Share

Lima Puluh Empat

Melanie bergeming mendengar ucapan sang ibu. Mau menyesal pun tidak mungkin karena nasi sudah menjadi bubur. Apa yang telah terjadi tidak bisa dirubah kembali, semuanya sudah hancur. Ia kehilangan apa yang dulu telah digenggam.

Mengejar cinta Elvaro kini sudah sia-sia, semua hancur karier pun hancur. Ia meratapi nasibnya yang tragis tidak pernah terbayangkan jika semuanya akan berakhir seperti ini.

Ia masih terdiam, mencerna apa yang telah terjadi. Semua adalah kesalahannya, mengapa sampai terlena hingga akhirnya tersungkur dan tertimpa tangga. Benar-benar sial, dirinya saat ini.

Melanie pun bergegas berganti baju dan mengambil tas. Pikirannya tertuju pada satu orang.

"Mau ke mana kamu?" Sang ibu bertanya karena ia merasa pembicaraan mereka belum selesai.

Ya, putrinya selalu seperti itu, tidak mau mendengarkan apa yang ia ucapkan. Nasihatnya pun tak pernah Melanie turuti, Melanie selalu mengikuti egonya sendiri. Jika hancur, akan seperti orang yang tak punya pikiran.

Bu Marta ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status