.

“Tunggu sebentar, saya mau ganti baju dulu.” Evi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Si Nala ngamuk tuh kalau sampai tau Liam bersama Evi di hotel..
goodnovel comment avatar
lapis_legit
behhh makin berani ini si liam ngajak evi main di luar padahal ini terlalu beresiko
goodnovel comment avatar
Kania Putri
omo omo udah cepat cerai aja liam gak sabar aq pingin liat kalian nikah secara resmi loh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Kepala Liam jadi Pening karena Ulah Nala

    “Bukti itu tidak benar, Liam!” suara Nala pecah, keras dan getir.Tangannya mengepal di sisi tubuh, kukunya menekan telapak tangan hingga memutih.“Kamu memfitnahku! Kamu membuat semuanya seolah-olah aku perempuan hina yang mengkhianati rumah tanggaku sendiri!”Liam terkekeh sinis, nada tawa yang tidak benar-benar tawa. “Memfitnah?” suaranya rendah, tetapi penuh tekanan.“Nala, jangan anggap aku sebodoh itu. Semua bukti yang ada bukan karangan. Semua foto, rekaman, bahkan jejak digital yang kamu tinggalkan, semuanya nyata.”Tampaknya Liam sudah dibuat jengkel oleh Nala. Wanita itu terus menerus menganggap dirinya yang paling tersakiti setelah tahu Liam diam-diam selingkuh dengan Evi.Wajah Nala berubah pucat seketika, namun cepat-cepat dia menggeleng dengan keras, seolah ingin menolak kenyataan yang ditamparkan tepat di wajahnya.“Tidak! Itu semua rekayasa! Kamu sengaja mencari jalan untuk menghancurkan aku! Kamu ingin membuatku tampak bersalah supaya semua orang membenarkan keputusan

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Menyerang Liam di Kantornya

    Pagi itu, kantor Liam sudah dipenuhi dengan hiruk pikuk kesibukan.Para karyawan bergegas dengan tumpukan berkas, suara telepon berdering, dan langkah tergesa-gesa dari satu ruangan ke ruangan lain.Namun, kehebohan tiba-tiba tercipta ketika pintu utama terbuka dengan kasar.Nala masuk dengan langkah penuh emosi, wajahnya merah padam, dan mata liar mencari sosok Liam.Ia tidak peduli pada tatapan terkejut para karyawan yang berhenti bekerja, membisu, dan berbisik-bisik di balik meja.“Mana suamiku?!” serunya lantang dan membuat suasana kantor yang semula riuh seketika hening. “Mana laki-laki tidak tahu diri itu?!”Liam yang baru saja keluar dari ruang meeting bersama dua stafnya langsung menghentikan langkahnya.Rahangnya mengeras begitu melihat Nala yang berteriak sembarangan di tempat kerja. Tatapannya menusuk, dingin, dan penuh amarah yang berusaha dia kendalikan.“Nala.” Liam mendekat dan berusaha menahan diri. “Kamu sudah gila datang ke sini dan membuat keributan di depan semua o

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Pertarungan Mereka Baru Saja Dimulai

    “Argh! Sialan! Bajingan! Berengsek! Gila kamu, Liam!”Ruang tamu rumah itu kembali dihancurkan oleh Nala. Foto pernikahan yang retak tergeletak di lantai, vas bunga pecah dengan air yang membasahi karpet, dan sofa besar miring tak pada tempatnya.Nala berdiri di tengah ruangan, wajahnya merah padam, rambutnya berantakan, napasnya memburu seolah baru saja bertarung habis-habisan.Pintu terbuka keras. Liam masuk dengan langkah lebar, matanya menatap liar ke arah Nala.“Cukup, Nala!” suaranya berat, penuh amarah yang ditahan. “Kamu sudah membuat rumah ini seperti medan perang!”Nala mendengus dan menoleh dengan sorot mata penuh kebencian.“Bagus! Memang itulah yang kamu inginkan, kan? Kamu hancurkan rumah tangga kita, lalu sekarang kamu pura-pura jadi korban?!”“Korban?” Liam melangkah maju menatap sengit wajah Nala.“Jangan memutarbalikkan fakta, Nala! Kamu yang berselingkuh, kamu yang menghancurkan segalanya. Dan sekarang kamu menuduhku macam-macam?!”Nala terkekeh, tapi suaranya terde

