Share

Bab 91 : Dua Kabar

Ditengah kondisi, Divya yang masih sangat rapuh, gadis itu duduk di bangku mobil dengan gusar. Tidak sabar ingin bertemu dengan sang ayah.

“Lebih cepat, Big. Aku takut Papa kenapa-kenapa,” cemasnya.

“Ini udah cepat, Bee.” Tangan Divya terus meremas jarinya sendiri. Pandangannya kesana kemari. Wanita itu benar-benar khawatir atas mimpi yang baru saja dia dapatkan. Ia juga lupa tentang Wynne dan juga Rayyan.

Begitu tiba di rumah sakit, Divya berlarian di koridor untuk menuju ke ruangan sang ayah. Jantungnya kian berdegup dengan cepat. Bahkan ia tak acuh dengan kondisinya sendiri.

Banyak yang dikorbankan oleh wanita itu, sangat banyak, secara fisik, Divya sudah sangat jauh berbeda dari dulu. Ia kehilangan kebiasaannya berdandan, kehilangan kebahagiaan yang dia upayakan setiap harinya.

Waktunya terus ia habiskan dengan Wynne dan Rayyan. Dia benar-benar membunuh waktu agar melupakan kesialan nasibnya.

“Pelan-pelan, Bee,” pinta Ghazi yang membuntuti langkah istrinya. Meskipun, D
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Az Zidan
diusahakan lagi, ya, Kak. Pengenku juga begitu ...
goodnovel comment avatar
Ukhty Lia
thor sering2 up dong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status