Share

BAB 111

Author: Kak Upe
last update Last Updated: 2025-08-30 22:02:45

Otak Zane kembali harus melakukan rapat paripurna super kilat untuk mengambil keputusan terbaik dan tercepat dalam situasi ini. Sebab, kalau sampai Zane melakukan kesalahan lagi pada Valerie kali ini, Valerie akan membencinya seumur hidup.

“Mengapa kau mengingkari pernikahan kita, Valerie?” tanya Zane lembut.

Entah mengapa, di tengah keadaan yang absurd itu, Zane malah terpikir untuk menanyakan hal itu pada Valerie.

Deg... Jantung Valerie berdebar saat Zane berbicara sedemikian lembut padanya.

Belum sampai lima detik yang lalu mereka saling berteriak, menendang, dan menarik. Tapi mengapa tiba-tiba pria ini bisa...

Valerie menolehkan wajahnya ke samping. Kini kakinya tidak lagi menendang Zane seperti tadi. Sikap Valerie pun seolah ikut melembut, selaras dengan perkataan Zane barusan.

“Apakah kau membenci diriku, Valerie?” tanya Zane sekali lagi.

Zane meraih tangan Valerie dan menautkan jari-jemarinya pada jari-jemari sang istri.

“Apakah aku sedemikian buruknya di matamu, Valerie?” Zane
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 114

    Dinginnya udara di dalam kamar membuat Zane memeluk erat sang istri. Bodoh kalau Zane meneruskan egonya untuk mengingkari hatinya yang terang-terangan mengatakan kalau dia telah jatuh hati pada wanita yang sedang tertidur cantik di sampingnya saat ini.Pukul-pukulan yang dia arahkan ke Elka malam itu sungguh membuat Zane menyadari bahwa apa yang dia rasakan pada Valerie bukanlah sebuah rasa kepemilikan, bukan karena Valerie adalah miliknya sehingga dia tidak ingin Valerie disentuh oleh orang lain, melainkan karena rasa cemburu yang terus terbakar saat Valerie bersama orang lain.Zane merasa hatinya yang sudah menjadi es selama tiga tahun ini akhirnya mencair karena seorang wanita yang bernama Valerie.Zane membuka pelan matanya. Lalu tersenyum. Dan sesaat kemudian mendaratkan sebuah kecupan selamat pagi di kening sang istri.Zane berjanji mulai hari ini dia akan berusaha membuat Valerie bukan hanya menerimanya sebagai suami tapi juga mencintainya sebagai pria.Cukup lama Zane menatap

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 113

    “Brengsek si Belvan!” umpat Zane dari dalam kamar mandi, masih mengikuti perkembangan diskusi antara Belvan, Tama, dan Valerie.“Akan aku ingat ini, Belvan! Tunggu saja pembalasanku kelak,” geram Zane.“Ee... aku rasa begitu juga tidak apa-apa,” jawab Valerie sambil menggaruk-garuk alisnya.“Tapi kan di luar dingin, Kak Belvan? Apalagi saat ini kita berada di atas lautan,” protes Tama halus, teringat bagaimana udara dingin menyapa kulitnya saat ia migrasi dari kamarnya ke kamar Valerie.“Kalau kau merasa dingin, cukup hangatkan hatimu dengan mengingat-ingat mobilku yang akan menjadi milikmu setelah kita pulang dari sini,” ketus Belvan.“Issh, kau ini!” sungut Tama.“Cepat ambil selimut dan bantal di atas tempat tidur itu!” perintah Belvan pada Tama.“Kau pintar sekali, Kak Belvan! Paling tidak dengan bantal dan selimut itu, rasa dinginnya akan sedikit berkurang dan aku bisa tidur lebih nyenyak,” sahut Tama, gembira.“Memangnya siapa yang bilang bantal dan selimut itu untukmu? Itu untu

