Home / Romansa / Terjebak Gairah Sang Cassanova / JANGAN TERLALU PERCAYA PADA WANITA

Share

JANGAN TERLALU PERCAYA PADA WANITA

Author: Kak Upe
last update Last Updated: 2025-03-08 10:09:25
“Kau sengaja mengerjaiku, Belvan!” Zane membuka pintu ruangannya dengan langkah berat, ekspresinya penuh amarah.

Sementara Belvan, dia tetap tenang, bahkan terlalu tenang. Dia duduk di sofa dengan santai, melepaskan kancing jasnya, seolah adegan barusan di kafetaria bukan masalah besar.

“Kau sendiri yang ikut memesan apa yang aku pesan,” balas Belvan, nada suaranya datar, penuh logika.

“Tapi mana aku tahu kalau kau ikut-ikutan makan apa yang... perempuan itu pesan,” ucap Zane, memilih kata terakhir dengan nada sengit.

Belvan menatap Zane sebentar. “Zane, tolong. Dia punya nama. Dan namanya Valerie.” Suaranya pelan, tapi tegas. “Aku nggak suka kau menyebutnya seperti itu.”

Zane mengangkat bahu. “Terserah aku mau memanggilya apa. Bukankah dia sekretaris ku?!” Matanya mengerling, seolah menekankan ya terserah dia. Dia kan yang bos si wanita itu?!

“Iya! benar! Dia memang sekretarismu! Tapi kan tidak begitu juga, bro!” Belvan enggan memperpanjang, tapi kalimat itu cukup untuk mengingatkan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mita Wulandari
thor up nya bnyak dong
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   LUAPKAN AMARAHMU, VALERIE! PUKUL AKU!

    “Apa yang kau lakukan, Valerie?!” teriak Zane, melihat tangan Valerie mulai membuka jubah mandinya hingga jatuh ke lantai.Kini, Valerie berdiri polos di hadapan Zane.“Valerie, kau gila!” Zane langsung berjongkok, meraih jubah mandi Valerie, lalu memasangkannya kembali ke tubuh wanita itu.Tentu saja, untuk melakukan itu, Zane harus mempertebal imannya. Menahan “kepala bawah” yang rewel setelah kembali melihat tubuh Valerie bukanlah hal yang mudah.Tenanglah! Ini bukan saatnya! Dia sedang menguji kita! Jadi bekerja samalah! seru Zane dalam hati, menenangkan dirinya.Zane segera merapikan jubah Valerie seperti semula, lalu mengikatnya dengan cepat.Valerie hanya diam, memperhatikan Zane membungkus tubuhnya kembali. Di dalam benaknya, tubuhnya kini terasa kotor, ternoda oleh ulah Zane. Ia ingin mengganti tubuh itu—seandainya bisa.“Huh! Munafik,” cetus Valerie, tepat saat Zane menatap matanya. Di sana, hanya sorotan jijik yang tersisa untuknya.“Aku tidak sebejat yang kau kira, Valerie

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   HATI YANG TERLUKA

    “Kalau begitu, mari kita ulang semua ini dari awal, Valerie! Aku berjanji, walau pun aku tidak bisa menjanjikan apa pun soal cinta, aku akan menghormatimu sebagai istriku seumur hidup. Dan aku juga berjanji akan memberikan kehidupan berumah tangga yang indah untukmu. Kau bisa pegang janjiku, Valerie,” tegas Zane, yang masih mengira Valerie benar-benar sudah memaafkannya.Valerie langsung menarik tangannya begitu Zane selesai bicara.“Dengar dan camkan baik-baik, Tuan Zane Hardata. Pertama, tidak ada yang harus diulang dari awal. Hanya untuk sampai ke titik ini—titik saat kau mulai membuka matamu terhadap kebenaran kata-kataku—aku sudah mengorbankan harta yang paling berharga dalam hidupku. Yaitu keperawananku!” Valerie sengaja menekan kata terakhir itu dengan sangat jelas di telinga Zane.“Lalu seenak jidatmu kau ingin kita mengulanginya lagi? Heh! Kau ingin aku berdarah sampai berapa kali, Tuan Zane Hardata?” ujar Valerie dengan sarkasme, lalu tertawa kecil.“TIDAK ADA YANG HARUS DIUL

