Terjebak Gairah Sang Bodyguard

Terjebak Gairah Sang Bodyguard

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-26
Oleh:  Az ZidanTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
16 Peringkat. 16 Ulasan-ulasan
95Bab
11.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Untuk menghindari perjodohan yang dicetuskan oleh ayahnya. Divya terpaksa membuat perjanjian dengan sang bodyguard—Ghazi. Akan tetapi, rencananya itu justru membuat Divya terjebak dalam gairah bodyguard tampan itu dan mereka pun terlibat skandal terlarang. Rencana Divya pun berhasil. Namun, siapa sangka ayahnya menyuruh Divya dan Gzahi untuk menikah. Agar skandal mereka tidak menjadi aib keluarga. Sejak mereka terikat dengan pernikahan semua berjalan normal. Akan tetapi, sejak malam panas terjadi di antara mereka. Divya justru mengetahui rahasia yang selama ini Ghazi sembunyikan. Sang bodyguard berubah menjadi lelaki yang tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Divya. Lantas mampukan Divya menguak sisi lain Ghazi itu atau ia akan terus terjerat oleh gairah sang bodyguard untuk selamanya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1 : Perjodohan

Gaun mini dengan warna merah menyala yang membentuk seluruh lekukan tubuh penggunanya menjadi pusat perhatian malam ini. gadis itu mengangkat tangan tinggi-tinggi. Menggelengkan kepala mengikuti irama dentuman di lantai dansa. Musik disko memekakkan telinga, suara teriakan karena terhibur memenuhi ruangan.

Kepulan asap rokok, aroma minuman keras menyeruak menjadi hal yang wajar di sana. laki-laki dan wanita berbaur menjadi satu. Malam adalah waktu bagi mereka. Malam adalah pesta untuk mereka.

“Hu! Mainkan sampai pagi!” teriaknya, tidak peduli jika seseorang menganggapnya gila.

Beberapa pengunjung lainnya pun membenarkan dan menyetujuinya. Mereka benar-benar berpesta. Terkadang hingga pagi menjelang. Semakin malam akan semakin ramai. Semakin malam semakin asyik.

“Kamu sendirian, cantik?”

Tubuh gadis bergaun merah itu sudah berada dalam rengkuhan tangan seorang pria dengan cambang tipis di rahangnya. Ia mendekatkan wajahnya hendak meraih bibir gadis yang berhasil ada dalam pelukannya saat ini. Gadis dua puluh tahun itu mendorong wajah pria yang selalu menganggunya setiap hari.

Senyum setan laki-laki itu jelas menyiratkan bahwa dia berharap besar pada wanita yang dia dekap sekarang.

“Tidak akan pernah. Gue selalu datang dengan dia.”

Ia harus setengah berteriak agar suaranya terdengar. Tangannya menunjuk ke arah sang sahabat yang duduk memantau dirinya. Sebotol air putih ditangan menemaninya.

“Jangan pernah bermimpi untuk dekatin gue. Malam ini atau bahkan malam-malam lainnya,” racaunya, seraya mendorong bahu laki-laki itu menjauh darinya.

“Kamu yakin? Bagaimana jika setelah pertemuan ini kamu yang akan datang mengejarku?”

Ia mengacungkan jari tengahnya pada laki-laki itu. “Bangunlah! Lu tidur terlalu lama Brother. Bahkan dalam mimpi pun lu nggak akan pernah bisa tidur dengan gue.”

Terkesan sombong, tetapi begitulah, Divya. Menyombongkan diri pada orang angkuh sah-sah saja bukan? Selagi dia tidak mengganggu orang lain, maka ia juga tidak ingin diganggu.

Pria bercambang dengan rambut keriting itu menjauh dan tersenyum aneh. Tidak mau menerima kekalahan. Akan tetapi, juga tidak mau mengambil risiko dikeramaian seperti ini. Matanya beralih pada teman yang berdiri tidak jauh darinya. Anggukan kepala dari rekannya itu mampu membuat kekecewaan atas penolakan yang baru saja dia terima seakan menguar begitu saja.

Gadis berambut panjang itu meninggalkan lantai dansa. Ia butuh istirahat, duduk dan minum sedikit air untuk menarik sedikit kesadarannya. Kendati, dia tahu betul bahwa tindakannya pergi ke tempat ini salah. Hanya saja, ia tidak ingin melakukan kesalahan yang lebih buruk lagi.

