Beranda / Romansa / Terjebak Hasrat Bos Mafia / Bab 88. Jatuh Dari Kuda

Share

Bab 88. Jatuh Dari Kuda

Penulis: Capucinno
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-30 18:52:44

Saat Viana tiba di ruko, ada barang datang dari pabrik. Bersama Ilyasa dan Ivana, Viana melakukan pengecekan sebelum tanda tangan di surat tanda terima.

Ponsel Viana berbunyi, tanda pesan masuk.

Viana sudah hafal siapa yang jam segini mengiriminya pesan. Nomor asing. Tapi Viana mengernyitkan dahi, ternyata ada 2 nomor asing,

Nomor asing : Tidak ada kebahagiaan untuk seorang pelakor.

‘Sebab itu aku tidak mau jadi pelakor lagi,’ batin Viana. Hari ini Viana senang, bisa menghindar dari Teofilano meski sempat terbuai. Hanya, dia masih terngiang-ngiang ucapan Teofilano.

‘Apa benar dia nggak pernah tidur dengan perempuan lain?’

‘Apa dia tidak menyentuh Lauren? aku nggak peduli!’

Viana melanjutkan membaca pesan dari nomor asing kedua yang sudah dikirim lebih dulu.

Viana tidak mau percaya dengan yang dia lihat. “Galla?”

“Ilyasa, kalau sudah selesai, kamu tanda tangan.”

“Ya, Bu.” Ilyasa bingung melihat wajah panik Viana.

Viana mendapat kabar Galla masuk rumah sakit. Aneh tapi nyata. Hubungan m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 132

    Viana sadar, matanya saat ini menjelajahi wajah Teofilano dari samping. Turun ke jakun di lehernya, ke dadanya dan berkedut bagian bagian bawahnya melihat milik Teofilano. Ukurannya membuat Viana ingin merasakannya.Ya. Teofilano memang sedang ereksi sekarang namun menahan diri karena mau pergi.Teofilano menoleh ke Viana karena merasa diperhatikan oleh perempuan itu. “Apa yang kamu lihat?”“Apa Pak?” sumpah demi apapun Viana ingin menghilang dari depan Teofilano saat ini, karena ketahuan memelototi milik pria itu.“Apa yang kamu lihat? ayo cepet keringkan rambutmu karena kita mau pergi.”Viana menyalakan hair dryer, mengeringkan rambut sembari membuatnya curly bagian ujungnya, seperti rambut Lauren.“Pak, saya nggak make up gak apa kan? Karena waktunya nggak cukup.”“Nggak apa.” Sebenarnya Teofilano juga suka dengan wajah asli Viana yang lebih muda dan baby face.Saat ini Viana sudah berada di mobil menuju rumah Nit King. Entah kenapa jantungnya berdegup kencang akan melihat rumahnya

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 131. Mandi Bersama

    Viana mematung. Lagi-lagi tak percaya Teofilano akan mengiyakan permintaannya. Karena selama ini meskipun dia bentak-bentak, ludahi, kurang ajari, CEOnya ini tetap memaksanya berhubungan badan. Tiba-tiba sekarang Teofilano tidak akan mengajaknya berhubungan badan lagi?Viana menyunggingkan senyum. ‘Aku pasti salah dengar. Ya, aku pasti salah dengar. Nggak mungkin pak Teo lepasin aku semudah itu.’Teofilano mengusap punggung Viana sembari menatap matanya. Dia tahu Viana bingung, tapi tidak tahu apa dia bingungkan.“Apa yang pikirkan?““Biasanya Bapak bilang aku milik Bapak, aku yang akan nemani Bapak sampai tua nanti karena Bu Lauren seumur hidup tidak bisa masuk negara ini lagi.” Viana menirukan ucapan-ucapan Teofilano di masa lalu.“Ya.”Teofilano tidak akan cerita kepada Viana apa yang sebenarnya dia kerjakan selama ini. Dia berkata seperti itu karena tidak yakin bisa mengalahkan Cintya. Cintya lawan yang tangguh, tidak bisa dia tumbangkan sekali serang. Kalau salah perhitungan, dia

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 130. Berapa Kali Kamu Pacaran

