Share

Lima Puluh Tujuh

“Kita bicarakan nanti. Aku mau mandi lebih dulu,” ujar Tuan El.

Pria itu bangkit lalu melangkah menuju kamarnya. Sementara, Bella menatap Bu Siti, ia merasa bersalah karena salah bicara pada Tuan El. Harusnya, tidak ada pertanyaan sepeti itu pikir Bella. Namun, semua sudah terjadi, tapi ia meyakinkan dirinya jika sejatinya pertanyaan itu memang harus di pertanyakan.

Bella pun merapikan bekas minum sang tuan. Sedikit berpikir, ia memilih tidak bertanya hal itu lagi. Bella menarik napas panjang, lalu duduk kembali setelah mencuci piring.

“Kamu kecewa?” tanya Bu Siti.

“Entah, aku merasa takdir pernikahan tidak berpihak padaku. Menikah dengan Edo, malah di jual. Sekarang, seperti tergantung. Bahkan, sampai sekarang aku tidak pernah bertemu Edo.”

“Untuk apa berharap bertemu dia?”

“Hanya memastikan, apa dia berpikir saat menjualku.”

“Setelah itu, apa lagi yang akan Nona lakukan?” tanya Bu Siti.

“Entah.”

Perasaan Bella tidak menentu, ia pun memilih untuk menikmati udara malam di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mimi Pakpahan
lanjut seru bacanyaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status