“Dia datang lagi?”

Seorang teman yang masih tampak waras dan sama sekali tidak terpengaruh minuman beralkohol itu membantu sahabatnya menuangkan segelas air putih dingin. Kemudian menyodorkannya ke Divya. Gadis itu menerimanya dengan senang hati.

“Setiap hari. Gue heran apakah dia nggak bosen? Nggak ada perempuan lain selain gue-gitu?” jawabnya penuh selidik, setelah meneguk habis air putih itu. Meletakkan gelas dengan asal.

“Lain kali makanya jangan pakai baju terbuka gini. Dada udah kek mo tumpah tahu, nggak?” seru temannya.

“Iya, bawel. Lu emang ibu suri terbaik. Jangan sampe lu ikutan minum. Kagak ada yang nyetir mobil,” kikihnya.

Sudah layaknya orang gila. Matanya setengah terpejam, tetapi ia berusaha untuk membukanya lebar-lebar kelopak mata itu. Ia tidak ingin melewatkan malam ini begitu saja. Bahkan jika diminta untuk memilih antara tidur dan mabuk, ia akan dengan gampang menjawab mabuk lebih mengesankan.

“Nggak mungkin aku mau. Minuman pait apa enaknya? Enak juga air kelapa,” jawabnya asal.

“Tapi, Ivy. Sesekali, emang lu kudu cobain ini. Lu nggak stress apa tiap hari disuguhin tugas. Tiap hari belajar mulu?”

“Stress, tapi aku lebih stress liat kamu mabok tapi ngerepotin aku. Yang bener ajalah, seenggaknya kamu bisa jalan sendiri sampe parkiran.”

Bukan sekali dua kali Ivy menyeret tubuh sahabatnya keluar dari kelab. Mengantarkan Divya ke rumahnya. Sudah seperti tukang taksi langganan. Sayangnya, ia tidak digaji.

“Div, kita balik aja, yuk!”

Ivy mencoba membujuk Divya, dengan harapan wanita itu mau mengiyakan ajakan itu. sayangnya itu belum pernah terjadi.

“Masih jam dua juga. Santai aja kali, kagak ada yang nyariin lu kan?”

Ivy menggeleng pelan. Dia hanya perantau, tidak ada sanak keluarga yang dekat dengannya. Divya adalah satu-satunya teman yang dia miliki.

Semakin malam, Divya makin tidak terkendali. Ia sudah tidak mampu membawa tubuhnya sendiri. Ia membantu Divya untuk bangun. Gadis itu sudah tidak mampu untuk berucap, ia hanya menurut saja saat tubuhnya dibawa ke mana pun. Bahkan jika hal buruk menimpanya, wanita bertubuh seksi itu tidak akan tahu dan tidak akan menyadarinya.

**

Tepat pukul setengah empat dini hari, Ivy sudah berada di depan pintu rumah rekannya. Ia menekan bel rumah mewah nun besar itu. menantikan beberapa menit kemudian muncullah sosok yang tidak pernah, Ivy duga.

“Kamu lagi! Bener-bener kamu, ya! Bawa pengaruh buruk buat anak saya!” hardiknya.

Laki-laki berusia lima puluh lima tahun dengan rambut yang seluruhnya hampir memutih itu menerima tubuh anaknya.

“Jangan dekati anak saya lagi! Jika masih kamu lakukan aku akan laporkan kamu ke polisi!” ancamnya, dengan raut wajah yang serius.

Ivy terdiam, bahkan seharusnya dia yang menjauh dari Divya. Wanita itulah yang mengenalkan ia dengan dunia malam.

“Tunggu, Om!” cegah, Ivy.

“Apa lagi?! Tidak puas kamu rusak anakku huh?!” sarkasnya. Matanya melotot seolah hendak keluar.

“Kunci mobilnya di saya,” jawab Ivy. Ia tersenyum kikuk.

Ivy menggaruk kepalanya, merasa aneh dengan pernyataan itu, kemudian memutuskan untuk meninggalkan rumah temannya.

Begitu tiba di dalam rumah, Hendery mengempaskan tubuh Divya di sofa begitu saja. Gadis dua puluh tahun itu merintih kesakitan.

“Divya! Kamu sudah dewasa, sebentar lagi kamu lulus dan tidak mungkin hidupmu hanya seperti ini saja setiap hari!”

“Euhm?” leguh, Divya. Tidak ada sejarahnya orang mabuk di ajak bicara.