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 112

    “Praaak...”Pintu itu pun roboh, dan tampaklah dua "superhero" sedang berpose di depan pintu kamar Valerie.“Apa yang kalian lakukan dengan pintu itu...” Hanya itu kalimat yang keluar dari mulut Valerie saat melihat pintu kamarnya kini sudah tidak ada lagi.“Kakak ipar, kau baik-baik saja?” Tama berlari ke arah Valerie yang diam mematung memandangi mereka.“Hah?” jawab Valerie terbengong.“Kau baik-baik saja, Valerie?” tanya Belvan, yang kemudian juga masuk ke dalam kamar.“Hem... aku baik-baik saja. Tapi sepertinya pintuku lah yang tidak baik-baik saja,” jawab Valerie, masih menatap lurus ke arah pintu kamarnya.Belvan dan Tama pun menoleh ke belakang, dan saat itulah mereka baru sadar akibat perbuatan mereka.“Eehmmm... kau terlalu keras mendobraknya, Kak Belvan!” sebut Tama, menyelamatkan dirinya.“What? Namanya juga mendobrak, Tama. Tentu saja harus sekuat tenaga,” bela Belvan, tidak rela dikambinghitamkan oleh Tama.“Maaf, Kak Valerie. Karena tenaga otot-ototnya Kak Belvan, pintu

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 111

    Otak Zane kembali harus melakukan rapat paripurna super kilat untuk mengambil keputusan terbaik dan tercepat dalam situasi ini. Sebab, kalau sampai Zane melakukan kesalahan lagi pada Valerie kali ini, Valerie akan membencinya seumur hidup.“Mengapa kau mengingkari pernikahan kita, Valerie?” tanya Zane lembut.Entah mengapa, di tengah keadaan yang absurd itu, Zane malah terpikir untuk menanyakan hal itu pada Valerie.Deg... Jantung Valerie berdebar saat Zane berbicara sedemikian lembut padanya.Belum sampai lima detik yang lalu mereka saling berteriak, menendang, dan menarik. Tapi mengapa tiba-tiba pria ini bisa...Valerie menolehkan wajahnya ke samping. Kini kakinya tidak lagi menendang Zane seperti tadi. Sikap Valerie pun seolah ikut melembut, selaras dengan perkataan Zane barusan.“Apakah kau membenci diriku, Valerie?” tanya Zane sekali lagi.Zane meraih tangan Valerie dan menautkan jari-jemarinya pada jari-jemari sang istri.“Apakah aku sedemikian buruknya di matamu, Valerie?” Zane

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 110

    “Wah! Aku tidak menyangka akan seberuntung ini!” seru Tama sambil senyam-senyum pada Belvan yang sudah memasang muka juteknya sejak tadi. Bagaimana tidak—karena mulut comberannya si Tama, Belvan kehilangan mobil sport kesayangannya.“Kak, besok begitu sampai di rumah, kuncinya langsung diserahin ke aku, ya! Aku ingin jalan-jalan pakai mobil itu! Beeeuh... teman-temanku pasti langsung iri!” celoteh Tama yang sama sekali tidak peka terhadap situasi.“Sial sekali nasibku,” rutuk Belvan, lalu merebahkan dirinya di atas tempat tidur Tama.“Kak, kita tidak perlu mengamati kamar Kak Valerie lagi?” tanya Tama yang duduk bersandar di tepian bawah tempat tidur.“Heem... nggak perlu. Sudah tidak ada yang perlu kita awasi,” jawab Belvan sambil menutup matanya dengan lengan kanannya.“Jadi kita ngapain lagi nih?” Tama terus saja nyerocos sampai membuat kepala Belvan sakit.“Tama! Punya headset nggak?” tanya Belvan, memilih mendengarkan musik daripada celotehan Tama.“Headset? Heem... bentar ya, ak

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 109

    “Tolooooooooooooooooong!!! Ada setan air!!” teriak Valerie sekuat-kuatnya.“What? Setan air?!” seru Zane yang tidak percaya kalau dirinya dikira setan air oleh Valerie.“Setan air! Aku mohon lepaskan aku! Aku masih sangat muda! Kalau kau mau seseorang untuk dikorbankan, besok akan aku bawa seorang pria kaya yang sombong untukmu! Dia dibenci banyak orang! Jadi jika kau memakannya, tidak akan ada orang yang merasa kehilangan dirinya!!!” oceh Valerie sambil memohon pada si setan air dari balik bantal yang dia gunakan untuk menutupi mukanya."DIa ini!!!! Pria yang dia maksud pasti diriku!!!" batin Zane kesal.“Siapa nama pria itu?” tanya Zane, sejenak kemudian.“Zane... ehm, maksudku namanya Zane Hardata! Kau akan senang jika mendapatkan korban seperti dia. Selain memiliki wajah yang tampan dan tubuh yang sudah pasti sempurna, akhlaknya yang buruk tidak akan membuatmu dipersalahkan Tuhan telah memakannya,” jelas Valerie lancar jaya yang karena ketakutan sampai ke tulang-tulang masih belum

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status