    “Bagaimana denganmu? Berapa kali kamu pacaran?” tanya balik Teofilano.Viana mencocolkan french fries ke saus tar-tar lalu memasukkan ke mulut Teofilano. Tak lupa mengelap sudut bibirnya yang terkena saus.“20 kali.”Teofilano berhenti mengunyah, tidak menyangka ternyata Viana playgirl, padahal usianya baru 23 tahun.“Lanjut,” perintah Teofilano, penasaran kenapa perempuan polos ini bisa pacaran sampai sebanyak itu! ‘Apa dia penangkaran pria?’“Aku pernah suka sama cowok, tapi ditolak. Jadi, sejak saat itu setiap ada cowok yang nembak aku, aku terima. Karena aku tidak mau mereka merasakan seperti yang kurasakan. Sampe pernah aku pacaran sama 4 cowok sekaligus.”Rahang Teofilano jatuh. “Mereka nggak kelahi?”“Nggak, karena mereka nggak pernah ketemu. Yang pertama, temen sekolah aku, dia yang jadi tukang ojekku. Kedua, tetanggaku yang udah kerja di luar kota, dia yang jadi tukang beliin jajan. Ketiga, bule, kenalan dari sosmed, yang beliin aku laptop yang sampe sekarang masih ku pake. D

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 129. Refleksi

    Viana menarik diri, menormalkan jantungnya yang deg-degan setiap dekat dengan Teofilano. Bukan karena takut, tapi karena rasa kesalnya berubah menjadi pikiran yang tak seharusnya.Viana mengangkat french fries, membalik ikan dory fillet dan menyeduh ramuan gingseng yang katanya meningkat stamina pria.“Bapak sering minum ini?” tanya Viana malu-malu.“Ya, biar bisa lama sama kamu.”“Dih!” Viana salah tingkah Teofilano melakukan ini untuk dirinya. Dia sih suka-suka aja, karena sentuhan fisik adalah bahasa kasihnya. Hanya, tidak suka dosanya. Andai, dia dan Teofilano sama-sama belum menikah.Tak sampai 10 menit, fish and chip Viana jadi. Viana menata rapi di piring yang agak cekung beserta salad sayur, potongan lemon, dan saus tar-tar.“Makan, Pak.” Viana membagi makanannya, seporsi untuk Teofilano, seporsi untuk dirinya.Teofilano menarik pinggang Viana, membuat perempuan itu duduk di atas pangkuannya. “Suapin.”“Jangan manja.”“Itu yang dilakukan Lauren.”Viana memutar bola mata jengah

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 128. Uuh

    Viana menarik nafas. Dia tidak mau acara makannya tertunda karena merespon sentuhan Teofilano.“Aku mau masak, bisa tolong minggir dulu?”“Masak aja, aku tidak akan mengganggumu.”Viana menarik nafas, merasakan telapak tangan Teofilano yang besar dan hangat menyusup kedalam kemeja, lalu masuk kedalam bra meremas gunung kembarnya dan memainkan ujungnya, menciptakan sensasi geli pada perutnya seperti digelitikin sesuatu yang kalau dibiar-biarkan bisa membuat yang di bawah sana becek. Tapi dengan tak tahu dirinya pria ini mengatakan tidak akan mengganggu? Yang benar saja!“Bapak jelas mengganggu!”Teofilano tertawa, tentu saja dia tahu Viana terganggu dengan keberadaannya. Biarkan saja, dia hanya ingin melampiaskan sedikit keinginannya saat ini, untuk mengurai stress.“Kamu tahu tidak, kalau kamu itu menyebalkan? Sangat amat menyebalkan! Rasanya pengen ku Uuh.” Teofilano menarik kuat ujung buah dada Viana hingga perempuan itu kesakitan.Viana menoleh ke belakang. “Uuh apa?”Teofilano memb

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 127. Mengeluarkan Uneg-Uneg

    Reynhart meninggalkan Teofilano dan bergegas mencari Viana. Ternyata perempuan itu ada di dekat guci besar, entah apa yang dilakukan Reynhart tak mau tahu, karena urusannya sendiri banyak hari ini.“Vi,”Viana mendongak. “Ya?”“Tangan Bapak berdarah, kamu suruh ambilin P3K.” Inisiatif Reynhart, padahal bosnya itu hanya menyuruh Viana kesana.Viana berdecak. “Apa dia nggak bisa ambil sendiri?!”“Nggak bisa,” sahut Reynhart lalu pergi.“Reynhart, bisa tolong ambilin ponselku?”“Nggak bisa, urusanku banyak.”“Ya sudah kalau gitu kamu aja yang antar P3Knya.” Viana tak mau ambil pusing. Dia masih kesal Teofilano menganggapnya pelacur, ditambah membuang ponselnya ke guci.Reynhart memejamkan mata sejenak, mengumpati Viana dalam hati. Sepertinya perempuan ini ingin dia disemprot bosnya.“Kamu ambilin P3K dulu, nanti baru ku ambilin ponselmu!” ketus Reynhart.Viana menatap Reynhart, terkejut Reynhart ternyata bisa ketus, padahal biasanya cool kayak bosnya. Mulut Vian ngedumel lirih. “Pantes A

