Home / Romansa / Terjebak Gairah Panas Majikanku / Ronde Kedua di Tempat yang Sama

Share

Ronde Kedua di Tempat yang Sama

last update Last Updated: 2025-10-03 13:00:36

Tubuh Evi masih terkulai lemas di atas meja bahkan napasnya masih tersengal-sengal.

Keringat menetes dari pelipis, dadanya naik-turun cepat, sementara bekas gigitan Liam tersebar di leher dan bahunya.

Tapi pria itu belum selesai. Tatapannya masih liar seperti binatang buas yang belum puas mengoyak mangsanya.

Dengan kasar, Liam menarik pinggang Evi. “Berdiri.”

“Hah? Sekarang, Mas? Baru lima belas menit kita istirahat,” keluh Evi dengan lemas.

Liam tersenyum miring, lalu tanpa ampun mengangkat tubuh Evi dan menyeretnya menuju sofa kulit hitam di sudut ruangan.

Kertas, berkas, bahkan pena berjatuhan ke lantai sepanjang perjalanan.

Ia mendorong tubuh Evi ke sofa hingga membuat wanita itu terhempas setengah telanjang dengan paha yang masih basah dengan sisa kenikmatan tadi.

“Mas?” panggil Evi parau.

Liam berlutut di depan sofa dan tangannya menahan lutut Evi agar terbuka lebar.

&ldqu

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Ronde Kedua di Tempat yang Sama

    Tubuh Evi masih terkulai lemas di atas meja bahkan napasnya masih tersengal-sengal.Keringat menetes dari pelipis, dadanya naik-turun cepat, sementara bekas gigitan Liam tersebar di leher dan bahunya.Tapi pria itu belum selesai. Tatapannya masih liar seperti binatang buas yang belum puas mengoyak mangsanya.Dengan kasar, Liam menarik pinggang Evi. “Berdiri.”“Hah? Sekarang, Mas? Baru lima belas menit kita istirahat,” keluh Evi dengan lemas.Liam tersenyum miring, lalu tanpa ampun mengangkat tubuh Evi dan menyeretnya menuju sofa kulit hitam di sudut ruangan.Kertas, berkas, bahkan pena berjatuhan ke lantai sepanjang perjalanan.Ia mendorong tubuh Evi ke sofa hingga membuat wanita itu terhempas setengah telanjang dengan paha yang masih basah dengan sisa kenikmatan tadi.“Mas?” panggil Evi parau.Liam berlutut di depan sofa dan tangannya menahan lutut Evi agar terbuka lebar.&ldqu

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Tidak Puas Jika Hanya Sekali Main

    “Memangnya kenapa?” ucap Liam dengan suara seraknya. Dia lalu beranjak dari duduknya dan berjalan mengitari meja hingga berdiri di depan Evi.“Ini rumah kita, milik kita. Tidak akan ada yang melarang mau bercinta di mana pun, Sayang,” ucapnya lagi.Evi menelan ludahnya berkali-kali ditambah kini Liam sudah mengekspsos tubuh kekarnya di mana kancing kemeja yang dia kenakan sudah terbuka semua.“Jangan gugup. Wajahmu jadi terlihat menggemaskan kalau sudah gugup seperti ini,” bisiknya tepat di telinga Evi.“M-Mas ….” Evi memanggil nama suaminya dengan suara serak.“Hm?” bisiknya lalu mencium tipis daun telinga wanita itu hingga membuat tubuh Evi meremang tak karuan.Dengan cekatan, dia maju dua langkah dan tangannya langsung menangkup wajah Evi, lalu tanpa aba-aba bibirnya menghantam bibir wanita itu dengan brutal.Ciumannya dalam, liar, penuh desakan seperti seseorang yang kelaparan.Evi sempat terkejut, tetapi detik berikutnya tubuhnya sudah melemas, menyerah pada cara Liam menelannya.