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Api Menyulut dari Dua Insan

    Pintu rumah terbuka dengan hentakan keras.Liam baru saja turun dari mobil, wajahnya suram setelah menerima kabar dari Ardi tentang Nala yang kembali ke rumah.Suasana sore itu begitu mencekam, udara yang seharusnya sejuk justru terasa panas, dipenuhi amarah yang sudah membara.Begitu langkah Liam masuk, suara lantang menyambar telinganya.“LIAM!!!”Nala berdiri di ruang tengah dengan wajah merah padam, matanya membelalak penuh kebencian.Rambutnya kusut, napasnya memburu seakan baru saja berlari mengejar setan.Tangannya memegang sesuatu—celana dalam pria—yang langsung dilemparkan ke arah Liam begitu pria itu melangkah lebih dekat.“APA INI, HAH?! JAWAB, LIAM!” Nala menjerit, suaranya menggema ke seluruh ruangan. “Jangan coba-coba bilang ini bukan punyamu! Aku hapal setiap helai pakaianmu!”Liam tertegun. Benda itu jatuh di kakinya. Dadanya terasa diremas, bukan karena malu, tapi karena tahu apa yang sedang dipikirkan istrinya.“Nala ….” Liam menghela napasnya dengan panjang. “Aku ak

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Mengetahui Semuanya

    Suara pintu rumah berderit keras saat Nala membukanya.Wajahnya masih panas oleh amarah setelah pertengkarannya dengan Sarah. Napasnya memburu, dan tangannya mengepal kuat.Begitu melangkah masuk, dia langsung berteriak memanggil nama Evi.“Evi! Hei, Evi! Keluar kamu sekarang juga!” suaranya bergema ke seluruh ruangan.Tidak ada jawaban sedikit pun dari wanita itu. Rumah itu masih sepi dan hanya suara langkah kakinya sendiri yang terdengar menghentak lantai.“Jangan pura-pura nggak ada, Evi!” Nala menjerit lagi, kali ini lebih keras. “Aku tahu kamu di sini! Keluar sekarang juga!”Tetap sunyi. Nala mendengus kasar lalu bergegas menuju kamar Evi.Pintu kamar itu terbuka, tetapi di dalamnya kosong.Dia kemudian masuk ke dalam, matanya liar menyisir sekeliling ruangan. Tempat tidur rapi, meja kecil bersih. Tidak ada tanda-tanda kehadiran Evi.“Ke mana dia?!” geramnya. “Sudah dua hari tidak pulang, tidak mungkin kalau dia pergi ke kampungnya padahal aku belum kasih dia cuti! Enak saja main

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Debat Nala dengan Sarah

    Langkah Nala terhuyung cepat ketika dia sampai di halaman rumah Sarah.Wajahnya pucat karena amarah, matanya merah menyala, dan jemarinya mengepal erat surat cerai yang tadi sempat dia bawa.Tanpa basa-basi, dia menekan bel berulang-ulang, hingga pintu terbuka dengan suara engsel berderit.Sarah muncul dengan pakaian rumah sederhana, rambutnya tergerai rapi, wajahnya tenang. Namun, senyum yang tersungging di bibirnya bukanlah senyum ramah, melainkan sinis, penuh ejekan.“Mau apa kamu kemari, Nala?” tanya Sarah dingin dan menatapnya dari ujung kepala hingga kaki.Nala langsung melangkah masuk tanpa izin. “Jangan sok polos kamu, Sarah!” suaranya meninggi penuh amarah.“Kamu pikir aku tidak tahu?! Semua ini gara-gara kamu! Kamu goda Liam sampai dia tega gugat cerai aku!”Sarah terkekeh pelan lalu melipat tangannya di dadanya. “Astaga, Nala. Jadi, sekarang kamu main tuduh aja, ya? Lucu sekali kamu ini.”“Jangan pura-pura di hadapanku, Sarah!” Nala menunjuk wajah Sarah dengan tangan berget

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status