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   PENYESALAN

    "Aah ya.. aku lupa!!" Valerie menyeringai, suaranya penuh sarkasme yang menusuk. "Sedari tadi kau selalu ingin menjadikanku wanita ranjangmu. Apa karena itu kau masih memelukku usai bersenang-senang?" Matanya yang merah bengkak memancarkan kepahitan yang mendalam.Zane mengencangkan pelukannya, menghujamkan wajahnya di punggung Valerie. "Tidak! Jangan berkata begitu!" Suaranya serak penuh penyesalan. "Kau bukan wanita-wanita itu! Kau istriku!"Tapi Valerie melepaskan diri dengan gerakan kasar, tubuhnya yang masih nyeri bergerak menjauh. "Bahkan untuk menjadi temanmu pun aku tak sudi, Tuan Hardata," desisnya dingin. "Pernikahan ini bisa kau lanjutkan atau akhiri. Tapi bagiku, kau takkan pernah berarti apa-apa."Meski langkahnya goyah dan bagian bawah tubuhnya terasa seperti tercabik, Valerie memaksakan diri turun dari ranjang. Tubuhnya yang polos berkilat oleh lapisan keringat tipis, jejak merah bekas cengkeraman Zane terlihat jelas di pinggulnya yang ramping."Kau mau kemana?" tanya Z

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   (21+) MAAFKAN AKU, VALERIE

    Dengan dorongan terakhir yang tak terbendung, Zane merasakan sesuatu yang tak terduga - rintangan tipis yang akhirnya terkoyak, diikuti oleh aliran hangat darah perawan yang membasahi kulit mereka. Matanya membelalak, seluruh tubuhnya membeku dalam keterkejutan."Valerie, kau—" Suaranya tercekat, wajahnya berubah pucat saat realitas menghantamnya seperti pukulan godam. Selama ini dia salah. Salah besar."Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya padaku?" tanya Zane, suaranya serak oleh campuran rasa bersalah dan heran. Tangannya yang kekar melepaskan ikatan di pergelangan tangan Valerie dengan gentleness yang tak terduga.Valerie menolehkan wajahnya, air mata berlinang deras di pipinya yang memerah. "Apakah kau akan percaya?" bisiknya penuh kepahitan. "Ketika dalam matamu aku sudah menjadi wanita murahan?" Setiap kata terasa seperti pecahan kaca yang melukai mulutnya sendiri.Zane menunduk, bibirnya menyentuh kelopak mata Valerie yang basah, mengecup setiap tetes air mata dengan pen

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   (21+) BUKTI

    "Buka matamu, Valerie..." desis Zane, suaranya serak penuh nafsu. Tangannya yang besar menahan dagu Valerie, memaksa gadis itu menghadapi realitas di depan matanya.Valerie menggeleng keras, kelopak matanya terkatup rapat bagai pintu yang terkunci. Tubuhnya menegang, setiap otot berkontraksi dalam penolakan. "Aku tak ingin melihatnya... tak ingin mengakui ini benar-benar terjadi..."Zane mengerutkan kening, matanya menyapu wajah Valerie yang memerah campur malu. "Permainan apa yang sedang dia mainkan?" batinnya. Pengalamannya dengan wanita tak pernah sekompleks ini."Kau jangan malu-malu, Valerie," geramnya, jari-jarinya mengencangkan cengkeraman pada dagu Valerie. "Aku tahu kau sudah terbiasa melihat senjata seperti ini. Berhenti berpura-pura polos!"Di dalam hati Valerie, badai emosi berkecamuk. "Ya Tuhan! Untuk apa dia memaksaku melihat itu?! Cukup lakukan saja dan pergi! Aku tak berminat!" Air matanya menggenang, tapi tak jatuh - satu-satunya benteng harga diri yang tersisa."Dasa

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   (21+) BUKA MATAMU, VALERIE

    Jari-jari Zane yang terlatih menyusuri setiap lekuk tubuh Valerie dengan penuh intensitas, seperti seorang penjelajah yang menemukan harta karun terpendam. Setiap sentuhannya memicu reaksi mengejutkan - kulit Valerie yang seputih mutiara itu bergetar halus di bawah sentuhannya, menciptakan riak-riak kecil yang membuat Zane semakin penasaran."Aku tidak menyangka kau begitu sensitif, Valerie," gumamnya dengan suara serak yang dalam, nafasnya yang berat dan panas menghembus kulit Valerie.Hidungnya yang mancung menyentuh leher Valerie, menghirup dalam-dalam wangi khas tubuh gadis itu - campuran vanilla lembut dengan aroma musky alami yang membuat kepalanya pening. "Tubuhmu... sungguh memabukkan," bisiknya, lidahnya menjulur untuk mencicipi kulit leher Valerie yang halus, meninggalkan jejak basah yang perlahan mengering di udara dingin kamar.Perjalanan tangannya berlanjut ke bawah dengan penuh kesadaran, menyusuri tulang selangka yang anggun bagai seorang pemahat yang mengagumi karyany

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status