“Lebih baik kamu menikah muda ketimbang terjerumus dalam dunia malam seperti ini!”

Divya membisu, dia sudah tidak sadarkan diri. Buaian alkohol menyelamatnya dirinya dari omelan sang ayah.

Sayangnya itu tidak berlangsung selamanya. Pagi ini, begitu wanita itu terbangun. Masih dengan wajah bantalnya dan rasa malas yang merenggut semangat paginya. Hendery sudah menunggunya di ambang pintu kamarnya.

Tubuh yang semula hanya terkulai lemah di sofa. Semalam telah dipindahkan oleh Hendery ke kamarnya. Semarah apa pun dirinya, tetap saja dia menyayangi Divya.

“Pagi, Pah. Kenapa di sana?” sapa Divya saat matanya sudah bisa dengan normal menatap keberadaan sang kepala rumah tangga.

“Sampai kapan mau seperti ini, Divya?!” suara yang tidak ada lembut-lembutnya di telinga, Divya.

“Divya hanya menikmati masa muda, Div, Pah. Emang salah?” Ia menarik kakinya dan membiarkannya terjuntai menyentuh lantai.

“Papa sudah tua, kamu harapan keluarga satu-satunya. Papa sudah mengambil keputusan.”

Dahi Divya mengerut, ia menggapai tengkuknya yang terasa pegal seraya mencermati ucapan Hendery.

“Keputusan apa, Pah?” Dengan santai dia bertanya. Divya hafal betul ancaman pria itu adalah mengurangi uang bulanannya. Kalau tidak mengambil salah satu fasilitas Divya.

“Kamu papa jodohkan dengan anak teman, papa. Sekaligus—”

“Apa?! Jan becanda, deh, Pah. Sejak kapan, Papa ngedukung Divya nikah muda?” seru Divya. Masih menganggap bahwa keputusan yang di ambil oleh Hendery hanya sebuah gertakan semata.

“Sejak kamu mulai bergaul dengan wanita keriting itu! hidupmu sudah tidak terkendali.”

“Bukan dia, tapi Div yang justru—”

Ucapan Divya langsung di hentikan oleh Hendery. Pria itu tidak menyukai perdebatan panjang.

“Satu lagi. Kamu akan terus diawasi oleh pengawal pilihan, Papa!”

Telak! Divya tidak bisa lagi membantah karena laki-laki itu seudah meninggalkan ruangan Divya.

“Ck!”

Divya hanya mampu berdecak kesal. Besar harapannya bahwa ini hanya sebuah ancaman seperti hari-hari sebelumnya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Anggi Rianty
bantu nyalain bintang nya dong kasian buku bagus bintangnya belum nyala
2024-07-07 21:13:36
0
user avatar
Anggi Rianty
Semangat!!!!
2024-02-11 21:21:55
0
user avatar
Anggi Rianty
Up lagi yg banyak
2024-02-11 21:21:47
0
user avatar
Ukhty Lia
gk ngebosenin, recomend
2024-01-28 06:02:43
2
default avatar
Fardhila
Bagus bgtttt
2024-01-27 05:57:35
2
user avatar
Anggi Rianty
Biar Authornya semangat update
2024-01-27 01:21:44
1
user avatar
Anggi Rianty
Kalian bener-bener kudu baca cerita ini!!! Seru nggak bertele-tele ...
2024-01-11 21:56:26
1
user avatar
Nurkomalasari
keren banget ...
2023-12-05 15:59:44
1
user avatar
Charlotte Pattern
keren sih ini ceritanya. Menarik, lanjut kak.
2023-12-05 08:45:34
0
user avatar
Pian Sauri
Awal baca ajun tertarik karena baca judul dan sungguh aku suka ceritanya.
2023-12-05 08:43:17
0
user avatar
Zahid Musadad
seru seru ayok kak up lagi
2023-12-05 08:41:11
0
user avatar
Brahma Wijaya
lanjut Thor seru.
2023-12-05 08:40:03
0
default avatar
Laila Qodariah
Ceritanya seru, sangat recomended banget.
2023-12-05 08:36:45
0
user avatar
Aryan Lee
Bagus ceritanya
2023-12-04 21:30:20
0
user avatar
Anggi Rianty
Masuk rak dulu, semoga konsisten upnya nih thor
2023-12-04 19:31:37
0
  • 1
  • 2
95 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status