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Ajakan Liam yang Memabukkan

    Di kediaman baru Liam dan Evi.Ruang kerja Liam dipenuhi dengan tumpukan berkas, laptop terbuka, dan layar proyektor kecil yang masih menampilkan data-data klien.Beberapa kertas berserakan di meja menandakan betapa sibuknya dia sejak keluar dari perusahaan Vincent.Meski begitu, tatapan matanya tetap tajam, penuh konsentrasi saat menelaah dokumen yang ada di depannya.Di ambang pintu, Evi berdiri. Tubuhnya sedikit kaku dengan jari-jarinya meremas gaun sederhana yang dia kenakan.Ia ragu harus masuk atau tidak, namun akhirnya memberanikan diri melangkah ke dalam.“Mas Liam?” panggilnya dengan pelan.Liam mendongak dari balik meja kerjanya. Sejenak kelelahan di wajahnya sirna berganti dengan senyum tipis yang menenangkan. “Evi? Ada apa, hm?”Wanita itu berdiri tepat di depannya. “Aku tidak mengganggu kesibukanmu, kan?” tanyanya dengan hati-hati.Liam menggeleng dan masih dengan senyum t

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Debat Sengit

    Pintu besar yang terbuat dari kayu jati tiba-tiba terbuka dengan kasar. Sarah masuk dengan langkah cepat dan hak sepatunya mengetuk lantai marmer dingin, memecah kesunyian yang ada.Wajahnya merah padam dan matanya menyala penuh amarah.“Vincent!” serunya lantang hingga pria yang tengah duduk di balik meja kerja besar itu mendongak dengan terkejut.Vincent baru saja selesai menutup map biru yang berisi laporan keuangan perusahaan.Ia mengangkat alisnya menatap Sarah dengan sedikit keheranan. “Ada apa lagi sekarang? Kamu berteriak seakan kantor ini milikmu.”Sarah tak menggubris sindiran itu. Ia berjalan mendekat lalu tangannya menepuk keras permukaan meja.“Jangan membalikkan fakta! Aku ingin tahu, siapa yang memberimu keberanian untuk membocorkan rahasia kita?! Apa kamu tidak berpikir dulu sebelum bicara?”Vincent beringsut dari kursinya dan berdiri menghadapi Sarah meski wajahnya menegang. “

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Sesuatu yang Disembunyikan oleh Liam

    “Hah? Euh ….” Selly langsung gagap mendengar pertanyaan dari Ardi tadi.Jantungnya berdentum kencang, seakan-akan baru saja mendengar sesuatu yang benar-benar tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.Pipinya mendadak panas, darahnya berdesir deras hingga telapak tangannya ikut berkeringat. Dia tidak tahu apa yang harus dia jawab usai mendengarnya.Gadis itu buru-buru menunduk lalu menelan ludahnya berkali-kali, seolah-olah air liurnya bisa meredam kegugupan yang mulai menguasai tubuhnya.“Aku … aku nggak tahu, Mas. Kenapa Mas Ardi tiba-tiba ngajak pacaran?” tanyanya dengan suara gugup yang nyaris bergetar.Ardi, yang sejak tadi menatap Selly tanpa berkedip menghela napas kasar sambil bersandar ke kursi.Mata tajamnya sedikit melembut dan bibirnya melengkung tipis dengan ekspresi setengah kesal namun juga serius.“Supaya kamu nggak iri lagi kalau lihat kakak dan kakak iparmu bermesraan. Aku justru khawatir mereka kebablasan dan ciuman di hadapan kamu.”Mendengar alasan yang dilontarkan de

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Pindahan Rumah Penuh dengan Canda Tawa

    Hari itu menjadi salah satu hari paling sibuk sekaligus paling berkesan bagi keluarga kecil Liam.Setelah seharian penuh mengemas barang-barang, akhirnya truk besar pengangkut barang sudah terparkir di depan apartemen mereka.Para pekerja sibuk mengangkat kardus dan perabotan, sementara Liam, Evi, Selly, dan Ardi mengatur mana yang harus dipindahkan lebih dulu.“Mas, pastikan kardus baju ditaruh paling atas, jangan sampai ketindih yang berat,” kata Evi sambil menunjuk ke arah dua kardus besar yang penuh dengan pakaian mereka.Liam mengangguk lalu memberi instruksi pada pekerja. “Iya, yang baju jangan dicampur dengan yang lain. Itu gampang penyok kalau ketindih.”Ardi, yang sejak tadi sibuk menempelkan kertas label di setiap kardus, mendadak menyeletuk dengan nada bercanda, “Kalau kardus isi baju penyok, yang kasihan kan bajunya. Nanti kemeja Liam jadi keriput permanen, kayak wajah orang tua. Sibuk banget ini orang tua.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status