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 126. Tindakan Teofilano

    “Terserah.”Teofilano tahu dari dulu kalau Galla selingkuh dengan Jasmine. Ketika Viana koma, Felix sering mengiriminya foto Galla dan Jasmine menjaga Viana sembari pelukan dan ciuman. Namun tidak mau memberitahu Viana.“Sebaiknya begitu,” timpal Viana.“Jangan menangis kalau ucapanku benar. Karena aku sudah memperingatkanmu, tidak ada pria yang mau dengan perempuan yang sudah selingkuh, kecuali punya tujuan lain.”“Bagaimana denganmu?”“Aku menganggapmu pelacur, supaya tidak terlalu sakit hati.” Teofilano pergi setelah menyelesaikan kalimatnya. Tidak tahu jika ucapannya menusuk hati Viana sampai matanya nanar karena hatinya berdarah.Viana menyambar tote bagnya yang ada di sofa. Lalu meninggalkan tempat itu. Viana mengambil ponselnya, menelpon Galla.“Galla jemput aku sekarang,” kata Viana begitu telponnya diangkat. Dia tidak mau berada di sini lagi.“Kenapa, Sayang? Kamu sakit?”Air mata Viana bercucuran dipanggil ‘sayang’ oleh Galla. “Iya.”“Ok, 30 menit lagi aku ke KIC.”“Aku ngga

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 125. Disemprot Teofilano

    Teofilano beranjak dari kursi, berjalan keluar ruang kerjanya dengan langkah yang tenang meski hatinya keadaan tidak ada yang membuatnya.“Cintya!”Cintya mendengar panggilan Teofilano namun tak menoleh maupun menjawab sedikitpun. Keinginannya hanya satu saat ini, bisa keluar dari tempat ini dengan selamat.Di depan mansion, Reynhart, Dion, Olek dan Felix melawan 80 anak buah Cintya yang dikomando Hose—bodyguard sekaligus selingkuhan Cintya. Dan tentu saja anak buah Teofilano yang babak belur karena kalah jumlah.Teofilano geram karena Cintya melakukan serangan fajar. Perempuan itu membayar Rumi untuk membuka gerbang supaya anak buahnya bisa menyusup ke dalam mansion tanpa seijin Olek.Untung saja Teofilano dan Agung sudah bekerja sama dari dulu, sehingga dia menelpon Olek dan memberi instruksi kepada untuk mengaktifkan perlindungan tambahan.Mereka tidak bisa masuk ke mansion jika alarm senjata tajam berbunyi. Akhirnya, dari 200 anak buah Cintya, hanya 80 orang yang nekat. Mereka mas

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 124. Tremor

    Tangan Viana tremor usai menancapkan pulpen ke punggung Cintya, begitu pula jantungnya. Dari kecil dia tidak pernah menyakiti orang lain, bahkan tidak berani membalas orang yang telah menyakitinya. Karena itu, mendiang Ibunya—Hesti Tanama selalu maju ketika ada yang menyakitinya.Tapi, entah kenapa hari ini dia berani bertindak sejauh ini hanya karena Teofilano akan dikebiri Cintya.“Aku meremehkanmu,” desis Cintya.“Sudah ku bilang, jangan menyakitinya atau aku akan menancapkan ditempat yang akan membuatmu meregang nyawa.”Cintya tidak suka berdebat hal tidak berguna. Apalagi disaat punggungnya terluka seperti ini. Tangannya meraih sesuatu dari bawah sofa dan dalam sekejab membalik badan.Dorr!Viana pucat pasi Cintya menempelkan pistol diperutnya sesaat setelah membalik badan. “Kamu menembakku?”Cintya bingung. Barusan memang ada bunyi tembakan, tapi bukan darinya. Dia belum menarik pelatuk.Begitu pula Viana, dia melihat perutnya tidak berdarah. Sebab itu dia buru-buru mengigit tang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status